Pagi kini menyapa bumi dengan sinar mentari yang begitu terik, baby Gavin kini sudah tampan dengan pakaian kasual nya, di bantu dengan perawat yang di tugas kan untuk membantu Veronika dalam hal memandikan atau mengganti popok baby Gavin.
Kini Veronika tengah membawa baby Gavin ke taman belakang rumah mewah itu untuk berjemur lantaran perawat itu bilang sinar matahari pagi sangat baik untuk anak bayi.
Setelah di rasa cukup, Veronika pun membawa baby Gavin kembali ke dalam rumah, namun baru saja memasuki rumah itu kini Veronika harus bertemu dengan pria yang melakukan hal yang kasar pada nya kemarin malam.
Tak ingin berlama lama saling menatap, Veronika memilih untuk melanjutkan langkah nya menuju kamar nya dan baby Gavin tanpa menghiraukan tatapan tajam dari Kenzo yang ia sendiri tak tahu mengapa Kenzo menatap nya seperti itu, bukan kah seharus nya ia yang melayangkan tatapan itu pada pria itu?
Sesampai nya di kamarnya, Veronika pun merebahkan Baby Gavin di atas tempat tidur, sengaja ia tak memakai tempat tidur khusus bayi lantaran ingin selalu berada dekat baby Gavin.
Tak lama terdengar baby Gavin yang menangis, mungkin haus setelah berjemur di bawah matahari pagi, Veronika pun segera meminta salah satu asisten di sana untuk membuat kan susu sesuai dengan takaran yang sudah ia sebutkan.
Bukan tak ingin repot membuat susu untuk baby Gavin namun ia hanya tak ingin kembali bertemu dengan Kenzo, mengingat pria itu sangat membencinya meskipun ia tak tahu alasan di balik semua itu.
“Memang aku melakukan hal apa hingga membuat nya begitu membenci ku?” gumam Veronika seraya menepuk kaki baby Gavin dengan lembut.
.
.
.
Di tempat yang sama dengan ruangan yang berbeda, kini Kenzo tengah duduk di meja makan seraya meneguk air mineral lantaran merasa kepala nya sedikit sakit, mungkin karena ia mabuk kemarin malam.
“Kenapa dia menghindari tatapan ku dan kenapa aku merasa ia tengah menahan marah kepadaku?” gumam Kenzo mengingat bagaimana Veronika yang terlihat menghindari tatapan nya saat berpapasan dengan.
Ia tak mengingat jika kemarin malam ia melakukan hal yang kasar pada wanita itu yang menyebabkan wanita itu enggan untuk menatap nya lebih lama, namun ia tak ingin memikirkan hal itu lebih larut lantaran merasa tak penting.
Lalu tak lama ia melihat salah satu asisten rumah nya yang baru saja keluar dari kamar Veronika seraya membawa botol susu kosong.
“Mbak Ratmi mau buat susu untuk Gavin?” tanya Kenzo saat asisten nya itu hendak menuju dapur.
Ratmi menghentikan langkah nya saat mendengar pertanyaan dari majikan nya itu. “Iya tuan, nyonya Veronika minta tolong buat susu untuk baby Gavin karena baby Gavin menangis karena haus.”
“Kenapa tidak dia saja yang melakukan nya?” entah dorongan dari mana ia bertanya seperti itu, namun yang jelas asisten nya itu juga tak tahu alasan majikan baru nya itu memilih untuk minta bantuan nya dari pada melakukan nya sendiri.
“Saya tidak tahu tuan, saya hanya..”
Kenzo mengangguk cepat lalu memberi isyarat untuk asisten nya itu melanjutkan tugas nya.
Ting!
Satu pesan kini terlihat dari ponsel Kenzo, pria itu segera membuka pesan tersebut yang berasal dari salah satu teman seperjuangan nya.
“Bro, Lo baik baik aja kan? Lo sampai kerumah dengan selamat dan gaada lecet sedikit pun kan? Sorry bukan nya gak mau anterin Lo kemarin, cuma Lo nya aja yang maksa gak mau di anterin.” isi pesan dari Daniel
Hampir tak ingin membalas pesan itu, namun Kenzo masih menghargai kepedulian teman teman nya iti tentang kondisi nya.
