Mendengar sahutan tersebut membuat senyum terukir di wajah lelaki bernama Xiao Zhan ini. Meski ia tak mengucapkan sepatah kata pun saat memasuki pondok nya. Selang beberapa saat kemudian ia keluar dengan membawa beberapa suguhan di atas nampan logam di tangan nya.
“Jadi, ke mana anda akan pergi setelah ini?” Xiao Zhan berjalan menghampiri lelaki yang tengah terduduk di teras pondok nya. “Saya tak pernah melihat pengunjung seperti anda. Apakah anda datang untuk misi yang sangat penting?” lanjut nya.
Kedatangan lelaki itu dengan mengajukan pertanyaan untuk nya. Membuat lelaki bernama Chyou Chen ini menolehkan kepala nya. “Eum. Apa anda pernah mendengar tentang iblis pemenggal kepala yang rumornya baru saja beredar belakangan ini?”
Suasana tenang di sana perlahan berubah menjadi keheningan. Bahkan di tengah keheningan itu hanya terdengar suara nampan menyentuh ke atas permukaan lantai pondok nya. Setelah terdiam beberapa saat. Satu tarikan nafas di lakukan oleh lelaki bernama Xiao Zhan ini, sebelum ia akan membuka mulut nya. “Iblis pemenggal kepala?” Xiao Zhan bertanya dengan raut yang kebingungan.
“Ya. Selama tinggal di tempat seperti ini, apa anda tak pernah melihat sosok iblis itu?” Chyou Chen kembali bertanya.
Xiao Zhan hanya bergeleng dengan ekspresi bingung di wajah nya. “Tidak. Hutan ini tidak pernah kedatangan sosok iblis maupun mayat hidup ganas” jawab nya.
Chyou Chen terdiam sejenak. Kini perlahan kening nya mulai berkerut. Ia sedikit kebingungan dengan ungkapan yang di ucapkan lelaki itu. “Apa anda tinggal sendirian di pondok ini?” tanya nya.
“Tidak. Saya tinggal bersama dengan adik laki-laki saya. Saat ini dia masih berumur 25 tahun” jelas Xiao Zhan memperkenalkan adik laki-laki nya.
“25 tahun?”
Xiao Zhan mengangguk pelan “Ya tentu, tuanku” jawab nya.
“Lalu, Ke mana dia pergi?” tanya nya lagi.
“Berkeliling dunia dan belajar menguasai kultivasi adalah hal yang selalu ia lakukan. Jiwa liarnya yang terlalu bebas dan tak ingin di kekang membuatnya tidak betah hinggap hanya di satu tempat saja. Setelah ulan tahun yang ke 24. Ia mengembara ke berbagai tempat serta mengunjungi berbagai kawasan yang terdapat anomalia pembangkit energi spiritual.”
“kawasan anomalia?” Chyou Chen dengan wajah bingung nya menanggapi ucapan lelaki tersebut. Kening nya berkerut, ia tidak mengerti dengan apa yang tengah di katakan lelaki itu.
“Ya tuan. Saya sendiri juga tidak mengetahui nya dengan jelas. Akan tetapi hal itulah yang di sampaikan adik laki-laki ku sebelum ia pergi meninggalkan pondok” terang nya.
Di akhir pembicaraan Chyou Chen hanya mengangguk pelan. Begitu juga Xiao Zhan, ia ikut terdiam sembari memberikan secangkir teh pada lelaki lawan bicara nya ini. Di sana. Chyou Chen dan Xiao Zhan membicarakan apa itu kawasan anomalia dalam waktu yang cukup lama. Tidak lupa, Chyou Chen juga bertanya pada lelaki itu dimana letak kawasan anomalia. Namun Xiao Zhan hanya bergeleng. Ia tidak begitu mengetahui tentang kawasan tersebut. Akan tetapi, dalam beberapa pekan yang lalu. Adik laki-laki nya sempat membawa dirinya berkunjung ke sebuah tempat yang cukup asing untuk nya. Pemandangan serta udara pekat yang berbahaya tercampur menjadi satu dalam kawasan tersebut.
Mendengar ungkapkan Xiao Zhan. Membuat mulut lelaki bernama Chyou Chen ini terbungkam. Dalam kepala nya hanya ada satu tempat anomalia yang ia ketahui. Moonlight. Moonlight adalah salah satu kawasan yang cukup terlarang. Bahkan para dewa juga berkesepakatan bahwa siapa pun yang datang maupun mempelajari ilmu kultivasi di tempat itu. Tidak ada siapa pun yang dapat menjamin 100% keselamatan bagi nya. Konon, 20 tahun yang lalu. 40 pendekar dari sekte Jiao di temukan tewas menjadi tumbal di kawasan tersebut. Padahal, sekte Jiao terkenal akan kekuatan pertahanan nya. Namun, saat itu tidak satu pun pendekar kembali ke kediaman Zhang. Di tengah lamunan Chyou Chen. Terdengar seruan seorang lelaki yang entah datang dari mana.
