Lapar

Lionel berlari meninggalkan kamar Arumi menuju kamar nya. Lionel membuka laci meja rias Gamila dan mengambil kunci cadangan setiap kamar, Lionel mengambil semua kunci setiap kamar karena dia tidak tahu yang mana kunci kamar nya Arumi.

Percobaan kunci pertama gagal, yang kedua juga gagal begitu pun yang ketiga. Ketika percobaan kunci yang ke empat berhasil, Lionel langsung saja berhamburan masuk ke dalam kamar Arumi.

Hal yang pertama kali di ucapkan Lionel saat melihat Arumi adalah

"Siapa wanita cantik ini?" Batin Lionel ketika melihat Arumi tidak memakai baju, hanya handuk kecil yang melilit tubuhnya saja, sehingga belahan dada dan paha nya ter ekspos jelas.

Lionel adalah lelaki normal yang jika disuguhkan pemandangan indah seperti ini pasti akan merasa gairah nya naik.

"Astaga apa yang ku pikirkan!" gumam nya sambil menampar pipi nya sendiri.

"Apa dia sungguh pembantu di rumah ku?" Tanya nya pada diri sendiri.

"Tapi... sejak kapan dia jadi secantik ini?" Lionel membatin karena terhipnotis oleh pesona Arumi yang sedang tidur hanya dengan handuk yang melilit di tubuhnya.

Kruuuck..!

Kruuuck..!

"Ah aku sudah sangat lapar" Gumam Lionel ketika mendengar instruksi dari perut nya.

"Bodoh amat lah dia mau pembantu ku atau bukan, yang penting dia harus memasak untuk ku dulu" Gumam Lionel sambil menyentuh lengan Arumi lalu menggoyangkan nya agar Arumi terbangun.

Eugh...

Hemm...

Arumi yang merasa tidur nya di ganggu pun bangun menggeliat kan tubuhnya. Perlahan tapi pasti Arumi membuka matanya.

Lionel yang melihat Arumi akan membukakan mata nya pun, memberhentikan tangan nya untuk menggoncang kan tubuh Arumi.

Hal yang pertama kali dilihat Arumi ketika membuka matanya adalah majikan laki-lakinya, Lionel yang sedang melipat kedua tangannya di depan dada.

Aaaaaa...!

teriak Arumi, secara refleks Arumi melemparkan bantal ke arah Lionel.

"Pak Lionel tutup mata nya!" Teriak Arumi menyilang kan sebelah tangan nya untuk menutupi dadanya. Dan tangan sebelah nya lagi meraih selimut.

Lionel tidak tahu kenapa dia mengikuti perintah Arumi untuk menutup kedua matanya.

"Pak Lionel ngapain kesini?" Tanya Arumi marah. Tentu saja dia marah. Siapa yang tidak marah jika seorang pria dewasa memasuki kamar seorang gadis, apalagi gadis itu sedang tertidur pulas hanya memakai handuk yang melilit tubuhnya.

Lionel merasa kesal karena Arumi berteriak padanya" Siapa suruh tidur hanya menggunakan handuk kecil, kan jadinya aku dapat rezeki" Lionel membatin.

"Kamu yang sopan! saya ini majikan kamu, kenapa kamu berteriak hah!" Lionel kesal

"Lagipula saya sudah menggedor-gedor pintu kamar kamu sedari tadi. Tapi kamu tidak membukakan pintu kamar juga. Saya kira kamu mati di dalam" Umpat nya kesal.

"Ya gak gitu juga kali, bangunin orang sampai masuk ke dalam kamar nya" Gumam Arumi masih kesal dengan sikap majikan nya.

Kruuuck!!

Mendengar suara perut Lionel Arumi lantas melihat ke arah Lionel, begitu juga dengan Lionel. Tatapan mereka bertemu beberapa saat.

Cantik! Batin Lionel.

