anak kecil?

Pesawat yang alana tumpangi mendarat dengan selamat. Mereka sampai pukul Delapan pagi. Perjalanan mereka sekitar 13 jam. Itupun dengan jalur tercepat.

Alana memegang tangan Sean menuntunnya.

Karena Alana memakaikan masker, kacamata serta topi pada Sean.

Itu untuk menutupi wajah Sean yang begitu mirip dengan devan. Alana takut jika ada seseorang yang mengenalinya Dan memberitahukannya pada devan.

" mommy kita masih jauh?". Tanya Sean.

" kita istirahat dulu Oke. Kita cari tempat makan. Nanti akan adakan grandpa yang jemput".

Sean baru saja bangun saat pesawat mendarat. Sepanjang perjalanan ia tidur Pulas.

Satu tangan alana membawa koper besar berisi pakaiannya Dan sean.

Karena tak fokus Sean tak sengaja menabrak seseorang.

" Mm. Maaf pak anak saya tak sengaja". Alana meminta maaf.

Pria itu mengangguk. " tidak papa saya juga buru buru. Permisi". Pria itu pergi.

Alana melihat ke arah Sean yang sedari tadi diam.

" hati hati Sean."

" iya mom. Sean masih mengantuk." ujarnya sembari menguap.

Alana membawa Sean ke sebuah restorant di dekat bandara soekarno hatta. Mereka memesan ayam bakar Dan teh mint serta Susu untuk Sean.

Sean yang tadinya mengantuk tiba tiba antusias. Dia memakan ayam bakar itu dengan lahap. Tanpa tersisa sedikitpun.

Setelah selesai alana membayar tagihan. Lalu keluar dan menunggu Edgar.

" mom". Panggil sean.

Alana menoleh." kenapa?" tanyanya.

" mom Sean pengen jajanan yang di Indonesia" Ucapnya gemas.

" jajanan apa?"

" itulah mom. Yang telur pake tusukan.." ujarnya.

Alana mengerutkan keningnya. Tak tahu makanan apa yang sedang sean bicarakan.

" telur di tusuk?".

" ish bukan mommy. Ituloh yang sering Sean makan. Yang telur di goreng terus Di tusuk itu. Yang enak banget."

" ooh telur gulung....." akhirnya.

Sean mengangguk antusias." iya mommy Sean pengen telur guling yang banyak..."

Pintanya menunjukan semua jarinnya.

Alana tersenyum bahagia. " iya. Nanti kita beli yah setelah grandpa jemput. Kita beli yang banyak."

" sekalian Eskrim ya... Mom". Tambahnya..

Alana menggeleng pasrah. Kenapa Sean suka sekali makan.

Tak lama mobil yang di tunggu tiba. Terlihat Edgar keluar dan menghampiri mereka.

Dengan senang Sean segera memeluk Edgar dengan erat. Lalu Edgar menggendongnya.

" grandpa Sean merindukan grandpa...." ungkapnya.

Edgar tertawa lalu menjawab: " grandpa juga merindukan Sean".

Tanpa melepaskan gendongannya Edgar memeluk alana .

" apa kabar al?".

" aku baik ayah. Bagaimana kabar ayah?".

" sangat baik"

Mereka masuk ke dalam mobil untuk pulang.

Setengah jam perjalanan akhirnya mereka sampai.

Alana membawa Sean turun Sedangkan koper Di bawa Edgar masuk. Sean membawa satu keresek telur gulung. Tadi saat Di perjalanan sean membeli telur gulung.

Saat masuk mereka mendapati mily yang tengah menunggunya.

Melihat kedatangan alana mily langsung menghampiri Dan memeluknya erat.

" ibu.. Aku Sangat merindukan ibu"

" ibu lebih merindukanmu al".

Sean menyimpan jajanannya dahulu di meja lalu menghampiri mily Dan alana yang tengah berpelukan.

" grandma tidak merindukanku?..." Tanyanya dengan nada merajuk. Bibirnya mengerucut.

Mereka melepaskan pelukannya. Lalu beralih memeluk Sean.

" tentu saja grandma merindukanmu pangeran kecil...".

Mily mencium seluruh wajah Sean dengan gemas.

" grandma ayo kita makan telur gulung. Tadi Sean membelinya banyak untuk Sean mommy grandpa Dan grandma". Ajaknya menuntun mily ke meja makan.

Mily serta alana terkekeh mendengarnya. Mereka memakan telur gulung bersama termasuk Edgar.

...