Chyou ada apa?

Di bawah pancaran sinar bulan. Chyou Chen berjalan melintasi rimbun nya hutan. Derasnya hujan Kini telah berhenti. Namun tanah yang menjadi pinjakan untuk nya masih tergenang oleh genangan air. Tiada penerang yang ia bawa untuk menerangi jalan nya. Ia hanya menggunakan spiritual mode api nya untuk menjadi alat penerang untuk nya. Sampai nya di kota kediaman Li. Chyou Chen pun mempercepat langkah nya. Ia pergi menuju ke kuil kediaman Li yang jaraknya tidak begitu jauh dari kota Li.

Disisi lain. Tepat nya di kuil kediaman Chen. Suasana nya kini telah kembali normal. Akan tetapi, sang kaisar masih tetap berada di kamar putra nya. Di tempat yang sama, duduk di ranjang. Menggantikan putra nya untuk menunggu lelaki bernama Xin Zhao ini terbangun.

Sampai tiba saat matahari mulai naik. Sang kaisar dalam diam mengamati wajah lelaki itu yang tampak sedikit pamiliar untuk nya. Namun ketika ia mencoba mengingat kembali, benak nya sama sekali tidak merespons. Ia tidak mengingat apa pun. Akan tetapi, saat seluru penjuru kuil tahu bahwa Chyou chen bertarung dengan Longfei. Lelaki ini meminta izin untuk ikut berkunjung ke sana. Pada awalnya sang kaisar menolak. Namun tidak berapa lama kemudian ia menarik kembali ucapan nya, lalu memberikan izin pada lelaki itu. Dengan syarat, ia tidak boleh memisahkan diri dari barisan para pendekar. Ia juga tidak boleh masuk ke dalam medan perang. Karena mau bagaimana pun, pertarungan antara Chyou Chen dengan Longfei masih belum di temukan siapa pemenang nya.

“Egh”

Di tengah keheningan yang di sanding dengan lamunan sang kaisar, tiba-tiba terdengar suara seseorang menahan rintihan nya. Mendengar hal itu, sang kaisar pun menengadah kepala nya dan menoleh ke arah ranjang di dekat nya. Seorang lelaki terbaring dengan mata yang telah terbuka. Sang kaisar terkejut, yang kemudian beranjak dari posisi duduk nya di lantai berpindah ke pinggiran ranjang.

“Xin Zhao” sang kaisar mencoba mendekatkan tangan nya yang gemetar ke wajah lelaki itu. Namun karena tangan nya bergerak dengan perlahan, hal itu membuat lelaki itulah yang duluan meraih tangan nya.

“Yang mulia..”

Setetes air menetes keluar dari mata sang kaisar. Ia tidak mengerti mengapa sentuhan lelaki itu membuat air mata nya menetes keluar. Tangan yang berukuran lebih kecil dari nya. Serta sentuhan hangat nya membuat sang kaisar terdiam membeku.

“Yang mulia, apa anda baik-baik saja?” tanya lelaki itu seketika membuat sang kaisar tersadar dari lamunan nya secara eshter.

“A-Ahh ya” sang kaisar menarik kembali tangan nya, yang di sanding oleh bangunnya tubuh lelaki itu. “Bagaimana kondisi mu? Apa luka di tubuhmu masih terasa sakit?” tanya nya.

Xin Zhao tersenyum. “Maaf sudah membuat anda repot menunggu penduduk desa ini terbangun yang mulia”

“Berhenti bicara seperti itu” tangkas nya. “Aku tidak melakukan apa pun. Melainkan Chyou Chen lah yang membawa mu kembali ke kuil. Dia juga yang meminta para tabib untuk mengobati luka di tubuh mu”

Mendengar hal itu membuat dirinya terdiam. Mulutnya terbungkam rapat. Xin Zhao sangat terkejut saat mengetahui bahwa keberadaan dirinya di kuil ini, berkat bantuan Chyou Chen yang membawa tubuh nya. Benak nya terus memikirkan seberapa kotor pakaian Chyou chen karna terkena darah serta tubuh nya yang kotor.

Sang kaisar hanya bisa menarik napas panjang, yang kemudian tangan nya bergerak dan membelai kepala lelaki itu. “Apa yang membuatmu terdiam seperti itu? Apa karena ucapan ku barusan?”

“Tidak yang mulia. Tidak seperti itu” Xin Zhao melambaikan tangan nya di dada, memberi isyarat bahwa hal yang dikatakan sang kaisar tidaklah benar. “Saya merasa bersalah jika memang benar pakaian Tuan muda Chen rusak dan kotor karena membantu ku”

“Tidak ada yang perlu di salahkan. Pakaian nya baik-baik saja. Dia juga tidak merasa dirugikan oleh mu” sang kaisar mengambil kembali tangan nya, lalu di letakan di atas pangkuan nya.

“Tapi-“

“Sht” sang kaisar memutar sedikit tubuh nya, mengulurkan tangan nya yang kemudian mengambil pakaian yang berada di dekat nya. “Hal seperti itu sebaiknya lupakan saja. Chyou juga memberikan pakaian untuk mu.”

Xin Zhao menerima pakaian itu,  dan melihat lihat sebentar. “Pakaian ini?” ia bergumam pelan, keningnya berkerut saat melihat hanfu yang di berikan sang kaisar untuk nya.

“Ada apa? Apa kamu tidak menyukainya?”

“Hah?” Xin Zhao terkejut, kemudian tangannya dengan cepat mendekapkan pakaian itu di dalam pelukan nya nya. “Tentu saja saya menyukainya. Terima kasih yang mulia” ia menundukan kepala nya ke arah sang kaisar di dekat nya.

Sang kaisar yang mengetahui bahwa lelaki itu menyukai pakaian pemberian dari putra nya membuat nya tersenyum lembut. Kemudian bangun dari duduk nya. “Baguslah jika kamu menyukainya. Kalau begitu sebaiknya kamu pergi bersihkan diri mu di pemadian. Dan gantilah pakaian mu. Itu sudah tidak layak untuk di gunakan.”

“Baiklah yang mulia. Kalau begitu saya izin pamit”

“Pamit?” sang kaisar menolehkan sedikit kepala nya. “Ke mana kamu akan pergi?”

“Kembali ke pondok kami yang mulia”

“Tidak perlu. Tubuh mu masih belum pulih. Sebaiknya tetaplah berada di sini sampai kondisi tubuh mu pulih”

“Ta-tapi yang mulia. Saya tidak layak berada di kuil ini”

“Tidak ada yang berkata bahwa dirimu tidak layak. Hentikan obrolan ini, dan pergi lah kepemandian di kuil ini”

“Baiklah yang mulia. Terima kasih”

Ia mengangguk kemudian berjalan keluar dari kamar. Meninggalkan Xin Zhao yang masih berada di kamar itu. Namun, saat ia akan pergi menuju kamar nya. Pandangan nya di suguhi oleh sosok lelaki yang sedang berjalan ke arah nya. Tidak lain, sosok lelaki itu adalah putra pertama nya. Chyou Chen. Ia baru saja kembali dari kuil kediaman Li.

“Chyou? Kamu sudah kembali?”

“Nanti saja. Aku sudah sangat lelah. Begitu banyak hal telah ku tanyakan pada leluhur Guan Li. Aku akan beristirahat di kamar tamu. Ayah.. Jangan ganggu aku” jawab Chyou Chen yang kemudian berjalan melewati sang kaisar di depan nya.

Melihat sepasang tatapan sayu, serta cara berjalan yang tidak stabil membuat sang kaisar sedikit cemas. Ini pertama kali baginya melihat Chyou Chen kembali dengan berkata bahwa dirinya sangat kelelahan. Hal itu pun membuat sang kaisar terdiam memperhatikan punggung putra nya berjalan menjauh ke arah kamar tamu. Ia hanya bisa mendenguskan napas panjang yang kemudian kembali berjalan menuju ke kamar nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!