Arumi tidak merasakan apa-apa saat melihat Lionel di hadapan nya. Arumi yang tersadar dengan suara perut Lionel yang kedua kalinya pun bertanya.

"Apa bapak mau saya buatkan makanan?" Tanya Arumi memecahkan lamunan Lionel.

"Oh iya, saya lapar , cepat pakai baju kamu, setelah itu buatkan saya nasi goreng!" Perintah Lionel lalu pergi meninggalkan Arumi, menuju meja makan.

Arumi melihat jam yang ada di hp nya. "Astaga... ini sudah jam satu malam. Jangan bilang dia pulang hanya untuk makan saja, kan tadi kata pak supir, pak Lionel sama Bu Gamila tidak pulang malam ini, terus kenapa tidak dia tidak makan di rumah keluarga Bu Gamila aja sih" Gerutu Arumi sambil memakai baju nya.

Beberapa saat kemudian

Lionel melihat Arumi melewati nya menuju dapur. Tidak seperti saat Arumi tidur yang hanya menggunakan handuk, yang bisa membuat siapapun bergairah ingin mencium setiap lekuk tubuhnya.

Sangat terbalik dengan saat ini, Arumi menyanggul rambut nya tinggi. Dia memakai celana trening besar berwarna biru Dongker dan kaos berwarna hitam kebesaran, yang membuat siapapun melihat nya pasti akan mengira Arumi tidak memiliki body yang membuat orang akan melirik nya. Jangan lupa pula kacamata tebal yang biasa dipakai nya

Lionel mengikuti langkah Arumi menuju dapur, dia duduk di bar mini di dekat dapur. Jika dari arah Lionel, Arumi hanya terlihat bagian belakang nya saja.

Arumi yang sangat fokus dengan nasi goreng yang sedang ia masak. Sementara Lionel fokus dengan hp nya, dan sesekali melirik kearah leher jenjang Arumi yang putih. Ingin sekali rasanya Lionel membuat sebuah karya merah keunguan di leher putih itu.

"Astaga... apa yang ku pikirkan! seperti nya setelah makan aku harus bergadang dengan Gamila malam ini. Untuk menyalurkan hasrat ku yang tiba-tiba saja datang" Batin Lionel.

Sebenarnya Lionel bisa saja menyalurkan hasrat nya ke pembantu yang telah membuat gairah nya naik. Tapi dia tidak akan pernah melakukan nya, dengan siapa pun itu.

Lionel setia pada prinsip dan pasangan nya.

"**** harus di lakukan dengan orang yang telah SAH menjadi pasangan kita" Itulah prinsip yang di pegang teguh oleh Lionel.

"Pak nasi goreng nya sudah matang" Ucap Arumi membuyarkan lamunan Lionel.

"Bapak mau makan disini atau di meja makan?" Sambung Arumi.

"Disini saja saya sudah terlalu lapar" Jawab Lionel.

"Itu... kenapa ada dua piring?" Tanya Lionel menunjuk piring yang ada di atas nampan.

"Oh ini... saya belum makan malam pak. Saya juga lapar" Jawab Arumi sekena nya saja. Lione hanya menganggukkan kepalanya menanggapi jawaban dari Arumi.

"Saya permisi dulu pak"

Arumi hendak pergi. Dia ingin makan di dalam kamar saja, agar lebih mudah nanti nya, setelah nasi yang ada di perut nya turun ia ingin sekali langsung tidur.

"Kamu makan di sini saja, sekalian temani saya!" Perintah Lionel yang tidak ingin dibantah. Menghentikan harapan Arumi yang ingin langsung tidur ketika nasi di perut nya sudah turun.

Dengan terpaksa Arumi makan bersama dengan Lionel di bar mini. Arumi memilih duduk di kursi paling ujung yang berjarak sekitar dua meter dari Lionel.

Tak lama kemudian.

