bersatu

...--...

" aakkhhhhhhhhhhhhhh "..... Raung Dara dengan mengacak rambut nya.

entah setan apa yg merasukinya sehingga ia prustasi dan nekat memukul cermin dengan tangan kosong. tidak sampai disitu ia mengambil ganggang shower lalu memukulkan ke kepala. menyebabkan ada luka terbuka di kepalanya... darah segar sedikit mengucur, namun ia tdk merasakan apa apa.. baginya sakit ditubuh tdk sebanding dengan sakit batinnya.

bagi sebagian anak.. terkadang kerap mendapatkan perlakuan tdk menyenagkan baik itu dari keluarga sendiri.

makan hati ,tersiksa batin dan fisik sering terjadi. dimana kita hidup didalam keluarga sederhana namun dilakukan berbeda, dipukul tanpa rasa kasihan, dihantui ketakutan setiap hari, direnggut masa kecil, harus banting tulang tetapi tdk dihargai. tentu rasanya sangat menyakitkan... ditambah pernikahan yg tdk berjalan mulus ,sehingga membuat emosi sang korban tdk terkontrol.

Dara terluka pada nasib nya, ia ingin akhir dari semua ini. 12 tahun ia selalu tersakiti, menjalani kehidupan pilu seorang diri.. tdk pernah ada tempat sandaran. sang nene yg dulu pernah menyayanginya dijemput ilahi disaat umurnya masih 6 tahun. harta warisan yg pernah dibagi oleh sang nene harus dijual untuk biaya berobat nya. itulah kedua orang tua nya dendam pada Dara. gara gara penyakit Dara hidup mereka pas pas an.

mengapa tuhan tdk mengambil nyawanya saja...?

mengapa tuhan tdk membiarkan ia hidup bahagia barang sehari saja...

..

sedangkan dari lantai bawah. dua pasangan kekasih itu beradu argumen . tetapi ada sesuatu yg seperti akan terjadi hingga Dion membiarkan sang kekasih pulang dlm keadaan kesal.. namun berjanji esok hari akan menjemput nya

Dion tiba dikamar ,ia mencari keberadaan istri nya itu. samar samar terdengar suara raungan dan benda keras dari arah kamar mandi.

ia coba memanggilnya, namun tidak ada sahutan. hatinya cemas berselimut takut . pikiran aneh merayapi perasaannya.

" Dara buka pintu nya..." teriak Dion dari luar.

Dara tdk menggubris... pikirannya seperti dihipnotis. semua bayang bayang menyakitkan menghantui pikirannya. ia depresi ..

Dion mencoba membuka pintu itu namun terkunci. sedangkan didalam sana suara itu makin menjadi. takut apa yg dipirkannya terjadi mau tdk mau ia membukanya dengan paksa.

" brak..." engsel terlepas dari tempatnya

Dion mendobrak pintu itu..ia tencengang melihat Dara sedang memegang pecahan kaca dan bersiap melukai pergelangan tangannya.

"Dara....apa yg lo lakuin.... mau mati hahh " suara nyaring Dion membuat Dara terkejut hingga kaca yg dipegangnya terjatuh kelantai

Dara menatap nyalang pada pria yg sok tdk berdosa itu..

"pergi kamu...." Murka Dara menunjuk dengan jari lentik nya.

Dion secepat kilat mengukung Dara dengan tangan besarnya. tubuhnya yg lebih besar membuat Dara lelah memberontak.

"jangan halangi aku ka..... aku gk butuh kamu..." Dara memberontak dengan seluruh tenaga nya.

"Dara... jangan gila lo..." bentak Dion

"ya... aku gila !! pergi sana .." teriak Dara semakin tersulut.

Dion tdk mengindahkan ucapannya. ia semakin mengukung erat tubuh kecil Dara dalam dekapannya..

"lepaskan... hikkss ... aku..." ucapan Dara terhenti, ia tdk dapat melanjutkan ucapannya. Dara merosot terduduk kelantai.

"kenapa kalian semua jahat sama aku...." Dara tergugu, emosinya meledak teringat ciuman Dion dengan kekasihnya. padahal semua yg Dara lihat hanya kecelakaan yg tdk disengaja.

Dion kewalahan menenangkan Dara.. wanita itu tampak kacau, dengan buku buku tangan yg terluka.

" gue minta maaf sama lo... semua yg lo lihat tadi hanya kecelakaan, kita gk sengaja..." suara Dion lirih

"Bohong....." sahut Dara sarkas.

"apa maksud lo kaya gini..? bilang sama gue Dara..." Dion mencoba menurunkan nada bicara nya.

