"Batalkan pernikannya!"
brukk
kaki devan lemas Dan jatuh ke lantai. Ada rasa sakit yang menyeruak masuk kedalamnya. serta Sesampainya yang begitu menyesakan.
" nggak bisa yah. Devan gak mau batalin pernikahan devan sama alana. Devan sayang sama al, devan gak mau!" mohon devan dengan wajah yang melas. serta lebam yang masih membiru akibat pelukan dari ayahnya tadi.
Diana menatap tajam devan lalu berdiri " sayang? Kau bilang sayang?". Tanya Diana tegas.
" lalu kenapa kau berselingkuh? hah! kenapa?"
" tanpa kau mau kau sudah menyakitinya. Bagaimana perasaannya saat tau kalau calon suaminya akan memiliki anak dengan wanita lain. katakan! Bagaimana Perasaanya? HAH!"
Diana kembali sesegukan. Tangisnya kembali pecah. Dia bisa tau Bagaimana perasaan alana nanti. Dia juga seorang wanita. di selingkuhi bahkan sampai hamil rasanya pasti sangat menyakitkan.
" maafkan devan bu. Devan salah." devan hendak meraih tangan sang ibu namun Diana menepisnya Dan kembali duduk.
" sekarang kamu bersiap. kita akan ke rumah alana. bicarakan masalah ini" ujar Jerry final.
ia membantu sang istri yang masih menangis. Dan membawanya ke dalam kamar.
Devan diam. air matanya perlahan jatuh membasahi pipinya. impian bersama orang yang sangat ia cintai kini hancur tak tersisa.
...
devan telah tiba di kediaman alana. mereka kini saling berhadapan Di ruang tamu. Alana dapat melihat bekas biru Di wajah sang calon suaminya. serta mata calon mertuanya yang membangkak seperti telah menangis. membuatnya heran Dan bertanya tanya.
" maaf kami datang mengganggu kalian" Jerry membuka percakapan.
" kami kesini ingin membicarakan masalah pernikahan devan Dan alana"
" memangnya kenapa dengan pernikahannya?" Tanya Edgar. Paman alana.
alana hidup bersama teman Dan bibinya yang sudah dia anggap sebagai orang tuanya. ayahnya sudah meninggal. Sedangkan ibunya pergi meninggalkannya entah kemana.
" kami membatalkan pernikahannya"
deg
alana menatap wajah devan dengan kecewa bercampur bertanya.
" kenapa di batalkan? apakah Ada yang salah?" Tanya Edgar memastikan.
mata Diana kembali berkaca kaca. Jerry menarik nafasnya Dan berkata " devan akan menikah dengan wanita yang kini mengandung Anaknya" jawab Jerry lantang. namun mampu mematahkan hati alana.
ribuan panah menusuk sempurna di dalam diri alana. seperti batu besar yang kini menimpanya. dada Alana Sesak. sangat Sesak. bahkan untuk bernafas pun ia sulit.
Alana menatap devan yang kini tertunduk kecewa. air matanya jatuh dengan perlahan. tangannya meremas kuat baju yang kini ia pakai.
" kami benar benar minta maaf. kami tidak bermaksud mempermainkan pernikahan ini" ujar Jerry tak enak hati.
alana berdiri, hendak pergi namun gagal saat devan mencekal tangannya. ia berbalik mendongak menatap devan dengan wajahnya yang penuh air mata.
" apa?" Tanya alana parau.
" Al aku minta maaf. aku bisa jelasin semu-
plak
tangan alana mendaratkan sempurna di pipi devan. membuat devan merasakan panas di serta perih di Pipinya. namun itu tak apa. tak akan sebanding dengan hati alana yang hancur.
" mau jelasin apa hah? semuanya Udah jelas dev"
" kamu khianatin aku dev. apalagi? apalagi yang mau kamu jelaskan HAH? APA?" teriak alana murka. air matanya dengan deras menetes.
alana menepis tangan devan kuat hingga membuatnya lepas. hendak pergi namun kembali gagal saat devan memeluknya dari belakang.
alana memberontak dengan tangisan yang semakin menjadi.
"LEPASKAN DEVAN!
LEPASKAN AKU!"
"KAU PRIA BRENGSEK"
bukannya melepaskan devan justru semakin mengeratkannya. Alana pasrah. kekuatannya sudah habis. air matanya masih mengalir. Dia dapat merasakan punggung nya basah. Sepertinya devan menangis. Yah devan menangis.
cukup lama mereka saling diam. akhirnya alana kembali bersuara.
" lepaskan aku devan aku mohon..." Ucapnya lirih.
sangat lirih bahkan tak terdengar orang lain. mendengar suara alana yang begitu lemah devan perlahan mulai melepaskan pelukannya. Alana yang mendapat celah langsung berlari meninggalkan semuanya.
Diana serta mily hanya bisa menangis dalam diam. mencoba menahan suara isakan yang keluar. melihat alana pergi Edgar berdiri.
" tolong tinggalkan rumah ini jika kalian sudah tak ada lagi kepentingan"
Edgar mengepalkan tangannya kuat. mencoba menahan gejolak amarah yang membuncah untuk tidak menghajar mereka saat ini juga.
Jerry membantu Diana berdiri dan mulai berpamitan dengan Rasa bersalah.
" sekali lagi kami minta maaf. kami permisi" Jerry menggandeng Diana Dan membawanya pergi.
devan berdiri, menghampiri edgar." om tante. saya Titip alana. tolong sampaikan ucapan maaf saya. saya permisi om tante".
devan pergi. meninggalkan rumah alana dengan Rasa sakit yang tak kalah hebat Dari alana.
selepas kepergian mereka, Edgar Dan mily menyusul alana ke atas.
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Rizky Anindiya
kayaknya ygjebak Devan pasti sikarinulet keket.
2023-10-01
1