Kali ini ada lebih banyak penonton di ruangan siaran langsung Leon daripada sebelumnya dan kebanyakan penonton tersebut datang dari ruangan siaran langsung Clara.
"Taklukan bersamaku dan Chicken Dinner milik kita bersama?! Apa-apaan nama ruangan yang konyol ini? Apakah pemula ini adalah pemain yang baru saja menembak kepala GodBattlefield?"
"GodBattlefield belum terlalu serius tadi. Bagaimana mungkin pemula baru ini bisa mengalahkannya? Aku yakin itu hanya keberuntungan semata saja..."
"Hebat apanya pemula ini? Dia hanya seorang yang brengsek, karena telah memakai cheat!"
Koala Kecil segera merespons, "Dasar idiot!"
"Kalau kamu bilang aku curang, kamu harus membuktikannya pada ronde selanjutnya! Ku katakan kepadamu, aku akan Chicken Dinner lagi pada ronde selanjutnya! Cepat cari bukti untuk melaporkanku dan selamat berusaha!" Kali ini Leon turun tangan sendiri memberikan tanggapan.
Setelah Leon selesai berbicara, dia segera memulai ronde berikutnya. Dunia ini memiliki segala kekurangan, tetapi tidak pernah kekurangan orang-orang idiot bermental pecundang. Akan tetapi, sedari awal, Leon tidak memiliki niat sekalipun untuk meladeni mereka!
Di game sebelumnya, Leon memilih mode pemain solo, kali ini dia memilih mode empat pemain. Kemudian, ia mengklik untuk memulai permainan dan antarmuka game memasuki pulau Astigos.
Setelah tiba di pulau Astigos, Leon melihat ada sesuatu yang menganjalnya. Ternyata, ada salah satu ID pemain yang familiar di antara tiga rekan Leon, GodBattlefield!
Begitu penonton di ruangan siaran langsung Leon melihat ID tersebut, rentetan komentar segera kembali membanjirinya.
"Hahaha.... Apakah ini yang dinamakan dengan takdir? Lihat itu.... Mereka bertemu kembali!"
"Mengapa aku selalu tidak kedapatan berpasangan dengan GodBattlefield? Ini sangat tidak adil!"
"Lelucon konyol macam apa ini? Sebelumnya, pemula ini mengheadshot GodBattlefield. Sekarang, mereka menjadi rekan satu tim!"
"Dunia ini tidak dapat diprediksi. Aku sekalipun tidak pernah bisa bermain bareng bersama GodBattlefield. Bahkan, jika takdir kematian datang menjemput diriku."
"Dasar idiot, berkomentar seperti itu! Tak akan ada yang merasa prihatin kepadamu!"
Leon tidak menyangka akan bertemu dengan GodBattlefield di babak ini. Keberuntungan macam apa ini?
"Hmm... Jika aku mengetahui pada akhirnya akan menjadi seperti ini. Lebih baik aku bermain solo tadi!", gumam Leon dalam hati.
......................
Pada saat ini juga, ruangan siaran langsung Clara juga diserbu oleh para penonton.
"Sangat mengejutkan sekali! Si pemula ini masuk dalam daftar antrian dan berakhir menjadi rekan satu tim. Takdir yang sangat kejam!"
"Kali ini sangat menarik! Sebelumnya, GodBattlefield mengatakan bahwa jika dia bertemu dengan pemain ini lagi, dia akan dibunuh! Tetapi sayangnya, dia tidak bisa berkata apapun untuk saat ini."
"GodBattlefield, mari kuberitahu! Gunakan granat untuk membunuh rekan satu tim mu. Itu sangat bisa dilakukan!"
Clara yang berada di pulau Astigos dan melihat bahwa ID pemain nomor pertama adalah [Pemula], yang kebetulan adalah pemain yang mengheadshotnya di game terakhir, segera berlari untuk meninju dan menendangnya.
