Taman Hiburan

Seorang pria tampan dengan Burgerkill di nampan yang dipegang nya, pria itu langsung duduk begitu saja tanpa meminta izin dari Arumi dan Albi terlebih dahulu. Terlebih lagi pria itu duduk di antara Arumi dan Albi.

"Bolehkah saya bergabung dengan kalian? hanya bangku ini saja yang kosong" Jelas nya sambil melihat Arumi secara terang-terangan menatap nya kesal.

"Hmm... seperti nya paman ini tertarik dengan kakak " Batin Albi melihat pria tampan di samping nya dengan tatapan menyelidik.

Tiba-tiba saja muncul ide yang terlintas di otak cerdas si mungil Albi.

"Mommy siapa paman ini? apa dia teman mommy?" Tanya mulut mungil Albi.

Pria tampan yang duduk di antara Arumi dan Albi terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Albi.

"Kena! Si pamannya" Kekeh Albi yang tidak bisa dilihat pria tampan itu.

Arumi sangat paham dengan ekspresi wajah dan perkataan Albi jadi dia juga mengikuti sandiwara dari adik kandung nya ini.

"Ah... mommy tidak mengenal siapa paman ini sayang" Arumi mengikuti sandiwara Albi.

"Paman kata mommy, tidak sopan jika paman duduk dulu baru meminta izin. Seharusnya paman minta izin dulu, kalau di beri izin baru duduk" celoteh Albi dengan wajah polos tampan nya.

"Apalagi kami tidak mengenal siapa paman ini" sambung nya.

Pria tampan itu sangat kaget dengan penuturan anak kecil di samping nya. Yang makin membuat nya tidak percaya adalah wanita cantik di samping nya itu ternyata sudah memiliki anak yang seperti nya sudah berusia 7 tahun.

Tidak ingin terlihat bodoh di hadapan anak kecil di samping nya itu, pria tampan itu berdehem untuk menetralisir kan rasa kagetnya.

"Hmm... maaf kan ketidak sopanan saya sebelum nya" Ucap pria tampan itu berdiri membawa nampan makanan kembali entah pergi kemana.

Beberapa saat ketika Arumi dan Albi ingin melanjutkan makan siang mereka, pria tampan tadi datang kembali.

"Permisi nona, adik kecil... bolehkah saya bergabung dengan kalian? tidak ada bangku yang belum di duduki selain bangku yang ada di tempat kalian" Ujar nya sopan

Arumi dan Albi hanya bisa melongo melihat kelakuan pria asing tapi tampan ini. Arumi tidak memiliki alasan lain agar pria asing ini tidak duduk di antara mereka. Hanya bisa menyetujui nya saja.

"Eh... paman!" Ucap Albi yang seketika membuat pria asing itu tidak jadi duduk.

"Paman duduk di tempat ku saja ya! aku mau duduk di dekat mommy!" perintah nya dengan nada bossy nya.

Pria asing itu tidak ada alasan untuk membantah permintaan dari bocah kecil yang duduk di samping nya.

"Paman... paman... nama paman siapa?" Tanya Albi. Pria tampan yang merasa ditanyai itu berhenti menggigit Burgerkill nya. Dia melihat Albi dan Arumi secara bergantian.

"Nama paman Lais, nama kamu siapa?" Lais balik bertanya.

"Lais? nama paman kok sama seperti nama Snack ya?" Ujar Albi tidak menjawab pertanyaan dari Lais.

"Nama Snack?" bingung dengan maksud Albi.

"iya Lais yang rasa rumput laut itu looh… keripik yang dari potato" Jelas Albi.

"Hei adik kecil itu Lay's bukan Lais! nama paman pakai I bukan Y" Jelas Lais jengkel.

"Bukankah itu sama saja kedengarannya" Jelas Albi tak mau kalah.

Sebenarnya Albi tahu ejaan nama paman asing di samping nya itu. Tapi Albi sangat ingin sekali mengerjai paman rumput laut itu.

" Kamu... itu beda tahu!" Tegas Lais.

"ya... " Ucapan Albi terpotong oleh Arumi.

"Albi!" Potong Arumi.

"Yes mommy" Jawab Albi. Dia terkekeh kecil melihat tatapan mata kakak nya itu. Albi sangat tahu dari tatapan mata kakak nya itu, memohon agar tidak lebih lanjut menjahili orang asing yang baru saja dikenalnya.

Sebaik nya Albi berhenti dengan ulah nya,dia tidak ingin membuat kakak nya menceramahi nya panjang lebar.

" Maaf kan Albi, seperti nya saya kurang mendidik nya di rumah" Ujar Arumi memohon maaf dengan lembut.

"Ah iya... tidak apa-apa. Memang sudah banyak orang yang salah kira ketika mendengar nama saya" Lais tidak ingin membuat Arumi merasa bersalah dengan tingkah laku anak nya itu. Seperti nya Lais masih salah paham tentang hubungan antara Arumi dan Albi.

Arumi tersenyum menanggapi pernyataan pria asing tampan dihadapan nya. Lais yang melihat senyum Arumi terpesona, ia tidak menyangka bahwa wanita berkacamata tebal itu memiliki senyum yang sangat manis.

"Mommy Albi sudah selesai makan nya. Ayo kita pulang, Albi capek" Ujar nya membuyarkan lamunan Lais. Albi tahu paman rumput laut ini terpesona dengan senyuman kakak nya. Jadi cepat-cepat lah dia menghabiskan makanan nya.

"Ayo!" ajak Arumi.

"Kami duluan ya paman, Albi seperti nya sudah lelah bermain seharian ini" Ucap Arumi meminta izin untuk pulang. Lalu dia pergi begitu saja meninggalkan Lais yang masih belum menghabiskan makan siang nya.

"Apa aku setua itu sampai di panggil paman oleh nya juga" Lais membatin. Dia menatap punggung Arumi yang sudah tertelan oleh keramaian pengunjung.

Menarik!

***

Di sepanjang perjalanan Albi tidur di pangkuannya Arumi. Albi terlihat sangat lelah karena telah bermain seharian penuh.

"Bi... Albi bangun sayang" Arumi mengelus puncak kepala Albi.

Albi menggeliat merasa ada yang menggangu tidur nya. Rasanya Arumi tidak ingin berpisah dengan adik nya ini, tapi perpisahan ini lah yang harus dilakukan Arumi dikarenakan sebuah syarat.

"Sudah sampai di asrama ya kak?" Tanya Albi duduk dari pangkuan Arumi.

"Ya" Ujar Arumi terdengar lirih. Ya dia harus berpisah dengan adik nya sebentar saja. Tidak lama jika Arumi tidak berlarut larut memikirkan nya.

"Kak gendong sampai ke kamar" Dengan manja Albi meminta Arumi untuk menggendong nya.

Sesampainya di depan pintu kamar asrama Albi, Arumi memeluk Albi erat. Tidak ingin melepaskan pelukannya.

"Selama kamu tidak bersama dengan kakak, kamu harus jadi anak yang baik oke" Arumi memberi kan jari kelingking nya untuk meminta Albi berjanji untuk menjadi anak baik selama mereka berpisah.

"Oke" Albi membalas kaitan jari kelingking nya Arumi.

"Kalau begitu kakak pulang dulu ya" Arumi mencium puncak kepala Albi. Albi memeluk erat tubuh Arumi lama sekali, mungkin sekitar 5 menit Albi memeluk Arumi barulah dia melepaskan pelukannya dari Arumi.

Dengan rasa haru dan rindu tak berkesudahan Arumi pergi meninggalkan asrama Albi.

Di dalam Taxi, Arumi hanya melamun saja entah apa yang di pikirkan nya.

"Huh! cepat lah hari berlalu" Arumi menghela nafas panjang.

Taxi yang di tumpangi Arumi membelah jalanan menuju mall khusus untuk sembako.

ditengah lamunan Arumi deringan hp membuyarkan lamunannya.

" Halo, ya Bu" Jawab Arumi.

" Kamu sekarang di mana?" Tanya suara di sebrang telpon.

" Saya masih di perjalanan ke mall X Bu"

"Nanti akan saya kirimkan sopir untuk jemput kamu ya"

"Iya Bu… terimakasih" Panggilan di putuskan oleh suara di sebrang telpon.

Di Mall

Terlihat Arumi sedang memilih mengambil apa saja yang sudah di catat nya sebelum pergi dari rumah tadi pagi

Saat ini Arumi sedang berada di tempat bagian saos. Dia terlihat kesulitan mengambil saos tiram yang terletak di bagian tertinggi rak saos. Arumi meloncat untuk mengambil nya tapi masih belum bisa menjangkau nya.

Tiba-tiba lengang kekar seorang pria membantu Arumi mengambil saos tiram.

"Ini" Terdengar seperti suara sexi pria tampan. Pikir Arumi

"Terima kasih" Arumi membalikkan badannya dia terkejut siapa yang berdiri di hadapannya ini.

"Paman...?" Dengan ekspresi terkejut ketika melihat siapa yang ada di hadapannya.

"Jangan panggil aku paman oke" Ucap pria tampan yang di panggil paman rumput laut oleh Albi tadi.

"Lagi pula umur ku baru dua puluh delapan tahun. So panggil saja aku kak Lais. Dan sepertinya kita hanya beda 3 tahun saja." Ucap nya dengan percaya dirinya.

"Apa dia serius menganggap Albi anak ku, maka nya dengan percaya diri nya dia bilang kita hanya terpaut 3 tahun saja, padahal usia kami terpaut 10 tahun, jadi cocok-cocok saja jika aku panggil dia paman" Batin Arumi tersenyum pada Lais.

