Sebelum Reman dan Zenia mengantarkan Arumi pulang, mereka pergi makan siang terlebih dahulu di cafe dekat sekolah.
Sebenarnya Zenia ada tujuan tertentu dibalik mengajak Arumi makan siang.
"Arumi apa kamu mau ikut lomba fisika?" Tanya Bu Zenia setelah selesai makan siang mereka.
"Tidak!" Jawab Arumi tegas.
"Kenapa?"
"Karena saya bekerja Bu, jika saya mengikuti lomba itu bagaimana dengan pekerjaan saya?dan jika para guru memilih saya pasti banyak anak murid yang tidak suka dengan keputusan para guru" Ujar Arumi tanpa basa-basi.
"Tentang anak murid kami sudah ada alternatif lain agar kamu bisa mengikuti lomba fisika tingkat internasional itu, karena hanya kamu yang memiliki nilai tertinggi diantara murid pintar lainnya" Bujuk Zenia pada Arumi. Sementara Reman hanya mendengarkan pembicaraan mereka tanpa menyela sambil menyesap minuman nya.
"Dan tentang pekerjaan kamu kepala sekolah yang akan meminta izin langsung kepada majikan kamu" Lanjut Zenia yang memang mengetahui bahwa Arumi tidak lagi tinggal dengan keluarga pamannya tetapi tinggal di rumah majikan yang telah mempekerjakan nya
"Baiklah saya hanya akan menunggu apa alternatif lain kalian, tapi kepala sekolah harus meminta izin setelah selesai dengan alternatif lain itu dan setelah anak murid lainnya bisa menerima bahwa saya lah yang harus menjadi perwakilan dari sekolah kita" Akhir keputusan Arumi setelah memikirkan suatu hal. Dan Bu Zenia pun mengiyakan keputusan Arumi.
Sebenarnya yang membuat murid lainnya tidak bisa terima jika Arumi lah yang mewakili sekolah karena, Arumi bukan jurusan IPA atau fisika yang menjadi jurusan nya melainkan desain. Arumi sangat ingin menjadi seorang desainer terkenal. Makanya dia tidak memilih jurusan IPA atau fisika walau dia menguasai nya.
Itulah yang menjadi penyebab anak-anak tidak akan terima jika Arumi yang menjadi perwakilan dari sekolah mereka. Itulah yang Arumi pertimbangkan tentang perasaan anak murid yang menjadi jurusan IPA atau fisika.
Setelah bu Zenia merasa cukup puas mendengar jawaban dari Arumi,Reman dan Zenia mengantarkan Arumi pulang ke rumah.
***
"Halo sayang ada apa?"
"Sayang ban mobil aku kempes, di sekitar lokasi pemotretan ga ada bengkel, kamu bisa jemput aku?" Tanya suara di sebrang telpon, yang tak lain adalah Gamila.
"Kamu kirim lokasi pemotretan nya, aku segera berangkat" Tut... Lionel mematikan telpon secara sepihak.
Sekretaris Rai sudah tahu apa yang harus dilakukan nya tanpa perintah dari Lionel. Mereka pergi begitu saja tanpa peduli dengan perasaan seseorang yang merasa ditinggalkan.
Dua mobil berwarna silver metalik berhenti di depan Gamila dimana dia sedang menunggu suaminya.
"Sayang apa sudah lama kamu menunggu ku?" Tanya Lionel ketika dia baru saja turun dari mobil.
Gamila hanya menjawab dengan gelengan kepala saja.
"Sayang ayo kita pulang aku sudah lapar" Gamila menggandeng tangan Lionel dengan manja.
"Kenapa kamu belum makan? ini sudah jam berapa?" Lionel tidak suka jika Gamila sampai sakit karena telat makan siang.
"Sayang aku cuma pengen makan masakan Arumi, ayo kita pulang"Gamila terus saja menarik tangan Lionel masuk ke dalam mobil.
Melihat tuan nya sudah masuk mobil, sekretaris Rai langsung saja menyuruh sopir di mobil yang satunya lagi untuk mengantarkan manager Gamila. Sedangkan dirinya ikut dengan Lionel.
Sesampainya mereka di rumah, mereka berpapasan dengan mobil yang Arumi tumpangi hendak keluar dari halaman rumah mereka.
Gamila yang melihat Arumi pun langsung turun dari mobil dan tanpa basa-basi lagi Gamila meminta Arumi segera memasak untuk nya. Dan dia menyusul Lionel ke dalam kamar.
Di sela waktu menunggu masakan Arumi selesai, datang lah seorang tamu yang tak diundang. Sementara yang punya rumah masih berada di kamar.
Arumi selesai menata makanan di atas meja. Saat itulah seseorang muncul dengan hebohnya.