“Tenang aja, gue gak selemah itu sampai tumbang hanya karena minum.” balas Kenzo kemudian.
Lalu tak lama ponsel nya kembali berdenting mendapat balasan pesan dari Daniel
“Syukur lah, oh iya nanti siang kita bertiga mah berkunjung ke rumah Lo, sekalian liat baby boy lo.”
Balas Daniel yang memang sudah memiliki niat untuk datang dengan kedua teman nya ke rumah Kenzo, mengingat mereka belum menemui baby Kenzo yang baru lahir beberapa bulan yang lalu.
Tanpa di sadari Kenzo membalas pesan teman nya itu dengan santai tanpa mengingat jika ada Veronika di rumah nya yang berstatus sebagai istri nya, dan teman teman nya itu tidak tahu tentang pernikahan kedua nya.
“Datang lah, kebetulan aku tidak ke kantor karena pusing.” balas nya
Daniel berdecih padahal baru beberapa menit yang lalu pria itu menyombongkan diri merasa tak lemah hanya karena minum alkohol namun sekarang ia justru cuti ke kantor hanya karena merasa sedikit pusing.
“Oke sayang.” balas Daniel membuat Kenzo bergidik ngeri.
“Dasar gila!” umpat Kenzo tanpa berniat membalas pesan dari teman nya itu
Seketika mata nya membulat kala menyadari keberadaan Veronika di rumah nya, bagaimana bisa ia lupa tentang wanita itu.
Tak lama Ratmi keluar dari dapur dengan sebotol susu yang akan ia bawa ke kamar Veronika, dengan cepat Kenzo menghentikan Ratmi yang hampir mausk ke dalam lift.
“Mbak Ratmi, biar saya saja yang memberikan itu pada Veronika.” ucap Kenzo seraya meraih botol susu itu dari tangan Ratmi, Ratmi hanya mengangguk menurut lalu kembali ke dapur melanjutkan pekerjaan nya.
Sedangkan Kenzo kini masuk ke dalam lift menuju lantai atas untuk memberikan susu formula itu dan mengatakan sesuatu pada wanita yang berstatus sebagai istri nya itu.
Tok tok tok
Veronika yang mengira jika yang mengetuk pintu adalah mbak Ratmi pun berteriak memberi izin untuk segera masuk. “Masuk saja mbak.” teriak Veronika.
Kenzo yang mendengar itu pun segera membuka pintu lalu masuk ke dalam kamar, Veronika pun merasa terkejut lantaran yang datang bukan mbak Ratmi Melain kan Kenzo.
“Kak Kenzo kau disini? Maaf ku kira yang mengetuk adalah mbak Ratmi.” ucap Veronika tanpa menatap mata Kenzo.
Kenzo hanya diam lalu melangkah kan kaki nya menuju ranjang yang di tempati Veronika dan baby Gavin, lalu ia menyerahkan susu formula yang sudah di buat oleh mbak Ratmi pada Veronika.
“Terima kasih.” ucap Veronika menerima susu itu.
“Teman teman ku akan datang nanti siang.” ucap Kenzo tiba tiba.
Veronika hanya mengangguk saja merasa bingung untuk apa Kenzo mengatakan hal itu pada nya? Apa Kenzo akan mengenalkan diri nya sebagai seorang istri di hadapan para teman teman nya? Atau Kenzo ingin nanti dirinya membawa baby Gavin di hadapan teman teman nya? Pikir Veronika
Ada rasa bahagia saat memikirkan jika Kenzo mungkin akan mengenali nya pada teman teman pria tampan itu, karena setidak nya ia di akui sebagai seorang istri.
Namun harapan nya lenyap kala Kenzo kembali bersuara, mengatakan hal yanh begitu menyakitkan di hati Veronika.
“Sembunyikan identitas mu sebagai istri ku, jika mereka bertanya kau katakan jika kau sepupu Jasmine yang di minta untuk merawat bayi kami!”
Deg!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Kelabu Biru
baiklah tuan Kenzo😊. Awas aja nanti kau bakal menyesal
2023-03-12
0
Ayux Sri Ardani
yuh si kenzo,was ya nanti kamu terlove love
2023-02-07
0
anak Ragil❤️💕
semangat kk livy subscribe to you
2022-12-07
0