Sedangkan di kamar nya Veronika kini duduk termenung di depan cermin lalu menatap ranjang nya yang kosong, hati nya kini benar benar tak tenang memikirkan baby Gavin.
“Bagaimana jika dia lapar dan kak Kenzo tidak menyadari nya?” gumam nya seraya menatap diri di pantulan cermin.
Lalu ia menggeleng kan kepala nya cepat membuang pikiran negatif nya, berusaha percaya pada Kenzo yang terlihat berusaha untuk memberikan kasih sayang nya pada Gavin, bukan kah itu hal yang bagus? Kenapa harus di halangi? Pikir Veronika.
Lalu ingatan nya tertuju pada surat Jasmine, sontak ia menatap ke arah pintu dan berjalan ke sana untuk mengunci nya, takut jadi nanti ada yang tiba tiba masuk dan memergoki nya nanti.
Setelah mengunci pintu Veronika kini duduk di ranjang nya seraya mengeluarkan surat dan foto tadi dari kantong nya, pertama ia membuka surat itu dan membaca isi nya yang tulis oleh Jasmine.
Untuk : Veronika Natasha Mauren
Vero.. ini aku Jasmine, di saat kamu membaca surat ku ini mungkin aku sudah tidak ada lagi di dunia ini setelah melahirkan putra ku.
Terutama, aku ingin meminta maaf kepadamu sebesar besar nya, jujur sejak awal aku sudah tahu jika kau menyukai Kenzo yang sekarang menjadi suami ku, tapi karena keegoisan ku, aku justru membuat mu terluka dengan sangat dalam.
Maafkan aku Vero..
Dan tak hanya itu, aku juga memprovokasi Kenzo setelah kami resmi menikah dan kau pergi ke luar negeri, Ya aku tahu kau pergi karena merasa sakit melihat aku menikah dengan Kenzo dan jahat nya aku, aku masih saja memfitnah mu di hadapan Kenzo dengan mengatakan kau menyukai nya, padahal di sini aku lah yang salah karena tetap merespon Kenzo setelah tahu kau lebih dulu menyukai nya.
Aku jahat kan? Aku memang sangat jahat.. itu lah sebab nya Tuhan mengambil ku karena ingin aku memberikan kesempatan pada mu dan Kenzo untuk bersatu melalui bayi kami..
Ya, sejak awal mengetahui bahwa kehamilan ku bermasalah aku sudah memikirkan nya dengan sangat baik, aku akan tetap mempertahankan kandungan ku meskipun nyawa ku menjadi taruhan nya.. dan aku akan ikhlas jika kau yang akan menjadi ibu dari bayi ku.
Meskipun akan sulit tapi aku yakin kau bisa meluluhkan hati Kenzo, percaya lah dia sangat baik meskipun terlihat kejam dari luar, dan ya aku ingin mengatakan sebuah rahasia yang mana jika Kenzo tahu mungkin dia akan sangat membenci ku.
Sebenarnya aku selingkuh setahun terakhir dengan seorang pria yang dulu pernah aku ceritakan dengan mu, pria yang menolong ku saat mendaki gunung, ya aku bertemu pria itu di saat pernikahan ku dengan Kenzo, kami sering bertemu dan akhirnya timbul benih benih cinta di hati kami.
Namun aku juga masih sangat mencintai Kenzo hingga aku tak ingin melepas nya dan juga pria itu, tapi maaf aku tidak bisa mengatakan siapa pria itu karena aku tak ingin nama baik nya rusak.
Dan kau lihat foto yang ada di laci itu kan? Itu foto pria yang aku ceritakan, aku sempat berfoto dengan nya dulu karena ingin menjadikan nya sebuah kenang kenangan.
Dan aku ingin kau memberikan surat ini juga pada Kenzo agar dia membenci ku, agar dia bisa mencoba untuk membuka hati nya untuk mu, dan aku harap kau tetap menyayangi bayi ku setelah membaca surat ku ini..
Terima kasih Vero, sekali lagi aku sangat sangat meminta maaf kepada mu atas semua kesalahan ku.
^^^Salam dari Jasmine^^^
Veronika terisak membaca surat dari sepupu nya, ia benar benar tak menyangka jika sepupu nya yang terlihat lembut ternyata bisa sangat melukai hati nya, namun ia tak akan menjadikan hal itu sebagai alasan untuk membenci baby Gavin.