"Wah ternyata ini pembantu baru nya Lionel yaa…" Tunjuk nya pada Arumi dengan senyum sumringah nya.
Dibelakang nya ada sekretaris Rai yang mengikuti nya dari belakang.
Arumi hanya membungkukkan badan nya sedikit tanda untuk menghormati tamu majikannya.
"Sekretaris Rai makanan nya sudah matang, bisakah kamu memanggil Tuan dan Ibu?" Tanya Arumi dengan senyum manisnya.
Fathan yang melihat Arumi sedikit terpesona dengan senyuman manis yang Arumi berikan kepada sekretaris Rai.
Arumi undur diri untuk ke kamar pada sekretaris Rai.
Fathan tersadar dari lamunannya ketika sekretaris Rai menepuk pundak nya.
"Eh ya?" Fathan gelagapan karena dia ketahuan terpesona sedikit dengan senyum manisnya Arumi. Sekretaris Rai hanya geleng-geleng kepala melihat Fathan yang tertarik dengan Arumi.
Jika dilihat dari penampilannya Arumi tidak memiliki sesuatu yang bisa menarik perhatian orang. Dia hanya seorang gadis yang memakai kacamata tebal, baju kebesaran yang membuat Arumi seperti tidak memiliki body seorang perempuan. Pikir Rai.
***
Setelah selesai makan Gamila pergi ke kamar karena ajakan dari Lionel" Aku rindu" hanya itu yang di bisikan Lionel di depan telinga Gamila.
Sementara itu tamu tak diundang dan sekretaris Rai berada di ruang tamu, Fathan memang sering menginap di rumah Lionel. Sedangkan Sekretaris Rai memang di haruskan Lionel untuk tinggal di rumah nya. "Agar lebih mudah menghubungi mu" itu lah yang di katakan Lionel sebagai alasnya sekretaris Rai untuk tinggal di rumah ini.
Jika kalian menanyakan tentang Arumi, tentu saja dia sedang melaksanakan tugas nya sebagai pembantu rumah tangga di rumah ini.
Keesokan harinya…
Di SMA HIGH SCHOOL para murid di kumpulan di lapangan oleh para guru. Mengumumkan tentang lomba tingkat internasional yang akan di adakan di Inggris. Hari ini tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah, tapi kegiatan belajar mengajar itu akan di ganti dengan tes atau ujian yang akan dilaksanakan semua siswa tak terkecuali dalam bidang jurusan apa pun itu.
Hari ini para murid cepat pulang dari pada biasanya karena sehabis ujian mereka dipulangkan. Untuk menunggu siapa yang akan mewakili sekolah.
***
Seperti yang diperkirakan para guru pada rapat mereka lusa kemarin, Arumi lah yang akan mewakili sekolah dan untung saja tidak ada siswa yang protes dari hasil akhir dari ujian tersebut.
kepala sekolah meminta Arumi untuk memberitahukan kepada majikan nya untuk bisa datang ke sekolah. Pihak sekolah memang belum mengetahui siapa majikan dari Arumi.
Jadilah sekarang Arumi duduk di hadapan kedua majikan nya.
"Apa yang ingin kau sampaikan?" Lionel langsung pada intinya.
"Begini... kepala sekolah saya ingin bertemu dengan Tuan ada yang ingin disampaikan oleh nya" Tanpa basa-basi Arumi menyatakan tujuan nya.
"Sayang biar aku saja yang menemui kepala sekolah Arumi ya. Aku tahu kamu sibuk" Pinta Gamila, dia sangat ingin sekali melihat seperti apa Arumi jika berada di sekolah nya.
"Tidak" Jawab Lionel tegas
"Nanti kamu akan ketahuan oleh paparazi jika pergi ke sekolah nya" Lionel dengan nada yang tidak bisa dibantah.
"Baiklah saya akan pergi ke sekolah mu besok" hanya itu yang diucapkan oleh Lionel dan dia menyuruh Arumi untuk pergi dari hadapan nya.
"Pergi! kau mengganggu saja" itu lah yang ditangkap Arumi dengan kepala nya.
***
Saat ini Gamila sedang liburan selama satu bulan, karena bulan depan dia akan memainkan film baru lagi bersama dengan aktor Ilario Guthni. Jadilah sekarang Lionel menemani istrinya di rumah.
Sementara sekretaris Rai sedang mengganti kan pekerjaan Lionel bersama dengan Fathan, jadi sementara itu selama satu bulan ini sekretaris Rai tidak tinggal di rumah ini, Lionel memerintahkan nya untuk tidur di apartemen Fathan saja. Dengan tujuan agar tidak ada yang menggangu kebersamaan nya dengan sang istri.
Bersambung
Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar like and vote oke dan terimakasih atas dukungan dari kalian semua 🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments