Iblis pemenggal kepala

Pada suatu hari. Seorang gadis pergi ke hutan dengan membawa bakul yang berisi pakaian cucian bersih. Di bawah sebuah pohon besar ia berhenti dan meletakkan bakul yang ia bawa itu di tanah. Gadis ini terlihat tengah beristirahat sejenak setelah ia merasa cukup lelah karena membawa bakul berisi pakaian yang baru saja ia cuci di sungai yang berada di dalam hutan tak jauh dari kediaman Wei. Ketika gadis itu tengah memijat-mijat kaki nya, tiba-tiba hembusan angin pelan menerpa gadis itu. Pada awalnya, gadis itu tak menghiraukan nya. Namun, beberapa lama kemudian saat ia tengah akan melanjutkan perjalanan pulang. Tiba-tiba sesosok bayangan datang dan..

*SHIINGG!!* Suara tebasan pedang terdengar tepat saat darah segar muncrat memisahkan tubuh dengan kepala gadis itu. Burung-burung di hutan seketika beterbangan menjauh dari pepohonan. Pada awalnya para penduduk tidak begitu menghiraukan burung-burung yang selalu beterbangan di tengah malam menjauh dari pepohonan. Namun, seiring berjalan nya waktu. Beberapa penduduk merasa bahwa seorang gadis remaja yang pergi mencuci pakaian kotor di tengah malam, mereka tak pernah kembali ke rumah nya.

Hal ini pun segera di keluhkan pada sang kaisar dari kediaman Wei. Kaisar tersebut bernama Xion Wei. Ia memiliki seorang adik laki-laki bernama Zhunting Wei. Setelah beberapa penduduk terus berdatangan ke kuil, membuat kaisar Xion Wei cukup penasaran dengan hal ini. Sejujurnya ia tidak begitu percaya dengan cerita yang terus beredar di ke kediaman nya. Namun, setelah ia mengirimkan 5 orang pendekar bawahan nya untuk mencari tahu ke mana hilang nya para gadis itu. Hasil yang mengejutkan pun terjadi. Para pendekar tersebut berkata bahwa mereka menemukan beberapa mayat tanpa kepala di dalam hutan.

Mendengar hal itu, Zhunting Wei menyimpulkan bahwa seseorang tengah merencanakan pembunuhan ini. Namun, ucapan Zhunting Wei di elak oleh pendekar bawahan kaisar Xion Wei. Ia berkata bahwa mayat yang mereka temui di dalam hutan, tak terhitung jumlah nya. Bahkan tanah di bawahnya saja sudah tak terlihat dan tergenang oleh cairan segar berwarna merah yang terus mengalir keluar dari tubuh para gadis itu. Tanpa pikir panjang, kaisar Xion Wei pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke hutan tersebut di waktu yang bersamaan dengan para gadis yang baru saja kembali dari sungai di tengah malam. Akan tetapi keputusan yang telah di ambil oleh kaisar Xion Wei membuat para pendekar serta adik laki-lakinya terkejut mendengar nya.

“Gege- apa kau yakin? Ini bukanlah kasus kematian biasa. Tidak perlu terburu-buru, kita harus pikirkan hal ini dengan benar” ujar Zhunting Wei dengan sedikit nasihat untuk sang kakak.

Xion Wei mengangguk pelan, lalu berkata “Didi tidak perlu khawatir. Aku akan pergi menemui saudara Jing Li dan membicarakan hal ini dengan nya. Apa didi ingin pergi bersama ku?”

“Tuan muda pertama Li?”

Xion Wei mengangguk pelan. “Di saat seperti ini tidak ada pilihan lain. Bahkan jika kita bergerak terlebih dahulu. Hal itu tidak dapat di pastikan 90% menyelidiki rumor ini”

“Saya mengerti, Gege. Akan ku lakukan sesuai dengan keinginan mu” Zhunting Wei menundukkan kepala nya. Menghormati kedudukan sang kakak yang berada di atas nya.

“Baiklah. Untuk saat ini kirimkan 40 pendekar ke dalam hutan. Cari dan temui sosok bayangan itu sampai dapat. Aku dan adik laki-laki ku akan pergi mencari informasi di kediaman Li. Pastikan malam ini tidak ada gadis yang hilang” ujar sang Kaisar meminta pendekar bawahan nya ini menyiapkan 40 pendekar lain nya untuk pergi ke dalam hutan.

Mendengar perintah sang kaisar, membuat kepala pendekar ini terangguk pelan. “Di mengerti yang mulia. Sesuai dengan perintah mu, Hamba akan menyiapkan 40 pendekar dan pergi ke dalam hutan” jawab pendekar tersebut, kemudian ia bangun dari berlututnya, lalu memberikan salam hormat sebelum ia pergi meninggalkan aula.

Setelah pendekar itu pergi meninggalkan aula. Xion Wei beranjak dari kursi tahta nya, dan berjalan menuju ke kamar nya. Di kamar nya, Xion Wei mengganti pakaiannya, tidak lupa ia juga membawa pedang milik nya.  Sebelum pergi berkunjung ke kediaman Li, tidak lupa Xion Wei akan menunggu adik laki-laki nya yang akan pergi bersama dengan diri nya.

Kasus kematian para gadis yang terjadi belakangan hari ini membuat resah para penduduk kota kediaman Wei. Bahkan saat ini, para gadis remaja tidak di perkenankan untuk pergi dari rumah nya ketika matahari telah tenggelam. Hal itu di lakukan untuk mencegah banyak nya gadis yang menghilang di tengah kegelapan.

Pagi ini. Terjadi sebuah pertemuan besar antara kekaisaran dengan para dewa. Di sana mereka membicarakan tentang rumor yang beredar di kota kediaman Wei. Beberapa kaisar menyarankan untuk melakukan ritual mengusir arwah di hutan itu. Namun, kaisar lain nya menolak dengan berpendapat bahwa kematian ini terjadi bukan karna ulah arwah jahat di dalam hutan, melainkan perbuatan keji seseorang yang tinggal tak jauh dari hutan tersebut. Mendengar hal itu, beberapa kaisar serta para dewa yang hadir di pertemuan itu pun ikut terkejut. Tiada yang bergerak maupun berkata, pikiran mereka dibuat tercampur aduk dengan banyaknya kesimpulan yang terus di ajukan oleh kaisar lain nya. Namun, setelah berunding cukup lama, akhirnya sang dewa penguasa danau kematian di hutan itu mulai menyampaikan pendapat nya. Ia berkata bahwa sosok seorang manusia pernah melakukan ritual pemanggilan arwah di hutan itu, beberapa hari kemudian manusia yang melakukan ritual pemanggilan arwah itu di temukan tewas mengenaskan dengan kepala yang tertebas. Sama hal nya dengan kematian para gadis di kota kediaman Wei.

Setelah mendengar hal itu, para kaisar serta para dewa sepakat untuk mengadakan ritual pengusiran arwah di hutan tersebut. Hingga hari berganti malam, mereka berkumpul kembali di dekat hutan yang berada tak jauh dari kota kediaman Wei.

“Selamat malam Gege” sapa seorang lelaki yang tengah berjalan menghampiri lelaki bersurai putih di depan nya. Tak lain, lelaki yang tengah ia sapa saat ini adalah seorang kaisar dari kerajaan kediaman Li. Nama nya ialah Hong Li, seorang lelaki berusia 28 tahun.

Mendengar sapaan tersebut, membuat lelaki pemilik nama memutar arah tubuh nya. “Longfei?” panggil nya setelah pandangan nya mengenali lelaki yang tadi menyapa diri nya.

Longfei merupakan teman masa kecil Hong Li. Sejak usia dini, mereka banyak melakukan hal bersama. Sampai di usia 26 tahun. Tepatnya setelah tragedi besar kediaman Li terjadi, Longfei mendapat gelar sebagai memegang hukum kultivasi kegelapan. Kedudukan yang di berikan sang Dewa pada nya datang di waktu yang tidak tepat. Setelah kematian sosok reinkarnasi di tubuh Hong Li, Longfei ingin sekali berada di sisi nya dan menghibur nya. Akan tetapi kedudukan yang ia dapat di saat-saat seperti itu membuat diri nya berada dalam kesulitan. Meski merasa enggan untuk membiarkan Hong Li sendirian menghadapi keadaan yang seperti ini. Diam-diam Longfei terus memperhatikan Hong Li dari kejauhan. Memastikan tidak ada yang mengganggu waktu istirahat nya. Sampai Hong Li berusia 28 tahun. Ia di angkat menjadi pemimpin di sekte Li, menggantikan kaisar Haocun Li yang telah gugur di medan perang saat itu.

Pertemuan para kaisar, Dewa serta petinggi klan di hutan kediaman Wei adalah pertemuan pertama kali nya untuk Longfei dan Hong Li setelah 2 tahun terpisah antara dunia Surgawi dan kultivasi.

“Ya Gege” sahut nya dengan wajah yang tersenyum lembut. “Gege- Saya tidak menyangka bahwa kita akan bertemu di tempat ini” lanjut nya sembari melipat tangan kanannya.

“Mn” Hong Li tersenyum, kepala nya mengangguk pelan “Saya datang untuk membantu menyelesaikan masalah yang terjadi di kota kediaman Wei”

“Begitu ya” ia menganggukkan kepala nya “Oh ya, Apakah kaisar Huai Chen juga ikut menghadiri pertemuan ini?” tanya pemuda Longfei sembari menolehkan kepala nya ke kanan dan ke kiri nya. Mengamati sekelilingnya dan mencari sosok yang tengah ia pertanyaan.

“Kurasa tidak. Kaisar Huai Chen berkata bahwa ia tak bisa menghadiri pertemuan ini. Sebagai ganti nya, ia meminta putra nya untuk menggantikan diri nya dalam pertemuan penting ini” jelas Hong Li.

“Tuan muda Chen?” raut wajah Longfei kini di penuhi dengan ekspresi wajah yang kebingungan.

Sekali lagi Hong Li mengangguk pelan “Ya, tentu. Apa anda telah melupakan nya?” tanya Hong Li.

Pertanyaan itu melintas di telinga lelaki bernama Longfei, seketika membuat sedikit tertegun. “A-Apa? Tentu saja tidak. Lagi pula saya juga tidak memiliki alasan tepat untuk mengingat wajah nya” jawab Longfei sembari berjalan melewati bahu lelaki bersurai putih di depan nya ini. “Sudah-Sudah. Gege, sebaiknya lupakan lelaki itu. Saat ini ada masalah serius yang harus kita selesaikan dengan cepat” Longfei melanjutkan ucapan nya. Kemudian ia meraih dan menggandeng tangan lelaki bersurai putih itu untuk mengajaknya pergi bersama dengan nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!