GodAresX segera berkata kepada penontonnya, "Katakan pada si Pemula ini, untuk mempersiapkan dirinya. Jika ia bertemu denganku, akulah yang akan menghancurkan kepalanya! Diatas gunung yang tinggi masih ada langit! Jangan terlalu merasa hebat!"
Kemudian, GodAresX melanjutkan lagi aksi pembantaiannya di kota Barakhes dengan menggunakan senjata M416 berperalatan lengkap dan Kar 98K yang dilengkapi Scope 4x.
Sementara itu, Leon dan Anna juga membunuh banyak pemain di area pangkalan militer. Tiba-tiba, tanda airdrop akan dijatuhkan, muncul di petanya Leon dan lokasinya tidak jauh dari tempatnya.
Tanda airdrop itu selalu muncul di posisi yang tak jauh dari Leon. Meskipun posisinya dekat, sangat mustahil untuk langsung mendekatinya, karena bisa saja ia langsung disergap saat ingin mengambil airdrop tersebut.
"Rosanna... Mengapa tanda airdrop itu selalu muncul di dekat ku? Apakah setiap airdrop selalu mendarat di dekat posisiku?" Leon bertanya pada Rosanna.
Suara imut Rosanna segera meresponsnya.
"Ding... Dong... Baiklah, master Leon. Aku akan memberitahumu sesuatu. Tanda airdrop itu akan muncul jika posisi jatuhnya airdrop tersebut masih dalam jangkauan posisi master Leon. Tapi, jika jaraknya jauh dari jangkauan posisi master Leon, tanda airdrop tersebut tidak akan muncul. Begitulah... Master Leon."
Setelah mendengarkan penjelasan Rosanna, Leon pun akhirnya mengerti alasan kenapa tanda airdrop selalu muncul di dekat posisinya.
Leon dengan segera langsung meninggalkan pangkalan militer. Baginya, mengambil airdrop adalah prioritas utama yang tak terbantahkan.
Anna masih memeriksa kotak-kotak nyala hijau di pangkalan militer dan menemukan Leon sudah meninggalkan area tersebut. Anna segera bertanya, "Mau kemana kau, Pemula?"
Leon segera menjawabnya, "Aku pergi sebentar untuk memeriksa area sekitar. Barangkali, ada airdrop yang akan jatuh."
Anna segera menyadarinya. Ia lupa bahwa Leon mendapat julukan sebagai 'Maniak Airdrop', pemain yang tergila-gila dengan airdrop.
Melihat Leon yang semakin jauh darinya, Anna buru-buru berkata.
"Pemula... Tunggu aku! Aku juga ikut denganmu. Aku juga suka mengambil airdrop!"
Leon segera menemukan sebuah mobil jip yang terparkir di tepi jalan, di luar dari pangkalan militer. Anna buru-buru berlari ke arah Leon dan segera menaiki mobilnya.
Melihat Anna yang sudah duduk manis di dalam mobilnya, Leon segera berkata, "Pegangan yang erat. Mobilku akan melaju sangat kencang."
Melihat hal tersebut, para penonton segera berkicau lagi.
"Wah... Pemula tampaknya mulai menggoda BigSister."
"Haha... Pemula tampaknya sudah bisa memperlakukan seorang gadis ya."
Melihat komentar para penonton tersebut, Koala Kecil segera merespons, "Saudara Pemula... Kapan kau akan mengajakku bermain bersama? Aku ingin sekali bermain bersamamu."
"Wah... Kelihatannya Koala Kecil kita ini sedang cemburu ya. Hehe...."
Leon saat ini sedang melaju menuju pelabuhan Akharsa bersama Anna. Tanda airdrop itu menunjukkan lokasi pelabuhan Akharsa. Leon pun menginjak pedal gas untuk memacu mobil jipnya lebih cepat ketika ia melihat pesawat dari kejauhan.
Anna yang akhirnya melihat pesawat itu, berteriak kaget sambil berkata, "Itu dia pesawat airdropnya! Tapi.... Tunggu dulu, bagaimana kau bisa tahu? Sebelumnya, kau hanya mengatakan akan memeriksa area sekitar. Tapi, ketika aku mengejarmu, kau sudah bersiap diri dengan mobil jip dan langsung mengendarainya menuju pelabuhan Arkharsa. Bahkan, kau tidak bilang kita akan pergi ke pelabuhan Akharsa."
Melihat kekagetan Anna, Leon pun menjelaskan, "Jika kau mengikuti acara streamingku sebelumnya, aku sudah pernah menjelaskan bahwa ini hasil dari pengalamanku yang sering mengumpulkan airdrop dan ini sudah seperti menjadi insting alamiku sendiri."
Leon hanya bisa memberikan alasan seperti itu dan tentu saja, ia tidak bisa menceritakan hal yang sebenarnya kepada siapapun bahwa dia sudah dipertemukan oleh sistem aneh yang entah darimana munculnya.
Anna yang mendengar penjelasan Leon menjadi sangat antusias dan berkata dengan penuh kekaguman, "Aku tak menduga kau sangat luar biasa! Bisakah kau ajarkan aku, insting alamimu itu? Aku ingin sekali mendapatkan airdrop tetapi aku tak pernah bisa mendapatkannya. Ah... sungguh menyebalkan!"
Leon pun menjawab, "Mengajarkanmu? Oh... Tentu saja, aku menolak!"
Mendengar jawaban Leon, para penonton kembali bergemuruh.
