Mobil yang di tumpangi Lionel menuju restoran mewah yang ada di kota. Lionel sudah membuat janji dengan orang tua nya untuk bertemu di restoran X saja. Mereka memesan ruang VVIP agar lebih mudah untuk berkomunikasi. Dan agar terhindar dari paparazi yang haus akan berita.
Setelah sampai pada tujuan,sekretaris Rai bertanya dimana ruang VVIP yang di pesan oleh orang tua Lionel pada manager restoran yang memang sudah menunggu kedatangan mereka
Setelah mengetahui dimana ruangan itu, sekretaris Rai mengajak Lionel untuk langsung saja menuju ruang VVIP. Sekretaris Rai membuka pintu mempersilahkan Lionel untuk masuk terlebih dahulu baru dia mengikuti langkah Lionel.
Ketika melihat siapa yang masuk ke dalam ruangan mommy Lionel langsung saja memeluk nya.
"Sayang apa kabar?" Tanya sang mommy.
Daddy Lionel yang melihat istrinya memeluk anak semata wayangnya itu pun langsung melepaskan pelukan antara ibu dan anak nya.
Tuan Albara Danindra memeluk pinggang istrinya posesif, dihadapan Lionel dan Sekretaris Rai.
"Tidak ada acara peluk-pelukan dengan anak mu sayang! aku cemburu!" Tegas Albara berterus terang kepada istri dan anak nya.
Cih!
Lionel hanya berdecak kesal dengan tingkah laku Daddy nya yang sudah biasa di lihat nya itu. Sementara nyonya Danindra merasa jengah melihat tingkah suami nya ini.
Sekretaris Rai memberi salam kepada Tuan Albara Danindra dan juga Nyonya Kesya Faezy selaku orang tua majikannya.
Mereka makan malam dengan tenang. Tapi tidak dengan Lionel dia terlihat gelisah dengan makanan yang ada di hadapannya ini.
"Lio ada apa dengan mu?" Tanya Kesya.
"Lio... Lio tidak apa-apa mom" Ujar nya dengan menyuap makanan ke dalam mulutnya dengan terpaksa.
Kesya tidak percaya dengan dengan jawaban yang di berikan anak nya itu. Kesya sangat tahu seperti apa anak semata wayangnya. Karena dialah yang mengandung nya selama sembilan bulan.
"Sekretaris Rai, apa Lio masih saja pilih-pilih makanan?" Tanya Kesya pada akhirnya. Lionel berhenti menyuapi makanan kedalam mulutnya, ia melirik sekretaris Rai untuk meminta bantuan agar memberikan jawaban yang tepat untuk pertanyaan dari mommy nya ini.
Sekretaris Rai hanya diam saja tidak tahu harus menjawab pertanyaan dari ibu dari majikan nya seperti apa.
sementara itu Kesya sangat tahu arti dari diam nya sekretaris Rai.
"Lalu bagaimana kamu makan selama mommy tidak ada?" Ujar Kesya tidak percaya jika anak nya yang sudah sebesar ini masih saja pilih-pilih makanan.
"Ada pembantu baru yang masuk kualifikasi untuk menjadi chef Lionel mom" Lionel pasrah, dia tidak bisa untuk membohongi mommy nya. Karena mommy nya itu sangat mengenal dirinya. Apalagi gelagat ketika dia berbohong.
"Hemm... baiklah sepertinya kamu tidak berbohong. Apakah pembantu kamu itu juga ada di London?" Tanya Kesya.
Kesya juga sangat mengerti dengan sifat anak nya yang pasti akan posesif terhadap suatu yang sangat membuat nya puas.
"Hemm... ya..." Lionel dengan ragu-ragu menjawab pertanyaan dari mommy nya ini.
"Besok pagi bawa pembantu baru kamu, ajak dia ke apartemen kamu! mommy ingin melihat siapa dia dan ingin mencicipi masakan nya!" keputusan yang dibuat oleh Kesya tidak bisa dibantah oleh siapa pun. Karena Kesya lah Ratu di keluarga Danindra.
Permintaan dari Kesya hanya bisa dijawab dengan anggukan kepala oleh Lionel.
Setelah mereka selesai dengan makan siang bersama. Kedua orang tua Lionel melanjutkan acara honeymoon mereka. Jangan tanya apa yang di lakukan oleh mereka setelah makan malam bersama selesai. Yang pasti mereka kembali ke hotel. Padahal keluarga Danindra memiliki mansion di London, tapi orang tua Lionel tidak menginap di sana, dan lebih memilih untuk menginap di hotel dengan alasan "Agar lebih terasa honeymoon nya" Itulah yang menjadi alasan nya.