Sedangkan Leon yang mengetahui bahwa ID pemain nomor tiga adalah [GodBattlefield], terlihat sedang meninju dan menendangnya. Darah hijau terus berceceran dari tubuh karakternya.
Lalu, Leon menyalakan suaranya dan berkata, "Bagaimana bisa wanita sepertimu menyimpan dendam yang amat terlalu besar padaku? Apakah karena aku sudah mengheadshotmu? Apakah itu masih belum cukup? Mau ku headshot lagi? Dengan senang hati!"
Awalnya Clara berpikir bahwa kalimat pertama yang akan diucapkan oleh Leon adalah permintaan maaf kepada dirinya sendiri. Akan tetapi malah sebaliknya, dia tidak pernah menyangka bahwa Leon mengatakan akan kembali mengheadshotnya dengan senang hati.
"Bagaimana bisa di dunia ini ada seorang pria yang brengsek seperti itu?!", gerutu Clara dalam hati.
Akhirnya, Clara pun berkata dengan marah, "Kenapa kalau aku memukulmu? Masalah? Aku akan menabrakmu dengan mobil nanti! Lihat saja!"
Mendengar perseteruan yang terjadi antara Leon dan Clara, rekan-rekan yang lainnya pun ikut berkomentar.
"Ternyata, pemain nomor tiga kita adalah GodBattlefield ya. Suatu kehormatan besar nih buatku! Hei, pemain nomor satu! Ayolah... Kamu harus sedikit bersimpati kepadanya!", ujar seorang rekan dengan ID: HeadshotBoyz.
"GodBattlefield, aku adalah penggemar beratmu! Aku selalu menonton siaran langsungmu dan tak pernah kulewatkan sedikitpun!", ujar rekan satunya lagi dengan ID: Master98K.
"Terima kasih atas dukungan kalian semuanya, xixixi. Ayo... Kita lompat bersama-sama ke pangkalan militer. Untuk pemain nomor satu, biarkan saja dia mengurus dirinya sendiri!", ucap Clara dengan ketus.
"Ide yang bagus! Kelak jika aku keluar makan bersama teman-temanku, aku akan menceritakan pengalaman Chicken Dinnerku bersama GodBattlefield.", ucap HeadshotBoyz.
"Begitu juga denganku! Bahagia sekali rasanya Chicken Dinner bersama GodBattlefield!", ujar Master98K.
"Baiklah... Kalian semua! Selamat bersenang-senang!", ucap Leon.
Setelah memasuki permainan, sebuah pesawat pun muncul di layar komputer. Leon melihat Clara sudah mengajak dua pemain lain untuk mendarat bersamanya. Sedangkan Leon, belum juga diajak olehnya.
"Ya begitulah... Wanita adalah mahkluk pendendam.", batin Leon.
Leon pada awalnya tidak berencana ingin pergi ke pangkalan militer. Dia hanya datang untuk mengambil airdrop, bukan berbagai senjata.
Clara melompat ke pangkalan militer bersama dengan dua rekannya. Sementara itu, Leon masih tinggal di pesawat yang sedang terbang di sepanjang jalur penerbangannya.
Tujuan Leon yang sebenarnya adalah Pelabuhan Akharsa dan sumber daya di pelabuhan tersebut juga sangat bagus. Leon pun akhirnya melompat dari pesawat.
Leon bergegas membuka parasutnya dan turun menuju ke Pelabuhan Akharsa. Ia mendarat langsung tepat di atas boks kontainer. Kemudian, ia langsung melihat ke sekeliling dan menemukan setidaknya ada dua tim yang mendarat di Pelabuhan Akharsa.
Leon dengan segera mencari senjata dan peralatan yang ada di sekitarnya. Detik selanjutnya, ia melihat senjata sniper Kar 98K dan scope 4x yang tergeletak tak jauh dari posisinya. Leon dengan segera berlari untuk mengambil senjata sniper tersebut.