"Baik lah kak" Ucap Arumi pada akhirnya.setelah mempertimbangkan perkataan Lais.

Bersambung

Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar like and vote oke dan terimakasih atas dukungan dari kalian semua 🤗🤗

Episodes
1 Prolog
2 Awal mula
3 Cewek cupu
4 Pergi
5 Benda Keramat
6 Apa dia cantik?
7 Meminta Izin
8 Kencan
9 Bersama Albi
10 Taman Hiburan
11 Mimpi Buruk
12 Lapar
13 Tuan pilih-pilih makanan
14 Ada apa dengan jantung ku?
15 Undangan
16 Singa dan Serigala
17 Kamu
18 Memohon
19 Dua puluh Miliyar
20 Takdir kejam part 1
21 Takdir kejam part 2
22 KEPO
23 Sesi Foto
24 Di tolak
25 Mencuri
26 Menghindar
27 DYA boutique
28 Gaji mu akan ku potong
29 Liburan tiga hari
30 Pengganti
31 Hal tak terduga
32 Tidak boleh terjadi
33 Tolong
34 Maaf
35 Kedatangan Lais
36 Aku masih mencintai nya
37 Calon kekasih
38 Rasa apa ini?
39 Tidak ada rasa
40 Menjadi Kakak
41 Adik-adik baru
42 Makhluk halus
43 Bubur
44 Malam yang panjang
45 Panggil Arumi !
46 Aku suka kamu
47 Ada apa dengan ku ?
48 Ada apa dengan nya ?
49 Aku adalah pembantu
50 Cerita novel
51 Ricki
52 Cucu untuk papa
53 Obat
54 Bocah
55 Tidak enak !
56 Hanya untuk berdiri
57 Pahit
58 Gamila
59 Pucuk dicinta ulam tiba
60 Tampan
61 Marah
62 Berdebar
63 Diabaikan
64 Puzzle
65 Mengerikan
66 Konyol
67 Takdir
68 Visual
69 Rencana (Rio)
70 Kemungkinan terburuk
71 Bertaruh
72 Maju atau mundur
73 Benar-benar gila
74 Trending topik
75 Diskusi keluarga
76 Diskusi keluarga 2
77 Dalang
78 Kaum rebahan
79 Curhat
80 Membingungkan
81 Akhirnya
82 Berbisik
83 Memasak
84 Mendadak
85 Pembantu
86 Aib
87 Jangan sembarang
88 Obrolan malam
89 Berdoa
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Prolog
2
Awal mula
3
Cewek cupu
4
Pergi
5
Benda Keramat
6
Apa dia cantik?
7
Meminta Izin
8
Kencan
9
Bersama Albi
10
Taman Hiburan
11
Mimpi Buruk
12
Lapar
13
Tuan pilih-pilih makanan
14
Ada apa dengan jantung ku?
15
Undangan
16
Singa dan Serigala
17
Kamu
18
Memohon
19
Dua puluh Miliyar
20
Takdir kejam part 1
21
Takdir kejam part 2
22
KEPO
23
Sesi Foto
24
Di tolak
25
Mencuri
26
Menghindar
27
DYA boutique
28
Gaji mu akan ku potong
29
Liburan tiga hari
30
Pengganti
31
Hal tak terduga
32
Tidak boleh terjadi
33
Tolong
34
Maaf
35
Kedatangan Lais
36
Aku masih mencintai nya
37
Calon kekasih
38
Rasa apa ini?
39
Tidak ada rasa
40
Menjadi Kakak
41
Adik-adik baru
42
Makhluk halus
43
Bubur
44
Malam yang panjang
45
Panggil Arumi !
46
Aku suka kamu
47
Ada apa dengan ku ?
48
Ada apa dengan nya ?
49
Aku adalah pembantu
50
Cerita novel
51
Ricki
52
Cucu untuk papa
53
Obat
54
Bocah
55
Tidak enak !
56
Hanya untuk berdiri
57
Pahit
58
Gamila
59
Pucuk dicinta ulam tiba
60
Tampan
61
Marah
62
Berdebar
63
Diabaikan
64
Puzzle
65
Mengerikan
66
Konyol
67
Takdir
68
Visual
69
Rencana (Rio)
70
Kemungkinan terburuk
71
Bertaruh
72
Maju atau mundur
73
Benar-benar gila
74
Trending topik
75
Diskusi keluarga
76
Diskusi keluarga 2
77
Dalang
78
Kaum rebahan
79
Curhat
80
Membingungkan
81
Akhirnya
82
Berbisik
83
Memasak
84
Mendadak
85
Pembantu
86
Aib
87
Jangan sembarang
88
Obrolan malam
89
Berdoa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!