"Wah, Pemula.... Kau menolak permintaan seorang gadis cantik."
"Ajarkan padaku saja insting alamimu itu, ajarkan aku!"
"Pemula... Kau keren sekali! Angkat aku menjadi muridmu!"
"Haha... Dasar sialan, Pemula! Menolak permintaan gadis cantik secara langsung, itu kejam sekali. Haha..."
"Haha... BigSister berekspetasi terlalu tinggi."
Anna seketika menjadi cemberut dan mengerutkan bibirnya.
"Ya sudah... Kalau tak mau ajarin! Hmmph...."
Para penonton yang melihat ekspresi cemberut Anna, kembali berkicau.
"Haha... Aku sudah tak bisa menahannya. Ini benar-benar ngakak sekali! Hahahaha...."
"Ternyata, mood seorang gadis mudah berubah ya kayak cuaca."
Leon dan Anna sudah semakin mendekati pelabuhan Arkharsa dan mereka melihat kotak airdrop sudah dijatuhkan dari pesawat dari kejauhan.
Kotak airdrop pun sudah mendarat diatas boks kontainer dengan asap merah yang mengepul tebal.
Leon segera memarkirkan mobilnya dan langsung turun, ia bergegas menuju boks kontainer itu dan setelah tiba, ia langsung membukanya.
Suara Rosanna segera menyambutnya.
"Ding... Dong... Selamat kepada master Leon karena telah berhasil membuka kotak airdrop dan mendapatkan hadiah berupa uang sebesar Rp 130.000.000,-!"
Setelah Rosanna selesai berbicara, Leon merasa sedikit kecewa. Karena di dalam airdrop itu, tidak ada satu teknik apapun, melainkan hanya berupa sejumlah uang saja.
"Sayang sekali....", gumam Leon.
Rosanna yang menyadari hal ini, segera menyemangati Leon.
"Ding... Dong.... Tetap semangat master Leon! Selama master Leon bisa membuka beberapa kotak airdrop lagi, aku yakin master Leon pasti akan memperoleh teknik."
Leon menghela napas dan menganggukkan kepalanya. Ia segera memeriksa isi airdrop dan hanya menemukan sebuah senjata sniper AWM beserta sekotak peluru Magnum di dalamnya.
Leon dengan segera mengganti senjata sniper Mini14 dengan senjata sniper AWM. Hanya dengan senjata sniper AWM-lah, Leon dapat membunuh musuhnya hanya dengan satu tembakan saja.
Anna juga segera turun dari mobil jip dan berlari ke arah Leon. Ia juga menginginkan peralatan yang terdapat di dalam airdrop.
"Apa ada barang bagus di dalamnya? Tolong sisakan beberapa untukku.", Anna memohon.
Saat Anna hampir tiba di boks kontainer dan meraih airdrop. Sebuah peluru melesat langsung mengenai dirinya.
【Rekan setimmu 'BigSister' telah tertembak jatuh oleh senjata Kar 98K yang digunakan pemain dengan ID: Baronezz】
Setelah Anna tertembak jatuh, ia pun mengumpat marah.
"Sialan!! Siapa yang menembakku!! Dasar berengsek!! Kenapa hanya diriku yang ditembak, hah?"
Mendengar umpatan Anna, Leon pun melihat ke arah Anna dan berkata, "Mungkin karena aku terlalu tampan. Jadi, tak ada yang menembakku."
Para penonton yang mendengar ucapan Leon segera bersorak.
"Wow... Pemula semakin tak ada malunya!"
"Sialan! Apa si Pemula ingin mengatakan kalau BigSister tidak cukup cantik?"
"Aku prihatin sama Bigsister. Hanya dia yang dijadikan sasaran musuh."
Leon juga sudah mengetahui letak posisi musuh, setelah ia mendengar suara tembakan yang mengenai Anna.
Ia pun segera mengambil senjata sniper AWM dengan Scope 4x yang ada di tangannya, mengarahkannya ke posisi musuh dan tampak olehnya melalui Scope, seorang pemain sedang memegang senjata sniper Kar 98K.
"Selamat tinggal!", ucap Leon.
Leon menarik pelatuknya.
"Bang!"
Peluru Magnum pun ditembakkan dari senjata sniper AWM dan langsung mengenai kepala si pemain yang menggunakan senjata Kar 98K itu.
【Kamu telah menggunakan senjata sniper AWM untuk membunuh pemain dengan ID: Baronezz 】
Leon segera menyingkirkan senjata sniper AWM-nya dan pemain tadi langsung terbunuh seketika, yang menandakan bahwa dia sendirian dan tidak memiliki rekan satu tim.
Leon segera menghampiri Anna dan menolongnya. Setelah ditolong oleh Leon, Anna dengan cepat mengeluarkan kotak P3K dari ranselnya untuk memulihkan nyawanya dan meminum dua botol minuman energi.
Anna menjadi penasaran dan bertanya, "Mengapa kau tidak ditembak? Padahal kau naik ke atas boks kontainer dan mengambil airdrop. Kau juga berdiri cukup lama di sana. Tapi, kenapa aku yang ditembak? Ada apa ini?"
Leon tidak menyangka kalau Anna masih memikirkan kejadian barusan.
"Tak heran.... Wanita adalah mahkluk pendendam!", batin Leon.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 360 Episodes
Comments
☠zephir atrophos☠
se7
2023-12-05
1