“Zhan Ge kami pulang” seru salah seorang lelaki dari dua orang lelaki yang berjalan menghampiri pondok.
Merasa seruan tersebut tertuju untuk nya, membuat kepala kedua lelaki yang tengah duduk berhadapan di teras pondok menolehkan kepala nya ke arah dua lelaki itu. “Kalian sudah kembali? Bagaimana dengan latihan nya?” pertanyaan itu lemparkan kepala kedua lelaki yang baru saja datang dan duduk di pinggir teras pondok.
“Biasa saja. Tidak ada hal yang menarik” jawab salah seorang lelaki itu sembari berjalan memasuki pondok nya. Ia masuk tanpa menegur maupun menolehkan kepala nya.
Melihat hal itu membuat lelaki bernama Chyou Chen ini mengerutkan kening nya. Sikap nya yang angkuh membuat dirinya merasa kesal. Di tambah lagi, jika lelaki itu tahu bahwa dirinya adalah seorang kaisar besar dari kediaman Chen. Sudah pasti ia akan menghukum nya dengan sangat berat.
Sementara itu. Xiao Zhan yang menyadari akan tatapan tajam dari lelaki di depan nya. Membuat dirinya merasa bersalah. “Maafkan atas ketidaksopanan nya tuan. Dia memang memiliki kepribadian yang cukup berbeda” ucap nya dengan kepala yang sedikit tertunduk.
“Siapa dia?” tanya nya.
“Dia adik laki-laki saya tuan” jawab nya.
“Zhan Ge. Apa pemuda ini seorang pendekar?” tanya seorang lelaki dari teman adik laki-laki Xiao.
Xiao Zhan menoleh, dan berkata. “Ya, tuan ini berasal dari kediaman Chen.”
Mendengar bahwa lelaki itu berasal dari sekte Chen membuat lelaki ini tersenyum lepas. “Kediaman Chen?” kepala serta pandangan lelaki ini pun seketika beralih ke arah lelaki berjubah gelap yang tengah terduduk berhadapan dengan Xiao Zhan. “Wah gege. Bisakah anda ceritakan sedikit tentang kultivasi kediaman Chen? Saya juga ingin tahu kultivasi seperti apa yang di kuasai oleh putra kaisar Huai Chen.” Tukas nya dengan semangat.
Chyou Chen tersenyum mendengar nya. “Katakan, siapa nama mu?” tanya nya, tanpa menurunkan senyum di wajah nya.
“Saya? Nama saya Xin Zhao tuan. Saya masih berumur 25 tahun”
“Xin Zhao?” Chyou Chen tersenyum lagi.
Lelaki bernama Xin Zhao ini hanya tersenyum dengan kepala yang terangguk saat mendengar nama nya kembali di sebut ulang oleh lelaki itu. “.....”
“Akan ku ceritakan nanti, seperti apa itu kota kediaman Chen.”
“Sungguh??” Xin Zhao dengan wajah lucu nya mencoba meyakinkan ucapan lelaki lawan bicara nya.
“Sudah. Kita lanjutkan nanti saja. Hari sudah hampir malam. Setelah ini aku akan pergi menemui saudara Jiao di kota kediaman Zhang.”
“Ah.. Anda benar” Chyou Chen menengadah melihat sekitarnya mulai gelap. “Kalau begitu saya akan kembali ke kediaman Chen”
“Kembali ke kediaman Chen? Mengapa tidak singgah semalam di tempat ini? Perjalanan dari sini ke kota kediaman Chen akan membutuhkan waktu yang cukup lama” Xiao Zhan mencoba menahan kepergian lelaki bernama Chyou Chen ini.
Chyou Chen yang merasa bahwa ucapan lelaki itu ada benar nya. Membuat kepala nya terangguk mengiyakan. “Baiklah. Saya akan bermalam di sini. Maaf jika keberadaan saya merepotkan kalian”
“Tidak tuan. Justru kami sangat senang jika kami bisa memberikan tempat bermalam untuk anda”
Chyou Chen tersenyum dengan kepala yang terangguk pelan. “Terima kasih atas kemurahan hati mu tuan” ucap nya dengan lembut. Hingga membuat 2 lelaki lawan bicara nya ikut tersenyum akan keramahan yang di tunjukan lelaki berwajah datar ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments