Canada 05:53...
Alana kini tengah berkutat dengan peralatan masaknya di dapur. Juga Mira yang tengah menyirami tanaman di luar.
Sedangkan Sean masih tertidur Pulas tanpa mempedulikan hari yang sudah siang.
Hari ini Alana memasak split pea soup, pountine, Dan shish Taouk. Sedangkan penutupnya alana membuat brownis.
" selesai masaknya Al?" Mira menghampiri alana yang masih di dapur.
" sudah nek.hanya tinggal menyajikannya Di meja".
Alana mengangkat dua piring hidangannya Dan berjalan keluar dari dapur. Di ikuti Mira yang mengambil sisanya.
" Sean belum bangun?". Tanya Mira yang tak melihat Sean.
Alana menggeleng " belum nenek. Aku juga heran kenapa Sean sulit untuk bangun pagi. Padahal aku tidak seperti itu". Ujarnya.
" mungkin itu kebiasaan yang turun Dari devan" timpal Mira dengan nada bercanda.
Alana tersenyum tipis, " mungkin".
" nenek aku akan membangunkan dulu sean" pamit alana di angguki oleh Mira.
Alana naik ke atas Dan masuk ke dalam kamar Sean. Terlihat putranya itu tengah tertidur Pulas sambil memeluk guling.
Alana menghela nafas kasar. Lalu berjalan ke ranjang sang putra.
" Sean bangun! Ini sudah siang" alana membuka Gorden kamar Sean membuat sean bergerak.
" ish mommy kenapa di buka Sean masih ngantuk.." Sean menutup tubuhnya dengan selimut.
Dengan cepat alana menyingkap selimut itu.
Lalu berkaca pinggang.
" bangun Sean atau mommy gak jadi ajak kamu ketemu grandma grandpa" ancam alana.
Dengan malas Sean bangun dari tidurnya.
" cepat cuci muka Dan gosoknya gigi kita makan sebentar lagi mommy akan bekerja" ucap alana.
"baik". Sean turun Dari ranjang lalu pergi ke kamar mandi.
Alana merapikan tempat tidur Sean lalu turun kebawah. Ia duduk di kursi bersebrangan dengan Mira.
" Udah bangun?" Tanya Mira.
Alana mengangguk." sebentar lagi dia turun. Tadi Al suruh dia cuci muka dulu".
Mira mengangguk. Tak lama Sean turun kebawah dengan muka yang lebih segar. ia duduk di samping alana.
Alana menyendokan nasi untuk Sean dengan lauknya. Kecuali split pea soup. Atau sayur kacang. Karena Sean alergi kacang.
Setelah makan selesai. Alana bersiap untuk bekerja.
" mommy bekerja dulu. Sean jangan nakal dengerin kata nenek. Jangan lupa untuk mandi" pesan alana. Lalu memeluk Sean.
Alana beralih menatap Mira." nenek al berangkat Yah. Titip Sean nek."
Mira Mengangguk. Alana pergi bekerja Sedangkan Sean Dan Mira masuk kembali ke rumah.
" ayo Nek kita bermain!"
...
Sore harinya alana sudah selesai bekerja. Ia mulai membereskan pekerjaannya. Dan bersiap pulang. Hari ini jadwalnya ringan. Tidak terlalu padat.
Setelah selesai alana keluar dari Perusahaannya dan mendapati Brian yang tengah duduk.
Alana mendekat menghampiri Brian.
" brian, sedang apa kau Di sini?".
Pria bernama Brian itu menoleh." hay Al. Aku kesini ingin menjemputmu". Sahut Brian.
" kau sudah selesai? Ayo kita pulang". Ajak Brian.
" kau tidak bekerja Brian?" alana balik bertanya.
" tidak. hari pasien hanya sedikit jadi aku banyak luang".
Alana mengangguk Dan masuk ke dalam mobil Brian.
Brian adalah dokter di hospital molvie. Rumah sakit besar di Canada. Ia sudah mengenal Brian saat masih mengandung Sean. Dan sampai saat ini mereka masih berteman baik.
"kau ingin makan dulu? Atau mau mampir kemana sebentar?"
Alana menggeleng. " tidak perlu. Langsung ke rumah saja".
Setengah jam perjalanan. Akhirnya mereka sampai di rumah Mira.
" nenek, sean" panggil alana.
Mira keluar dari rumah. " Al Udah pulang".
Mira melihat Brian Di sana. " ah ada Brian. Ayo masuk. Nenek Dan Tania sudah masak banyak" ajak Mira.
Ketiganya masuk ke dalam rumah." apakah Tania ke sini? Kapan?" Tanya Alana antusias.
Alana Dan Tania sudah bersahabat sejak alana mulai bekerja. Tania adalah seorang desainer. Dia memiliki perusahaan yang lumayan besar. Maka jarang tania kesana.
" alana...!" pekik Tania senang.
" kapan kau kesini tan? Kenapa gak mengabariku". Tanya Alana.
Tania mengerucutkan bibirnya." aku kangen kalian apalagi Sean kecil yang menggemaskan itu" tunjuk Tania ke arah Sean yang sedang fokus pada puzzlenya.
" ck. Aunty sean sudah besar. Jangan panggil sean kecil" protesnya.l
Alana terkekeh berbeda dengan Tania yang begitu gemas melihat Sean.
" tetap saja kau Sean kecil Di mata tante"..
Sean tak mengidahkannya. Mira datang dengan menyusun makanan Di atas meja. Diikuti brian yang membantu.
" sudah ayo kita makan sekarang. Sean simpan dulu mainannya. Sekarang makan"
...
Setelah selesai makan. Mereka semua menonton TV. Brian sudah pergi katanya tadi pasieun tiba tiba.
" mommy Sepertinya Paman bri menyukaimu" ketus Sean tiba tiba mampu menarik perhatian mereka.
" apa yang kau bicarakan Sean. Paman Brian itu teman ibu tidak mungkin Dia menyukai ibu".
Sean diam tak menjawab.
...****************...
terimakasih telah membaca bab ini.......
jangan lupa tinggalkan jejak...
like..
komen..
vote..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Aie Arie
jgn balik sama sevan ya thor alana
2024-01-10
0
Wiwik Murniati
apa brian jodoh nya alana
2023-12-20
0
Desi Yuniarti
Bagus
2023-09-10
0