***
Arumi baru saja terbangun dari tidurnya. Dia tidak menyangka bahwa dia tertidur sangat lama. Bayangkan saja dari jam 2 siang dan sekarang sudah jam 8 malam baru ia terbangun.
"Sungguh tidur yang sangat nyaman" Batin nya.
Arumi sangat malas untuk memasak makan malam hari ini, karena ia mendapati bahwa majikannya pergi, Arumi memilih untuk go-food saja.
Arumi telah mengganti pakaiannya dengan baju dan celana kebesaran yang biasa dipakai nya untuk sehari-hari. Dia memilih untuk menggeraikan rambut nya. Dan jangan lupa pula dengan kacamata tebal yang bertengger di hidung nya itu.
Setelah beberapa menit ia menunggu pesanan nya, akhirnya datang juga hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Arumi. Arumi membukakan pintu kamar nya. Ia sangat kaget dengan dua orang pria dewasa berdiri di hadapannya, keduanya membawa paper bag yang berbeda.
Tanpa persetujuan dari pemilik kamar. Kedua pria dewasa itu masuk kedalam kamar Arumi tanpa basa-basi, Arumi hanya bisa mengikuti langkah keduanya yang menuju dapur. Ya siapa lagi kalau bukan Lionel dan Sekretaris Rai yang masuk ke dalam kamar nya. Terlebih lagi dengan tidak tahu malu nya Lionel membuang ke tempat sampah paper bag yang berisi pesanan Arumi.
"Pak Lionel itu makan malam saya! kenapa bapak buang ke tempat sampah?" Arumi sangat geram dengan kelakuan Lionel.
"Masak!" Perintah Lionel.
Sekretaris Rai langsung saja memberikan paper bag yang ternyata isinya adalah bahan-bahan untuk memasak.
"Pak ingat! saya disini tidak sedang bekerja!" Kesal Arumi dengan penuh penekanan.
"Kata siapa kamu tidak bekerja?" Tanya Lionel santai.
"Dimana pun kamu, jika berada di dekat saya. Kamu akan selalu bekerja dan memasak untuk ku!" Jelas Lionel tegas.
Arumi memejamkan mata nya. Ia berdecak pinggang, memijit pelipisnya "Lapar" Hanya itu yang Arumi rasakan saat ini
Arumi membuka matanya. Dia melihat kearah Lionel dengan tatapan yang tak terbaca. Arumi menerima paper bag yang diberikan oleh sekretaris Rai itu. Ia memasak dalam diam nya.
Setelah selesai memasak untuk tiga orang. Ia mulai menyajikan nya di atas meja makan, dimana Lionel dan sekretaris Rai duduk menunggu. Setelah selesai menyajikan untuk majikan nya, Arumi membawa bagian makam malam nya. Ia pergi menuju kamar tanpa bicara sepatah katapun pada Lionel dan sekretaris Rai.
Lionel memilih tidak mempedulikan Arumi yang tidak ikut makan bersama nya. Tidak dengan sekretaris Rai ia sangat tahu bahwa Arumi kesal dengan sikap Lionel yang seenaknya saja. Tapi ia tetap diam, tidak ingin ikut campur.
Setelah Lionel merasa kenyang, dia duduk di sofa ruang tamu yang ada di kamar hotel Arumi.
"Seperti nya aku melupakan sesuatu yang penting" Gumam Lionel.
Sekretaris Rai duduk di hadapan Lionel, ia tahu bahwa tuan nya telah melupakan sesuatu yang penting.
"Tuan...kapan anda akan bicara dengan Nona Arumi tentang undangngan dari nyonya Kesya untuk bertemu besok pagi?" Tanya sekretaris Rai yang membuat Lionel ingat akan hal penting yang dilupakan nya tadi.
Beberapa menit kemudian akhirnya Lionel muncul sebuah ide cemerlang untuk mengajak Arumi agar mau ikut bertemu dengan mommy nya.
"Rai kau saja yang bicara dengan Arumi soal ini!" Itulah ide cemerlang yang di dapatkan Lionel setelah berpikir cukup lama.
Bersambung
Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar like and vote oke dan terimakasih atas dukungan dari kalian semua 🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments