the first day of work

........

malam tiba. Dara dan Dion sudah memasuki kamar, dua orang itu hanya saling diam. Dion asik memangku laptop entah apa yg diketik Dara tdk tahu.pekerjaan kantor yg sedikit menumpuk membuat nya kewalahan. tuan David melimpahkan urusan padanya, padahal matanya sudah berat ingin tidur .

ia mendelik sebentar kearah Dara yg terlihat menatap nya sedari tadi.

"ngapain liatin gue !! kalau mau ngomong... ya ngomong aja .." ucapnya Dingin.

"Ehhhh ia..!! emm ka, mulai besok aku ijin kerja ya " ujar Dara

"yakin lu kerja..? jadi bener tadi siang lu ngelamar disitu " Dion merubah posisi nya dan menatapnya serius

"memangnya lu gak mau pake uang gue, gue masih bisa nafkahin lu... jadi buat apa lu kerja " merengut menautkan kedua alis tebalnya.

"aku bisa memenuhi kebutuhan sendiri, dan lagi aku gk mau bergantung pada siapa pun.. termasuk kaka " ucap Dara sedih. ia masih ingat betul ucapan mertuanya yg meminta agar ia tdk berharap apa2 dirumah ini. status nya hanya sementara, dan Dara harus sadar diri.

"kok bisa restoran menerima wanita hamil.. apa nanti gk bikin repot..?? aneh" ucap nya mendengus kasar

"terserah lu mau ngapain..!! gue gk peduli " menutup dan menaruh laptop ke meja kecil disamping tempat tidurnya.merebahkan dirinya di kasur. setelahnya menutup mata.

lampu utama dimatikan, hanya menyisakan temaram cahaya dari lampu tidur. Dara hanya mampu menangis dalam diam, teringat kejadian tadi siang dan masih terbayang olehnya.

"bagaimana aku bisa bergantung padamu kak..? kalau kamu saja tega membentakku didepan wanita itu. aku takut terbuai dengan kebaikan mu sehingga lupa bahwa ada seorang wanita yg kamu cintai, dan.... lagi lagi kamu bilang gak peduli " Batin Dara, lalu ikut menutup mata, berharap segera menggapai alam mimpi.

..

pagi menjelang........

Dara berperang dengan alat dapur, ia membantu bibi untuk membuat sarapan. tidurnya cukup nyenyak mungkin bawaan habis menangis yg membuat nya pulas.

setelah beres ia kembali ke kamar untuk mandi.

Dara memakai pakaian cassual dan berhias tipis tipis, nanti setelah tiba ditempat kerja, baru menggantinya dengan pakaian khusus pegawai.

semangatnya berkobar pagi ini. untuk ukuran wanita pekerja keras sepertinya memang sudah terbiasa berkutat dengan pekerjaan.jadi bila tdk bekerja ia akan merasa ada yg kurang.

Dara menyingkap horden jendela kaca besar mereka. embun pagi masih kentara terlihat dari kamar lantai dua itu

Dion terbangun merasakan cahaya memasuki retina mata nya .

"Enggg...."mengeliat tanpa membuka mata

Dara tersenyum,meskipun bangun tidur tetapi suaminya itu masih terlihat tampan walau tampak berantakan.

"Air hangat sudah aku siapkan dan pakaian ganti sudah ada di sebelah kaka.." ucap Dara tulus seraya tersenyum manis

"jam berapa ini..??"tanya Dion lalu meraih hp miliknya

"mau kemana lu pagi begini..?" bertanya melihat Dara yg sudah rapi. ohh dia lupa

"pagi ini aku kerja ka, kan tadi malam sudah kita bahas .." memasang kaus kaki serta sepatu nya.

menunggu jemputan, dari ojek onlen yg dipesan.

"Owhhh.."bergegas untuk bangun lalu masuk ke bathroom sebelum airnya dingin.

..

tok. tok " ka aku berangkat ya..!! jemputan ku sudah datang" berteriak dari luar pintu. bergegas pergi tanpa mendengar sahutan terlebih dahulu. ia takut terlambat dan juga kasian org yg menunggu nya didepan.

Dara berlari kecil agar cepat sampai, dan dia lupa saat ini sedang hamil .

"Emmm " sahut Dion seadanya.

...

oisin tae

"Hayy Dar... udah nyampe aja lu?" sapa Bira, karyawan paling lama ditempat ini.

"Ehh hayy Bi.. ia nihh kan hari pertama gue" jawab Dara tersenyum

"Naik apa lu kesini..!" celinguk celinguk mencari kendaraan Dara

"pake grab gue .. emang napa??"tanya Dara heran

"etdahh gue kira diantar suami lu.." jawab Bira enteng ..

"yu masuk " menggandeng Dara dan menyerahkan sepasang baju yg sudah disiapkan .

"yang lain belum datang ya Bi..?"tanya Dara bingung. pasalnya hanya mereka berdua diruangan itu

"belum... emang gitu mereka mahh, datang nya ngaret, tapi lun tenang aja mereka itu baik ko dan nanti juga lu cepet akrab sama mereka" ujar Bira panjang lebar

"ia sihh !! keliatan kalian semua baik, kalo gini bakal betah gue kerja .. hehehe" canda Dara, namun ia bingung tdk ada yg lucu dari kata katanya..

.

seluruh karyawan sudah kumpul dan restoran itu sudah beroperasi .tamu yg datang bukan hanya dari dalam kota, namun seperti nya ada yg dari luar daerah. Dara kelimpungan mencatat pesanan konsumen.

Dara, Bira, Fazayya, dan Vilia bertugas sebagai waiters dan untuk Evan sendiri sebagai kepala waiter. untung sebelum buka ia sempat Sarapan bersama teman teman satu divisi nya. jika tidak mungkin Dara bisa pingsang menghadapi pengunjung yang membeludak.

"Dar.. tolong antar ke meja 154 ya !! gue kebelet nih "Ujar faza menahan beol.

"hihihi.. iya iya !! Dah buruan ... nanti nempel lagi dicelana " Dara terkikik menggoda faza

"Ckkk... bau dong gue nanti " pekik faza meninggalkan Dara yg masih ketawa melihat tingkahnya.

"Hahahaha .... "

..

pukul menunjukan 16:00

Hari yang melelahkan berahir hari ini. Dara bersiap untuk pulang. ia melangkah menuju jalan raya dan mampir ke apotik untuk membeli multivitamin serta vitamin c untuk nya. meskipun tdk mahal, tetapi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. ia melanjutkan langkah namun tdk seberapa ada seseorang yg memanggil Nama nya. .... Dara menoleh

....

" Lu pulang naik apa" tanya Bira to the point

"kayanya jalan kaki Bir.. rumah gue deket ko" ujar Dara berkilah, padahal untuk menuju kediamannya harus berjalan 3 kilometer baru sampai mansion sang suami.

"Naik Dar..gue anter sekalian, kita kan searah " tawar Bira.

ya mereka sudah bertukar cerita tadi pagi.Bira mengorek sedikit tentang Dara.

"ngga usah, Makasih Bira !!aku gk papa, dah biasa juga " jawabnya tersenyum

"ayo naik, pake acara gk enak segala"menarik tangan Dara untuk segera membuati motor matic miliknya.

Dara merasa tdk enak bila dipaksa seperti ini. ia takut akan dijauhi teman temannya, jika bersikap seperti sombong atau tdk membutuhkan bantuan orang lain .

"Ya udah dehh !! Makasih ya Bira " ucap Dara tulus. memindahkan bokong nya sedikit kebelakang karena perutnya sedikit nyantuk dan kemajuan.

"Sudah siap..?" tanya Bira

"Lets go !!" sahut Dara mendorong pergelangan tangan nya seperti lancang depan. kelakuannya yg seperti kekanakan membuat Bira terkakak geli.

perjalan pulang mereka sedikit terjebak macet, maklum sore hari waktu orang berlomba lomba menuju rumah setelah seharian bekerja keras

cukup dua puluh menit saja mereka telah sampai di depan komplek kediaman Morgana. Bira heran mengapa Dara menyuruhnya berhenti disini, bukankah itu kawasan elit atau tempat pengusaha kaya raya tinggal . siapa sebenarnya Dara, dan siapa suami Dara ? .

"elu yakin disini tempatnya ..?"bertanya tdk sabaran

"Emm !! bener ko aku ingat disini tempat nya !!! ehh tar dulu ,tar dulu "ujar Dara mencoba membuka ponsel nya, melihat jalan rumah takut saja nyasar.

"ia bener disini" ucap Dara

"Suami lu tajir dong" Sahut Bira seketika

"Ehhh.... nyokab bokab nya doang. dia mah masih anak kuliahan"Ucap Dara jujur namun tdk berani membongkar identitas kelpuarga itu.

Bira mangguk mangguk,tapi tdk ambil pusing

"Ya udah, gue balik kalau gitu !! see you tomorrow.."menghidupkan motor melambai meninggalkan Dara

"Terima kasih ya Bira !! see you tomorrow too" senyum mengembang menghiasi wajah nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!