Arumi telah selesai dengan nasi goreng yang ada di piring nya. Lionel belum selesai dengan makanan nya karena sibuk dengan email yang masuk ke dalam hp nya, tapi dia sesekali melirik ke arah Arumi.

Entah sejak kapan dia menjadi tidak fokus atas apa yang di kerjakan nya saat ini.

Setelah Lionel selesai dengan makanan nya. Ada yang ingin sekali ditanya kan oleh Arumi.

"Kata pak supir, Bapak tidak akan pulang malam ini, tapi kenapa bapak pulang?" Tanya Arumi tidak sadar, bahwa ia kurang sopan menanyakan hal kepada majikan nya. Padahal Arumi belum diberikan izin untuk bertanya.

Lionel tidak mempedulikan ketidak sopanan Arumi saat ini, dia terlalu fokus dengan pertanyaan yang diajukan Arumi. Lionel mengingat kembali kenapa dia pulang hanya ingin memakan masakkan Arumi.

Flashback

Lionel masih sibuk menciumi leher Gamila. Setelah kepergian Arumi.

Setelah Lionel selesai dengan leher Gamila ia melepaskan pelukannya.

"Pergi kemana dia?" Tanya Lionel setelah melepaskan pelukannya dari Gamila.

"Dia pergi belanja bahan makanan. Sekalian pergi menemui seseorang" Jawab Gamila yang sedang memakai kimono nya.

"Mungkin pacar nya"sambung Gamila.

Lionel hanya ber "oh" ria saja menanggapi perkataan Gamila.

"Oh ya hampir saja lupa. Mama menyuruh kita menginap di rumah" Gamila berbalik untuk mengatakan nya.

"Ya sudah ayo kita bersiap" Ajak Lionel mengikuti langkah Gamila menuju kamar.

Setelah selesai bersiap, mereka langsung saja menuju kerumah keluarga istri nya. Keluarga Zaida.

Mobil berwarna silver metalik memasuki pekarangan rumah keluarga Zaida.

Setelah turun dari mobil Lionel dan Gamila memasuki rumah itu. Mereka menuju ruang keluarga, terlihat di sana orang tua Gamila duduk di sofa sedang asyik menonton tv ditemani oleh beberapa camilan sehat.

"Mama I Miss you" Ucap Gamila memeluk mana nya yang sedang bersandar dari arah belakang.

"Eh... sayang kenapa tidak hubungi mama dulu kalau mau kemari?" Tanya mama Gamila.

Sedangkan Lionel sudah berpelukan ala lelaki dengan papa nya Gamila. Karena kesibukan masing-masing sudah satu bulan mereka tidak menginap di rumah ini.

"Surprise" Ucap Gamila kau memeluk papa nya juga.

"Baiklah karena kalian sudah ada di sini, para pria silahkan lanjutkan menonton nya, dan para wanita akan pergi ke dapur memasak untuk makan siang" Perintah mama Gamila langsung saja ketika Gamila hendak mendaratkan bokong nya di sofa. Padahal Gamila ingin sekali ikut menonton bersama dengan papa dan Lionel.

Para pria ternyata tidak melanjutkan tontonan mereka, mereka lebih memilih untuk bermain catur di ruang keluarga.

Bersambung

Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar like and vote oke dan terimakasih atas dukungan dari kalian semua 🤗🤗

