Alana menemani Sean ke kamar Sedangkan Tania Dan Mira bersiap untuk tidur.
Terlihat Sean tidak bicara sedari tadi. Saat Mencuci muka Dan menggosok gigi pun ia hanya diam. Membuat alana heran Dan bertanya tanya.
Alana duduk di tempat tidur Sean. Menunggu Sean yang tengah berganti baju. Tak lama Sean Kembali lalu naik ke atas tempat tidur hendak berating namun alana mencegahnya.
" sean" panggil alana.
Sean tak menjawab membuat alana semakin bingung.
" Sean kau kenapa? Apa ada masalah?" Tanya Alana.
Sean menggeleng. " katakan. Apa ada sesuatu? Kenapa kau diam saja hm?" Tanya Alana.
Sean tetap bersikukuh diam. Alana menarik napas panjang. " katakan pada mommy Ada apa?".
Sean menoleh pada alana lalu bertanya" apakah mommy menyukai Paman bri? Mommy akan menikah dengannya?". Tanya Sean polos.
Alana mengerutkan keningnya. Tak mengerti dengan pertanyaan Sean.
" mommy tak menyukainya. Memangnya kenapa?"
" tapi Paman brian menyukai mommy Dan ingin menikah dengan mommy". Ujar Sean.
Alana tertegun mendengar pernyataan Sean.
" mommy akan menikah dengan paman bri?"
Alana menghela nafas Lalu menggeleng." tidak. Mommy tidak akan menikah dengan paman bri". Ujar alana membuat sean tersenyum bahagia.
Alana memang berniat tak akan menikah dengan siapapun. Hidup dengan Sean sekarang sudah sempurna. Apalagi yang ia inginkan.
Belum tentu pria yang menikahinya akan membuatnya bahagia. Apalagi dengan memiliki Sean pasti tak bisa sepenuhnya menerima. Ia tak mau Sean terluka Walau hanya sedikit.
Itulah alasan mengapakah dirinya tak bisa menerima pria manapun Di hidupnya. Sekarang Tujuannya Hanyalah kebahagian Sean.
" mommy janji?"
Dengan perlahan Alana menjawab " mommy janji. Memangnya ada apa dengan paman Brian?".
" aku tidak menyukainya mom. Dia tidak menyukaiku. Paman bri hanya menyukai mommy".
Alana mengerutkan keningnya. Ia tak mengerti dengan apa yang di ucapkan Sean. Tapi alana tak ambil pusing. Ia hanya menganggap ucapan Sean hanya ungkapan semata anak kecil.
Alana membawa Sean ke pangkuannya. Lalu mengelus punggung serta kepala Sean dengan perlahan.
Sean terdiam sesaat. Lalu kembali bertanya dengan hati hati.
" mommy apakah aku punya daddy?".
Deg!
Alana merasakan denyutan hebat Di hatinya. Ini adalah kali pertama Sean menanyakan hal itu. Selama ini Sean tak mempermasalahkannya. Tapi entah dengan hari ini.
Alana menarik napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan.
" kau punya daddy Sean".
Sean mengangguk." lalu sekarang daddy dimana mom? Kenapa daddy tak pernah mengunjungi kita? Daddy tak sayang Sean?"
" Teman teman Sean semuanya memiliki daddy mom. Hanya Sean saja yang tidak memiliki nya". Kini sean melepaskan semua keluhannya. Hatinya benar benar lega merasakan hal itu.
Berbeda dengan alana yang tengah berusaha menahan Tangisnya. Matanya sudah berkaca kaca hendak mengeluarkan air mata. Namun alana sekuat tenaga menolaknya.
Dengan dada Sesak alana menarik nafasnya berat. Alana menjawabnya dengan suara bergetar.
" kau memiliki dad Sean. Hanya saja daddy mu sedang bekerja di tempat yang jauh. Dia memang tidak pernah mengunjungi kita tapi bukan berarti Dia tak menyayangi Mommy ataupun sean"
"Daddy sangat sayang dengan Sean. hanya saja dad sedang sibuk bekerja. Suatu saat pasti dad akan bertemu dengan kita".
Suara alana tercekat. Dadanya sangat sesak sampai ia sulit untuk bernafas. Kemudian alana melanjutkannya.
" Da-daddy sangat menyayangimu. D-dan mommy......"
Suara alana sangat lirih. Air matanya perlahan turun membasahi pipinya. Tubuhnya bergetar kuat. Menahan isakan.
Sean yang merasakan tubuh ibunya bergetar perlahan mendongak menatap wajah sang mommy yang memerah.
Perlahan tangannya menyentuh pipi alana. Lalu menghapus air mata mommynya dengan berkata:
" mommy jangan menangis. Maafkan Sean yang bertanya soal daddy". Ucapnya merasa bersalah.
Alana menghentikan Tangisnya lalu menatap putranya dengan wajah tersenyum. Lalu membawa depan ke dalam pelukannya.
Alana mengelus perlahan punggung sang putra. Hingga beberapa saat Sean tertidur Pulas Di pelukan sang ibu.
Alana tak kuasa menahan isakannya. Alana kembali menangis. Air matanya jatuh dengan keras.
Hiks hiks
' maafkan mommy Sean. Mommy harus berbohong padamu.'
' tapi mommy tak mau kau ataupun mommy merusak kebahagiaan daddymu. Daddymu sudah bahagia dengan kehidupan barunya'.
Di balik pintu terlihat Mira yang sedang menahan Tangisnya saat mendengar percakapan anak Dan ibu itu.
' sesulit itukah hidupmu Al?'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments