XLARA ZADRIANKA KAY

Setelah menumbangkan pria yang berpakaian seperti dokter diruang inap VVIP milik pria bernama Maringgai Azonafra Amlias.

Wanita bermata hitam dengan rambut yang dicepol itu kini menatap datar wajah pria yang tengah terpejam,memperhatikan setiap inci wajah itu.

Xia terkekeh saat mendapati wajah pria itu kini tengah tersenyum seolah merasa damai setelah dari tadi raut wajah pria itu terlihat gusar,sampai suaranya memecahkan keheningan.

"Anda sepertinya senang,penggangu tidur anda sudah tumbang,semua itu tidak gratis,anda harus membayarnya saat sadar nanti,bangun lah banyak yang menunggu,anda,anda tidak mau kan tidak melihat mereka bersenang-senang? "setelah berkata datar xia hendak menjauh dari ranjang milik pria yang tengah terbaring.

Tujuannya adalah keluar dari ruangan itu.

Namun pergerakannya tercekal saat merasakan sesuatu yang menyentuh pergelangan tangannya.

Xia mengerutkan dahinya seolah bertanya,apa yang menyentuh pergelangan tangannya?,tidak mungkin hantu bukan?,jika ya maka gender cerita ini harus diubah,menjadi dunia horor.

Tidak ingin menebak Xia mengalihkan antensinya pada tangannya,terlihat sebuah tangan besar tengah memegangi pergelangan tangannya begitu posesif,seolah wanita ini akan meninggalkannya selamanya.

Sorot mata Xia berganti melihat sosok yang tengah menatapnya juga hingga mata mereka saling bertemu.

Tatapan mereka terputus,saat xia terlebih dulu sadar dalam diamnya dan memalingkan wajahnya kesembarang arah.

Beda halnya dengan Maringgai,setelah sadar,pria itu memegangi pergelangan tangan wanita yang hendak pergi itu,sedari tadi tidak sadarkan diri,namun ia dengan jelas mendengar semua perkataan wanita dihadapannya ini.

Maringgai menelisik wajah wanita dihadapannya ini,dia seolah bertanya bukan mimpikan? sampai terdengar suara yang memecahkan kesunyian diantara keduanya.

"Bagus jika anda sudah sadar tuan,akan saya panggilkan dokter"suara itu keluar dari mulut Xia dengan dana datar seperti wajahnya,juga dengan pergerakan tangannya yang mencoba lepas dari genggaman pria itu.

Tanpa mengeluarkan tenaga lebih,tangannya sudah bebas dari maringgai,pria itu masih terlihat lemah.

Bukan lemah hanya lemas!.

Xia melangkahkan kakinya menjauh dari Maringgai,langkahnya terhenti karna suara maskulin pria itu seperti sihir

"Berhenti! "seperti yang dikatakan tadi,seolah terkena sihir,langkah Xia terhenti setelah pria itu memerintahkannya.

Mau tidak mau Xia membalikan tubuhnya dan menatap Maringgai dengan tatapan datar seperti tadi.

Melihat Maringgai sedang menatapnya sendu,tidak!tidak!tatapan itu penuh kerinduan.

Tanpa mengeluarkan satu katapun,membuat Xia berdecih didalam hati,dia sudah mengumpati pria itu karna sudah membuang waktunya beberapa detik.

Beberapa detik saja sangat penting baginya saat ini.

"Apa?"tanya xia monohok dengan sedikit bentakan.

"Kau mirip seseorang yang aku rindukan"guman maringgai didalam hati,dia tidak ada niatan untuk mengeluarkan suaranya.

Melihat hal itu,membuat gadis itu marah dan membuka bibirnya dengan nada tegas"anda membuang waktu saya."

Xia menghentikan langkahnya lagi,saat melewati tubuh pria yang tengah terkujur tak sadarkan diri dilantai atas ulahnya,namun tak berselang lama ia kembali melangkah.

Suara bariton maringgai kembali terdengar ditelinga xia"jangan pergi lagi!"

Suara itu tidak menghentikan langkahnya lagi,wanita itu sedang diujung pintu bahkan sudah ia buka.

Maringgai melihat wanita itu pergi,ingin sekali mengejarnya namun tenaganya hilang,ia bahkan tidak bisa menggerakan tubuhnya kecuali tangan.

Ingin sekali ia meminta tolong,tolong cegah wanita di depannya tadi untuk tidak pergi,siapapun tolong.

Setelah keluar Xia mencari suster atau dokter yang bisa ia temukan untuk menangani pasien bernama Maringgai itu,walaupun pria itu bisa dibilang pelaku atas apa yang terjadi pada kakanya.

Namun ia masih punya hati yang sajak lama tidak ia gunakan.

Ia kembali keruangan sang kaka yang masih tertidur tanpa tau kapan akan terbangun,tatapan wanita itu berubah menjadi sendu yang menandakan kekhawatiran.

Saat Xia ketempat pria yang sudah menabrak sang kakak, tadinya ia hanya ingin melihat,sekedar melihat.

Setelah melihat si pengganggu membuat pertanyaan wanita berambut pirang itu terjawab.

Ia menatap sendu wajah sang kakak yang terlihat tenang didalam tidurnya,sampai suaranya memecahkan kesunyian.

"Ka,aku akan menyelidiki semuanya,jika sudah puas dengan tidurmu,kembalilah bangun dan memasak lah untuku,aku lapar. "lirihnya sebari mengingat dimana kakaknya yang sedang memasak.

Xia terbilang manja pada keluarganya,ia suka masakan kakaknya,bahkan jika sedang ngambek masakan kakaknya adalah sogokan kedua untuk mendapatkan maafnya.

Xia juga suka membuat ulah bersama teman sebayanya,usianya yang 19tahun masih mencari jati diri,namun cara yang ia tunjukan sangat berbeda dari teman sebayanya,ia bersama beberapa orang terdekat yang seumuran dengan dirinya,melakukan dengan cara ekstrem bahkan tak jarang menyeret kepolisian.

Terlalu asik mengingat kenangan indah bersama kakaknya sampai tidak terasa waktu sudah berputar begitu cepat.

Waktu sudah menandakannya akan datangnya malam.

Xia menatap pintu setelah mendengar ketukan dari arah luar,sampai pintu terbuka dan memperlihatkan tubuh tegap,tegas,dan juga menawan.

Pria itu sangan tampan dengan mata sipit dan juga bibir pink kecil,dengan warna tubuh putihnya,selain tampan ia juga menawan.

Pria itu berjalan namun tidak menghampiri Xia yang duduk disamping ranjang ken,melainkan menghampiri sofa disudut ruangan.

setelah menaruh paper bag yang di bawa tadi dimeja,ia bergegas mendaratkan bokongnya diatas sofa,barulah bibir nya terangkat sebari menepuk dua kali tempat disampingnya.

"Duduk disini"suara maskulinnya memecah kesunyian,dengan gerakan malasnya xia berpindah tempat duduk.

Pria itu Rain Kay sepupu Xia yang umurnya lebih tua satu tahun darinya.

Rain membuka paper bag lalu menata isiannya dimeja dengan sangat rapi,dan suaranya kembali terdengar"makan dulu!,cacing diperut mu sudah bendemo,seperti berdemo kelangkaan solar"ucapnya dengan raut dingin berbeda dengan perkataannya yang bermagsud candaan.

Jika itu orang lain maka mereka tidak akan tau bahwa pria itu tengah mengatakan candaan karna wajahnya menyorot datar tanpa ekpresi.

Xia hanya memutar matanya malas sebagai jawaban,jujur ia sedang tidak di mood baik-baik saja,bahkan nafsu makan tidak datang padanya hari ini,sejak kecelakaan kakanya pagi tadi sudah merusak hatinya,bahkan kondisinya kini koma.

Jika itu bukan Rain mungkin ekpresi yang ditunjukkan Xia bisa menipu,wajah yang datar dan juga tenang di kondisinya yang tidak baik-baik saja,sungguh Xia pintar memanipulasi diri.

Mereka tetap memakan makanan yang dibawa,walau tidak nafsu namun demi kesehatan akan memakannya,apalagi mereka tidak boleh ikutan sakit,mereka harus membalas semua orang jahat yang berani bermain-main.

Setelah makan dan juga membersihkan meja dari makanan barulah mereka mulai membicarakan suatu hal.

"Polisi menutup akses,mereka bilang ini murni kecelakaan."

"Kau percaya?"tanya Xia,setelah melihat gerakan kepala yang seolah menjawab pertanyaanya tentu saja tidak membuat Xia kembali menarik sudut bibirnya.

"Ya,apa lagi setelah kau mendengar cerita ku"sambungnya dengan wajah datar.

"Apa aku ketinggalan sesuatu?."

"Mungkin,saat aku menemui orang bernama Maringgai Azonafra."

"Kau menemuinya?"suara Rain terpotong suara Xia"kenapa?"tanyanya setelah pertanyaan pertama dianggukin lara sebagai jawaban ya.

"Jangan dibahas!,dengarkan saja ceritaku!"

"Sepertinya ini sedikit rumit"rain bersuara setelah mendengar cerita lara saat bertemu maringgai dan tanggapan pria tersebut.

"Hanya sedikit,bukan masalahkan?"

Rain mengedikan bahunya tak tau,tangannya bergerak mengambil benda berwarna hitam gelap dimeja,barang yang ia bawa tadi,dan bibirnya mulai terangkat.

"Kita tidak bisa menyimpulkan,ini masih potongan pazel,istirahatlah nanti sakit,dombetku bisa terkuras jika begitu"

Xia memutar matanya malas,baru bersuara"menyingkirlah,aku akan tidur disini!"

"Kau menjengkelkan"umpat Rain namun tak bergerak,hanya jarinya yang mulai menari diatas keyboard.

Matanya membelalak dan wajahnya diperdekatkan dengan laptop untuk memperjelas informasi yang ia dapatkan,setelah membaca beberapa kali wajahnya menjadi sedingin es,dan melirik Xia yang meringkuk disampingnya dengan mata terpejam.

"Kita harus pergi!"gumannya lalu mengambil ponsel disakunya.

Episodes
1 kecelakaan
2 apa itu dirimu?
3 XLARA ZADRIANKA KAY
4 tanggung resikonya
5 menyebalkan
6 rasa sakit kehilangan
7 trauma
8 menambah racun
9 aku merindukanmu
10 tunangan dadakan
11 nyawa dibayar nyawa!
12 kembalikan kedua putriku
13 maringgai azonafra amlias
14 perampokan?
15 sudah jatuh tertimpa tangga
16 mawar tersembunyi
17 Dalaman
18 Sama-sama bodoh
19 racun langka
20 obat
21 pecandu obat terlarang?
22 hanya menebak
23 Entah boneka siapa?
24 balanja
25 semut ini!
26 aku masih punya otak
27 konsisten,sombong sampai mati!
28 tendangan terbang
29 pukul yang lain dong
30 Dua poin yang kau sebutkan salah
31 menggunakan remot
32 terlalu banyak kebetulan
33 kesabaran ekstra
34 merasa berhutang nyawa
35 singa betina
36 Sama-sama tampan dan gila kerja
37 wanita kesayangan
38 mau taruhan?
39 bisa meledek mereka!
40 Begitu licik
41 gila mungkin.
42 Gadis bodoh!
43 Seperti ceker ayam
44 melihat sikap pedulimu
45 Tonton saja!
46 Tontonan yang menyenangkan
47 Ini sangat mencurigakan tuan!
48 Mencari hiburan
49 Membeberkan fakta
50 Hanya mengingatkan,ayah
51 Tiga serangkai duda
52 Keajaiban dunia yang kau buktikan
53 Adegan difilm-film
54 Aku akan menonton!
55 Lihat saja nanti
56 Trauma!
57 mengejar kasih sayang
58 EGOIS, JARAK, LUPA
59 Pertunjukan
60 Lelang
61 Diserang
62 Penculikan?
63 Kunjungan dan penebusan
64 Serumit itu
65 Kejadian dua belas tahun lalu
66 masih tentang kejadian itu (65)
67 Saya tidak sedang berlari
68 Pantai
69 Terlalu banyak kenapa
70 To game over
71 Gadis ajaib
72 calon suami
73 L'asta del diavolo
74 Menjual dengan alibi menjodohkan
75 kakak mengusirku?
76 Menculik dari penculik
77 Pov Lykalos
78 bomnya meledak?
79 sisakan kedua nona itu!
80 King devil's
81 Robot menyerupai manusia
82 foto keluarga
83 Egois dan permintaan maaf
84 Hal baru
85 Rugi miliyaran dolar
86 Akan menarik
87 Di toilet
88 Tidak tahu malu!
89 Racun imajinasi
90 Saling mengawasi
91 Bunga tidur
92 Hot news
93 Penyerangan!!
94 Kematian
95 Drama
96 Kakak ipar
97 Hamil?
98 waktu bersama?
99 Hanya memberitahu
100 Pesta yang meriyah?
101 Triple masalah
102 Mata dibalas mata
103 HANYA SINGGAH
104 SATU IDENTITAS TERBONGKAR
Episodes

Updated 104 Episodes

1
kecelakaan
2
apa itu dirimu?
3
XLARA ZADRIANKA KAY
4
tanggung resikonya
5
menyebalkan
6
rasa sakit kehilangan
7
trauma
8
menambah racun
9
aku merindukanmu
10
tunangan dadakan
11
nyawa dibayar nyawa!
12
kembalikan kedua putriku
13
maringgai azonafra amlias
14
perampokan?
15
sudah jatuh tertimpa tangga
16
mawar tersembunyi
17
Dalaman
18
Sama-sama bodoh
19
racun langka
20
obat
21
pecandu obat terlarang?
22
hanya menebak
23
Entah boneka siapa?
24
balanja
25
semut ini!
26
aku masih punya otak
27
konsisten,sombong sampai mati!
28
tendangan terbang
29
pukul yang lain dong
30
Dua poin yang kau sebutkan salah
31
menggunakan remot
32
terlalu banyak kebetulan
33
kesabaran ekstra
34
merasa berhutang nyawa
35
singa betina
36
Sama-sama tampan dan gila kerja
37
wanita kesayangan
38
mau taruhan?
39
bisa meledek mereka!
40
Begitu licik
41
gila mungkin.
42
Gadis bodoh!
43
Seperti ceker ayam
44
melihat sikap pedulimu
45
Tonton saja!
46
Tontonan yang menyenangkan
47
Ini sangat mencurigakan tuan!
48
Mencari hiburan
49
Membeberkan fakta
50
Hanya mengingatkan,ayah
51
Tiga serangkai duda
52
Keajaiban dunia yang kau buktikan
53
Adegan difilm-film
54
Aku akan menonton!
55
Lihat saja nanti
56
Trauma!
57
mengejar kasih sayang
58
EGOIS, JARAK, LUPA
59
Pertunjukan
60
Lelang
61
Diserang
62
Penculikan?
63
Kunjungan dan penebusan
64
Serumit itu
65
Kejadian dua belas tahun lalu
66
masih tentang kejadian itu (65)
67
Saya tidak sedang berlari
68
Pantai
69
Terlalu banyak kenapa
70
To game over
71
Gadis ajaib
72
calon suami
73
L'asta del diavolo
74
Menjual dengan alibi menjodohkan
75
kakak mengusirku?
76
Menculik dari penculik
77
Pov Lykalos
78
bomnya meledak?
79
sisakan kedua nona itu!
80
King devil's
81
Robot menyerupai manusia
82
foto keluarga
83
Egois dan permintaan maaf
84
Hal baru
85
Rugi miliyaran dolar
86
Akan menarik
87
Di toilet
88
Tidak tahu malu!
89
Racun imajinasi
90
Saling mengawasi
91
Bunga tidur
92
Hot news
93
Penyerangan!!
94
Kematian
95
Drama
96
Kakak ipar
97
Hamil?
98
waktu bersama?
99
Hanya memberitahu
100
Pesta yang meriyah?
101
Triple masalah
102
Mata dibalas mata
103
HANYA SINGGAH
104
SATU IDENTITAS TERBONGKAR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!