Terpopuler

Comments

Muma

Muma

lagi

2020-07-29

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal mula
3 Cewek cupu
4 Pergi
5 Benda Keramat
6 Apa dia cantik?
7 Meminta Izin
8 Kencan
9 Bersama Albi
10 Taman Hiburan
11 Mimpi Buruk
12 Lapar
13 Tuan pilih-pilih makanan
14 Ada apa dengan jantung ku?
15 Undangan
16 Singa dan Serigala
17 Kamu
18 Memohon
19 Dua puluh Miliyar
20 Takdir kejam part 1
21 Takdir kejam part 2
22 KEPO
23 Sesi Foto
24 Di tolak
25 Mencuri
26 Menghindar
27 DYA boutique
28 Gaji mu akan ku potong
29 Liburan tiga hari
30 Pengganti
31 Hal tak terduga
32 Tidak boleh terjadi
33 Tolong
34 Maaf
35 Kedatangan Lais
36 Aku masih mencintai nya
37 Calon kekasih
38 Rasa apa ini?
39 Tidak ada rasa
40 Menjadi Kakak
41 Adik-adik baru
42 Makhluk halus
43 Bubur
44 Malam yang panjang
45 Panggil Arumi !
46 Aku suka kamu
47 Ada apa dengan ku ?
48 Ada apa dengan nya ?
49 Aku adalah pembantu
50 Cerita novel
51 Ricki
52 Cucu untuk papa
53 Obat
54 Bocah
55 Tidak enak !
56 Hanya untuk berdiri
57 Pahit
58 Gamila
59 Pucuk dicinta ulam tiba
60 Tampan
61 Marah
62 Berdebar
63 Diabaikan
64 Puzzle
65 Mengerikan
66 Konyol
67 Takdir
68 Visual
69 Rencana (Rio)
70 Kemungkinan terburuk
71 Bertaruh
72 Maju atau mundur
73 Benar-benar gila
74 Trending topik
75 Diskusi keluarga
76 Diskusi keluarga 2
77 Dalang
78 Kaum rebahan
79 Curhat
80 Membingungkan
81 Akhirnya
82 Berbisik
83 Memasak
84 Mendadak
85 Pembantu
86 Aib
87 Jangan sembarang
88 Obrolan malam
89 Berdoa
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Prolog
2
Awal mula
3
Cewek cupu
4
Pergi
5
Benda Keramat
6
Apa dia cantik?
7
Meminta Izin
8
Kencan
9
Bersama Albi
10
Taman Hiburan
11
Mimpi Buruk
12
Lapar
13
Tuan pilih-pilih makanan
14
Ada apa dengan jantung ku?
15
Undangan
16
Singa dan Serigala
17
Kamu
18
Memohon
19
Dua puluh Miliyar
20
Takdir kejam part 1
21
Takdir kejam part 2
22
KEPO
23
Sesi Foto
24
Di tolak
25
Mencuri
26
Menghindar
27
DYA boutique
28
Gaji mu akan ku potong
29
Liburan tiga hari
30
Pengganti
31
Hal tak terduga
32
Tidak boleh terjadi
33
Tolong
34
Maaf
35
Kedatangan Lais
36
Aku masih mencintai nya
37
Calon kekasih
38
Rasa apa ini?
39
Tidak ada rasa
40
Menjadi Kakak
41
Adik-adik baru
42
Makhluk halus
43
Bubur
44
Malam yang panjang
45
Panggil Arumi !
46
Aku suka kamu
47
Ada apa dengan ku ?
48
Ada apa dengan nya ?
49
Aku adalah pembantu
50
Cerita novel
51
Ricki
52
Cucu untuk papa
53
Obat
54
Bocah
55
Tidak enak !
56
Hanya untuk berdiri
57
Pahit
58
Gamila
59
Pucuk dicinta ulam tiba
60
Tampan
61
Marah
62
Berdebar
63
Diabaikan
64
Puzzle
65
Mengerikan
66
Konyol
67
Takdir
68
Visual
69
Rencana (Rio)
70
Kemungkinan terburuk
71
Bertaruh
72
Maju atau mundur
73
Benar-benar gila
74
Trending topik
75
Diskusi keluarga
76
Diskusi keluarga 2
77
Dalang
78
Kaum rebahan
79
Curhat
80
Membingungkan
81
Akhirnya
82
Berbisik
83
Memasak
84
Mendadak
85
Pembantu
86
Aib
87
Jangan sembarang
88
Obrolan malam
89
Berdoa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!