Dara menengadah keatas. tdk ada lagi air mata yg mampu keluar.

"aku tanya sama kamu.. apa artinya aku dimata mu ka...? jawab.... aku siap mendengarnya , jawab ka ... jawab... "memberondong Dion dengan pertanyaan

Dion mengernyit mendengarnya, ia sadar betul telah menyakiti istrinya selama ini. apalagi selama seminggu penuh Dara merawat nya dengan sabar.

"kaka tdk maukah memperbaiki hubungan yg dulu..

aku istri mu kak, ada anakmu disini !! aku siap berbakti padamu tapi tolong hargai aku.

Dion memeluknya, tdk terasa ada setitik air di ekor mata nya.ia sedih melihat Dara dalam keadaan seperti ini, ia bersalah telah menyebabkan Kondisi Dara berantakan. mereka pernah menjalin kasih, ia tahu sifat Dara. cinta nya yg dulu belum mati, hanya saja gengsi menutupi rasa malu akibat perbuatannya dahulu.

"maaf kan aku....... " hanya itu yg mampu ia ucapkan.

"Maaf karena telah menyakiti mu Istri ku " kata kata itu meluncur bebas dari bibir Dion.

"kak......" Dara terpaku mendengar suaminya itu memanggilnya dengan sebutan istri. apa boleh ia tersenyum sekarang..?

Dion memeluknya dengan sayang.. tapi ada sesuatu yg membuatnya terganggu.

penampilan tubuh polos Dara membuat sesuatu bangkit dari dalam celana nya..

"ssttttsssssss...." Dion menggeram merasakan desiran hebat. hawa panas dalam dirinya meminta untuk di padamkan. dengan pandangan berkabut ia menatap Dara penuh nafsu

..

Dara yg ditatap menjadi salah tingkah

"eehh maaf ka.." mencoba melepaskan diri dan mencari sesuatu untuk menutupi tubuh polos nya.

Namun Dion menahannya... " bolehkan aku meminta hak ku sekarang.."ucap Dion bertanya tetapi berharap tdk ada penolakan.

Dara bingung, ia menghindari kontak mata dengan Dion. ia takut..... dan ia belum siap

"Berikan hak ku, maka aku siap meninggalkan kekasihku dan memulai lembaran baru bersamamu..." hasrat nya hampir sampai ubun ubun

Dara yg mendengarnya tentu terkejut. apakah suaminya itu mencoba untuk membodohinya. ditatap nya mata itu, hanya ada kemesuman dan ketulusan didalamnya..

" kaka serius..." tanya Dara ragu sekaligus ngeri

"aku serius...." ucap Dion sambil membersihkan bekas Darah di dahi istrinya.

Dara mengangguk. anggap saja ia bodoh karena menyetujui permintaan suaminya itu. tetapi ia fikir tdk ada salahnya, mereka sah baik agama maupun negara. ia mencoba peruntungan berharap sang suami bersungguh sungguh dengan ucapannya.

setelah mendapatkan anggukan dari Dara... Dion segera tancap gas,ia tdk membuang buang waktu... segera dilahapnya bibir semanis es krim itu

permainan mereka semakin panas, Dion memeperagakannya dengan sedikit amatiran.

Dara sipemula begitu kaku dan monoton.. ia hampir kehabisan nafas dengan belitan lidah Dion,

" hahh hahh " Dara menarik nafas dengan rakusnya..

Dion menjelajah seluruh permukaan kulitnya.. membuatnya kegelian..

permainan itu semakin lama semakin menuntut baik Dara atau Dion sudah sama sama terbakar .

dan unggat unggat apung pun berlangsung... Kasur berukuran king size itu menjadi saksi bersatu nya tubuh sepasang insan.

suara pasangan itu saling bersahutan. umur tdk menjadi patokan untuk saling melebur kenikmatan.

kisah inilah yg akan mengawali cerita manis Dara.. namun apakah itu akan berlangsung selama nya. atau ini akan menjadi bomerang untuk kedepannya .

...Ω...

... hayyy reader tersayang . mohon maaf sebenarnya ini eps 14, tapi gara gara tdk lulus review jadi nyetor nya belakangan. maaf ya jika karya ku kacau..

sebenarnya tulisan ku yg dirubah melebihi seribu kata lebih.. gara gara dikata melanggar aturan sebab terlalu vulgar,padahal menurutku B aja .. jadi beberapa kali ditolak. dan aku hampir nangis rasa nya.

mohon pengertiannya ya readers .. see you ❤️❤️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!