"Ayo! Ayo! Ayo!" Leon menyemangati dirinya sendiri.
Leon pun sampai. Ia segera mengambil senjata sniper Kar 98K dan langsung memasangnya dengan scope 4x.
Melihat Leon yang baru saja mendarat dan mengambil senjata sniper Kar 98K beserta scope 4x, penonton di ruangan Leon langsung memberikan komentar.
"Sungguh beruntung si pemula ini! Baru saja mendarat, langsung mendapatkan senjata Kar 98K plus scope 4x. Mengapa saya tidak pernah menemukan hal seperti itu."
"Ketika si pemula mendapatkan snipernya. Maka, sudah pasti Game Over...!"
"Ayo semangat, pemula! Jangan mau kalah dari GodBattlefield dan dua rekan lainnya!"
Leon melihat seorang pemain keluar dari boks kontainer dengan senapan shotgun SK12 di tangannya. Leon yang mengambil senjata sniper Kar 98K di tangannya, bahkan tidak perlu repot-repot menggunakan scope 4x nya dan langsung menembak.
"Bang!"
Peluru 7.76mm ditembakkan dari senapan sniper Kar 98K dan pemain di sisi berlawanan seketika terjatuh.
Leon merasa tidak sungkan lagi dan melepaskan dua tembakan, yang langsung menewaskan pemain tersebut. Pemain tersebut langsung berubah menjadi kotak cahaya hijau.
【Kamu telah menggunakan senapan sniper Kar 98K untuk membunuh pemain dengan ID: Gundong! 】
Clara yang berada di pangkalan militer saat ini, ikut juga melihat berita ini.
【Rekan setimmu 'Pemula' telah menggunakan senapan sniper Kar 98K untuk menjatuhkan pemain dengan ID: Gundong!】
【Rekan setimmu 'Pemula' telah menggunakan senapan sniper Kar 98K untuk membunuh pemain dengan ID: Gundong!】
"Tak kusangka... Kemampuan orang ini ternyata hebat juga! Ia bahkan bisa melenyapkan lawannya dengan sangat cepat! Ah... Sial! Brengsek!" Clara menjadi gusar.
"Aku harus membunuh lebih banyak pemain darinya! Harus... Aku harus membunuh lebih banyak!" Clara mengepalkan tinjunya dan ia tidak ingin kalah dari Leon.
Saat ini, Clara sedang memegang senapan mesin ringan UMP9 di tangannya dan melihat ada jejak kaki merah yang muncul di peta. Ia juga mendengarkan langkah kaki yang halus. Clara segera mengetahui bahwa ada seorang pemain sedang menuju ke arahnya.
Clara menjulurkan kepalanya keluar dari persembunyiannya di dalam ruangan dan dia melihat seorang pemain bergegas naik ke atas dengan senapan shotgun SK12 di tangannya.
Clara dengan segera mengangkat senapan mesin ringan UMP9 di tangannya, menggunakan scope dan menembak pemain tersebut. Pemain itu pun jatuh ke tanah sebelum dia sempat bereaksi.
Clara mengambil senapan mesin ringan UMP9 di tangannya dan kembali memberinya beberapa butir peluru 9mm. Pemain tersebut segera tewas seketika.
Clara bergegas membuka kotak tersebut dan menemukan bahwa hanya ada satu senapan shotgun SK12, satu pistol, serta helm tingkat satu dan armor tingkat satu. Selain itu, hanya tersisa peralatan yang tidak berguna.
"Payah sekali!! Tak ada satupun yang berguna di dalam kotak ini! Kalau tahu begini, sebaiknya tak usah dibuka sama sekali!" Clara mendengus kesal.
Clara kembali melihat kotak tersebut dan ia tidak bisa menahan diri untuk tidak emosi.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 360 Episodes
Comments
Choco
huhuhu
2023-07-24
2
Ꮩווⲛⲛ࿐
ok
2022-12-14
1