Mirra dan segala jurusnya

.......

Dara segera menghampiri suaminya yg terbaring lemah diatas tempat tidur. Dion terlihat sangat pucat sebab memang tdk ada makan yg masuk, setelah tadi pagi terus muntah. Dara mengulurkan tangan memegang dahi suaminya

"gk panas .." Dara mengernyit. lalu memindah ke bagian lain

"sama... jg gk panas"

merasakan ada sebuah tangan yang menyentuh kulit nya, Dion pun membuka mata perlahan.kepala nya terasa berat seperti tertimpa beton bangunan saja.

" Dara " panggil Dion

"kaka sudah bangun, mau minum..? " tanya Dara lembut.

Dion menggeleng.." kenapa baru pulang " tanyanya lesu.

"jarak tempat kerja ke rumah kan lumayan jauh ka..!! Ayo duduk biar aku bantu" memindahkan posisi kepala Dion menjadi bersandar.

"Boleh gk aku pijat kepalanya "bertanya dengan hati hati, takut suaminya itu tdk mau.

Dion mengangguk, pijatan istrinya terasa pas !! .ia memejamkan mata merasakan sensasi itu.

" eemm aneh ya, kenapa saat bersama Dara perasaan ku jadi tenang.." gumam Dion dalam hati.

"tadi pulang naik apa...??" bertanya sambil menatap wajah Dara yg sedang fokus memijat kepala nya.

"Diantar teman baru ku, ka.." ucap Dara seadanya.

"kenapa gk minta diantar supir saja.." Dion tampak asik memperhatikan bibir Dara yg tampak kemat kemot itu, ahh gemas sekali.

"sebenarnya kata dokter kaka sakit apa sihh..? kenapa sampai gk punya tenaga gini.." tanya Dara. rasa lelah yg menderanya tadi seketika menghilang, berganti dengan kekhawatiran untuk sang suami.

"gk tau, dokter bilang gue gk sakit . tapi nyatanya ya gini !! ..... (bener gk sih ucapan si Bastian...terus napa juga gue betah lama lama deket sama dia)..." gumam Dion dalam hati, memandang Dara dengan senyum tipis

Dara keheranan,ia menurunkan pandangannya.terjadi adegan saling tatap membuat Dara salah tingkah, dan pun tumben sekali Dion banyak bicara... apakah sebelum sakit ia sempat terjedot atau salah minum obat...??

demi menyembunyikan rona diwajahnya Dara segera memalingkan muka lalu beringsut menjauh

"aku buatkan sesuatu ya ka..? kayanya kaka belum makan !! " Ucap Dara gugup . jantung nya sesak akibat berdetak laju.

"Emm boleh.. yg berkuah ya !! " jawab Dion singkat.

"Eemmm !! "

Dara meninggalkan Dion seorang diri, Dion memegang dada nya, perasaannya campur aduk.ia makin penasaran dengan semua ini.

Dion terkejut dari lamunan, dering ponsel mengembalikan kesadarannya.

drrt.. drtt..

*sweetheart calling.

📞" hallo !! " Dion

📞"hallo...kenapa gk ngampus beb..?" Mirra

📞"lg gk enak badan yankkk.." Dion

📞"whatt... gk enak badan !! kamu sakit !! knpa gk ngabarin aku sih.. ? aku kerumah kamu ya...." Mirra

📞"Hmm," balas Dion apa adanya.

📞"tutt.."

..

lima belas menit berlalu, namun belum ada tanda tanda Dara akan memasuki kamar. maklum saja untuk membuat sup memerlukan waktu mulai dari meracik bumbu serta mengolahnya.

Dion gelisah berbagai posisi sudah ia lakukan namun tetap tdk membuatnya nyaman..

tiba-tiba

" krekk " pintu terbuka menampilkan sosok wanita cantik berambut pirang.senyum manis ditunjukan kepada sang kekasih yg bersandar ditempat tidur

"sayang !! " Mirra berseru berhambur memeluk pinggang Dion. tdk lupa menaruh dulu keranjang buah buahan yg dibawa nya.

"Kok cepet.. jangan bilang tadi kebut-kebutan..??" selidik Dion dengan mata memicing.

"Upss.. hehe tau aja, kan supaya cepet nyampe " memanyunkan Bibir hampir sedepa. sok imut gitu

"jangan gitu lagi ok... nanti ada apa apa sama kamu gimana " Ucap Dion. perutnya sudah keroncongan, sedangkan Dara belum terlihat.

Mirra tdk melepaskan tautan tangannya dipinggang Dion, hingga tdk berapa lama terdengar kembali suara pintu dibuka....

" cklek.."

Dara terkesiap melihat dua anak manusia sedang berpelukan, nampan yg dibawanya hampir saja terlepas dari tangan.

"Eehhh maaf, ganggu ya ..." ucap Dara menahan sesak di dada , mencoba bicara senormal mungkin.

Dua orang itu seketika mengangkat pandangan. Dion sedikit mendorong Mirra membuat nya hampir terjungkal.

"ihh sayang kenapa aku didorong..?.... ini juga, ngapain lu dikamar pacar gue..??" ucap Mirra sinis setengah malu.

Dara jengah mendengar nya. yg seharusnya bertanya kan dia, jadi kenapa malah si nek lampir yg sewot.

"Uppsss pacar ya...?? uhh , gue kan mau ngantar ini buat suami gue !! ucap Dara menutup mulut dengan lima jari.

" Lo..........." menunjuk dengan telunjuk mencukit.

"Kalian ini apa-apa an siihhh...!! kalo mau ribut mending diluar dehh...." seru Dion semakin pusing

"Makanan apa yg lu bawa..? dah tau Dion sakit tapi dibawakan makanan berat. lo mau buat dia tambah parah , seharusnya kasih buah buahan, bukan makanan gk mutu gini " Mirra ngotot .

"yankk plisss.. aku laper butuh makan !!" Dion menghiba.

"aku kan sudah bawain kamu buah " Mirra tdk mau Dion sampai memakan masakan Dara. ia mendekat kearah Dion lalu mengecup pipi nya.

"mau makan sendiri apa aku suapin " tanya Dara jengah. mata nya sakit melihat kelakuan dua sejoli itu.

"Biar gue yg urus dia !! mending lu keluar dehh jgn ganggu kesenangan orang " merebut nampan dari tangan Dara lalu menuju Dion.

Dion bingung harus apa...? di satu sisi ada kekasih yg dicintai nya dan disisi lain ada istri sah nya. jika ia mengeluarkan suara akan ada hati yg terluka. sebenarnya dengan sikap nya yg diam seperti itu sudah membuat Dara terluka. dengan diamnya juga seakan membiarkan Mirra menindas diri nya.

...**...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!