pernikahan paksa

mendengar kegaduhan dari arah bawah membuat dion langsung berlari . hampir tidak pernah ia mendengar sang ayah berteriak seperti itu

dia terpaku melihat dara beserta orang tua nya

" ahh apa yang gadis itu lakukan " dion geram

"ada apa dad .. ? "bertanya seolah tidak melihat kehadiran keluarga Dara

"bisa kamu jelaskan apa maksud semua ini... ? " meminta penjelasan dari putra nya itu

"apakah lelaki itu yang kamu maksud , Dara ?" tunjuk ayah dara pada dion

.... Dara mengangguk pelan " iya , kak dion orangnya "

"ada yang ingin kamu jelaskan anak muda?

bisakah saya meminta anda bertanggung jawab untuk menikahi putri saya " ayah dara berucap dengan intonasi menekan

" memang apa yang saya lakukan ? " dion tersenyum menyeringai mengejek tamu itu

"kamu tanya apa yang kamu lakukan... ? sudah menodai seorang wanita, kamu masih bertanya " ayah dara sungguh geram berhadapan dengan anak muda di depannya ini, ingin sekali memberikan bogem mentah diwajah nya itu

"iya benar ! saya benar melakukannya, tapi itu hanya sekali "kilah dion, memandang dara dengan tatapan kecewa

"Dara jangan diam saja, cepat bicara !!" bentak sang ayah.

Dara takut kejadian dirumahnya tadi terjadi lagi, ia harus memikirkan keselamatan anaknya . mau tidak mau ia harus berterus terang

dara menceritakan kejadian malam itu, dan pertemuannya dengan dion sebulan terakhir kepada mereka semua. tidak lebih atau kurang

tuan david murka mendengarnya, dia tidak menyangka anak nya berbuat tidak senonoh bahkan lari dari tanggung jawab

plaaaaakkkkk .....

"bagaimana bisa kamu bertindak bodoh dion? "

" Dad .. aku tidak berniat melakukannya, itu semua diluar kendali ku " tandasnya sambil menggosok pipi terasa kebas akibat tamparan sang ayah yang mendarat cantik diwajah nya . bagaimana tidak ? ayahnya itu mengerahkan seluruh tenaga sudah pasti akan bercap lima jari.

mendengar keributan itu nyonya diana tiba-tiba pingsan, semua orang yang ada di situ dibuat panik melihat diana tergeletak di lantai .

" Mommy "seru kedua nya

"ambilkan minyak angin ! cepaaatt ... " perintah tuan david kepada putra nya

tidak berapa lama nyonya diana sadar, beliau masih syok tentang kenyataan ini

" Dad ... dion " menunjuk putranya di iringi derai air mata

" sudahh .. sudahh kamu tenang dulu" tuan david menenangkan istri nya itu

ayah dara tidak ingin masalah ini berlarut-larut,beliau mencoba menuntut kepastian kekuarga kaya itu

"saya harap kalian segera mengambil keputusan, kami tidak ingin perut dara semakin terlihat membesar . apa tanggapan masyarakat nanti tentang putri kami "

"baiklah kita nikahkan mereka hari ini juga" putus tuan david

dion terkejut dengan keputusan ayahnya

"apa-apaan ini dad ! aku gak setuju" Dion memekik tanda penolakan

"mau kamu setuju atau tidak keputusan saya mutlak " tegas sang ayah

"lalu bagaimana hubungan ku dengan Mirra dad ?

kami akan segera bertunangan "

"selesaikan dulu masalah ini dion,baru kamu pikirkan lagi setelah nya " tegas tuan david.

Dara maupun ibu sedari tadi hanya menyimak pembicaraan mereka . ia sudah berpasrah diri, hidupnya terlalu banyak beban . gadis seusia dara seharusnya masih bermain, berpetualang, mencari hal baru . namun ia melewatkan itu semua dari kecil,dara dipaksa dewasa sebelum waktu nya bahkan hanya sekedar untuk tidur siang pun hampir tidak pernah.

beberapa jam kemudian ..

persiapan akad sudah selesai, penghulu sudah didatangkan.

apa yang tidak bisa dilakukan orang kaya? hanya menjentikan jari saja masalah sebesar apapun beres

dara keluar dengan penampilan memukau,aura ibu hamil memang berbeda . bahkan dion terkesima melihatnya.

"saya terima nikah dan kawin nya Dara Nur Safirra binti Gunawan yudhoyono dengan seperangkat alat sholat dan uang tunai tersebut dibayar tunai... " hanya dengan sekali tarikan nafas, Dion mampu menyelesaikan akad itu tanpa terbata bata

"sahh ...."

"saahhh .." suara saksi bersahutan menggema diruangan itu. sekarang Dara dan Dion sudah menjadi pasangan suami istri yang halal.

pernikahan diadakan secara tertutup, bahkan tidak ada yang diundang. hanya penghulu dan di saksikan pekerja rumah serta kedua keluarga saja.

itulah syarat dari mempelai pria, sebab tidak ingin pernikahan dadakan ini diketahui publik . dion belum menjelaskan kepada kekasih nya dan untuk itu dia masih butuh waktu

Setelah acara selesai, ayah dan ibu pamit pulang. tidak ada tangis haru untuk melepas putri tunggal tersebut, mungkin mereka kecewa pikir Dara.

skip ..

di dalam kamar besar itu, Dara bingung harus apa.

"ngapain masih berdiri disitu ? mandi sana, dasar jorok" ujar Dion jutek. Melengos melewati

"maaf kakk !! kamar mandi nya yang mana yah?" bertanya bingung, menggaruk kepala padahal tidak gatal. Jelas Dara bingung didalam kamar ini terdapat beberapa ruangan. seperti ruang khusus belajar, tempat gym, walk in clossed, bathroom, dan wc khusus. sedangkan ia baru dirumah itu bukankah tidak sopan main nylonong saja pikirnya

"tuh ruang paling ujung " menunjuk dengan ekor mata

"munafik " sungut nya pada Dara, lalu merebahkan diri di kasur

setelah selesai membersihkan diri tidak lupa Dara memakai baju yang ibu bawa dari rumah nya

( tidak ada adegan lupa bawa haduk lohh ya 🤭 ).

sebelum akad dilangsungkan ibu sempat pulang ke rumah, untuk mengemasi pakaian, sepatu, serta berkas penting milik Dara

ia pun keluar dan mendapati dion sedang tertidur dengan pergelangan tangan menutupi mata, mungkin kelelahan pikir dara .

"aku sudah selesai ! silahkan kalau kaka mau mandi " memberitahukan dengan pelan

Dion membuka mata nya dan beranjak bangun melewati dara dengan tatapan tak suka

"ckk... ganggu orang tidur "

pukul menunjukan pukul 20:30 itu artinya sudah

satu setengah jam dion dalam kamar mandi namun belum ada tanda tanda akan ke luar.

"hoooaammm ..... tu orang mandi atau semedi sihh ?? aku kan ngantuk" keluh dara