Tak masalah dengan perbuatan Jasmine di masa lalu karena hal itu sudah tidak berguna untuk di salahkan lantaran Jasmine kini juga sudah tidak berada di dunia ini.
“Aku memaafkan mu Jasmine, tapi maaf aku tidak bisa menuruti permintaan mu.” ucap nya yang teringat pada kalimat yang Jasmine tuliskan di surat itu.
Dimana Jasmine meminta nya untuk menyerahkan surat itu pada Kenzo agar membenci diri nya, tidak mungkin ia akan melakukan hal itu yang bisa membuat Kenzo kembali menjauhi baby Gavin.
Ia tak ingin jika bayi malang itu kembali kehilangan kasih sayang dari daddy nya yang baru saja ia dapatkan.
“Dan aku juga tidak yakin bisa mendapatkan hati kak Kenzo.” ucap Veronika membatin.
Seperti nya hak yang mustahil bagi nya untuk mendapatkan hati Kenzo karena meskipun ia menyerahkan surat itu pada Kenzo belum tentu Kenzo akan membuka hati untuk nya.
“Biarlah hidup ku berjalan sesuai dengan arus nya.” ucap Veronika kemudian menyimpan kembali kertas itu ke dalam amplop putih.
Mata nya kini tertuju pada foto buram yang Jasmine maksud, otak nya kembali berpikir dan mata nya memicing kembali mencoba untuk mengingat wajah yang tak asing itu.
“Astaga siapa pria ini sebenarnya, kenapa wajah nya terasa sangat familiar?” gumam Veronika.
Kemudian ia menyimpan surat dan foto itu di dalam laci lemari pakaian nya, ia sudah bertekad tak akan memberitahu siapapun tentang hal ini, baik Kenzo atau pun seluruh keluarga nya, biar lah rahasia itu menjadi angin bagi nya.
Setelah menyimpan nya, Veronika kini masuk ke dalam kamar mandi dan mengganti pakaian nya menjadi lebih nyaman, celana jeans pendek dan kaos putih oblong menjadi pilihan nya malam ini lantaran ia terbiasa tidur dengan pakaian mini.
Setelah mengganti pakaian Veronika kini merebahkan diri nya di atas ranjang seraya menatap langit langit kamar nya, tak lama ia pun tertidur lantaran merasa mengantuk setelah mengeluarkan butiran bening dari pelupuk nya.
.
.
.
Di kamar sebelah pula, Kenzo juga terlelap setelah menatap wajah bayi nya yang lucu, namun kemudian ia terbangun setelah mendengar suara tangisan bayi nya yang sedikit melengking.
Dengan susah payah Kenzo berusaha untuk membuka mata nya yang terasa berat, namun ia juga sangat terganggu mendengar tangisan bayi nya yang begitu memekakkan telinga.
“Sayang, kau bangun? Apa kau lapar?” ucap Kenzo seraya bangun dari tidur nya dan turun dari ranjang hendak membuat kan susu untuk baby Gavin, namun seketika langkah nya terhenti kala mengingat jika susu bayi nya ada di kamar Vero.
“Sial! Bagaimana aku bisa lupa meminta nya untuk memindah kan semua barang bayi ku dari kamar nya?” umpat Kenzo kala menyadari kebodohannya
Kenzo kini diam seraya berpikir bagaimana cara nya agar bisa menenangkan bayi nya.
“Apa aku telepon dia saja? Tapi aku tidak punya nomor ponsel nya? Apa aku harus ke kamar nya dan meminta bantuan? Tapi itu akan melukai harga diri mu! Oh astaga Kenzo! Kau benar benar payah!” gerutu nya lagi
Mendengar suara tangisan baby Gavin yang semakin menjadi jadi, mau tak mau ia pun kini menggendong baby Gavin menuju ke kamar Veronika.
Di depan kamar Veronika, Kenzo kini bingung seraya mengangkat tangan nya hendak mengetuk pintu lalu kembali menurunkan nya setelah rasa egois nya muncul.
”Oh Ya ampun, kenapa sulit sekali untuk mengetuk pintu kamar ini?” ucap nya membatin pasal nya sudah berulang kali ia mencoba ingin mengetuk pintu namun kembali di urungkan, sedangkan bayi nya kini menangis dengan semakin kencang.
Kenzo kemudian menarik nafas nya dalam lama lalu kembali mengangkat tangan nya hendak mengetuk pintu namun tiba tiba pintu kamar itu terbuka dari dalam.
Deg!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
kalea rizuky
pantes mati jahat bgt jd orang
2024-07-26
0