“Sial!! Yang benar saja”
Mencoba menerima keadaan Xin Zhao dengan perasaan yang hancur di dalam dada nya, terus berlari di tengah rimbun pepohonan. Jubah serta rambut nya yang terus berkibar karena terpaan angin yang terembus ke arah diri nya. Ia berlari tanpa membuka mata nya. Ia memejamkan mata nya agar tidak melihat apa pun yang ada di depan nya.
Sampai akhirnya terasa bahwa dirinya telah berlari cukup jauh ke dalam hutan. Di tepi ngarai Xin Zhao duduk dekat pohon besar. Punggung serta kepala nya tersandar di batang nya. Tatapan nya kosong saat ia melihat air yang terus mengalir di sekitar ngarai. Ia terlihat sangat kelelahan, dan bahkan wajah nya juga sudah basah karena terus di guyur oleh air mata nya sepanjang perjalanan.
“Tuan muda Xin?”
Di tengah lamunan nya. Terdengar seorang lelaki memanggil nama nya. Hal itu pun membuat Xin Zhao tersadar dari lamunan nya. Ia menolehkan kepala nya. Saat kepala nya ter toleh, pandangan nya langsung di suguhi sosok lelaki yang berdiri di sebelah nya.
“Yang mulia?”
Lelaki ini merupakan seorang dewa yang memiliki kultivasi tahap Scarlett the ruler. Nama nya Longfei. Lelaki berusia 28 yang kini tinggal di kawasan surgawi. Tugas nya ialah menghukum para pengguna kultivasi terlarang. “Xin? Ada apa dengan mu?” Longfei menekuk lutut nya dan berlutut di dekat lelaki itu. Tangan nya terangkat dan ia menyentuh wajah nya dengan tangan kanan nya.
“Tidak ada” Xin Zhao menepis pelan tangan yang tengah menyentuh lembut wajah nya.
“Hm?!!” ia mengerutkan kening nya. Menatap lurus ke arah lelaki di depan nya. “Lalu, apa yang kamu lakukan disini?”
Xin Zhao terdiam “....”
“Apa yang sedang kamu lakukan di tempat ini? Lalu? Dimana Han-
“Cukup!!” Xin Zhao menyela sembari bangun dari duduk nya.
Longfei sangat terkejut dengan tingkah aneh lelaki itu. Sebenarnya, Xin Zhao merupakan murid yang pernah di ajarkan tentang kultivasi kegelapan oleh nya. Usia Xin Zhao dengan Longfei hanya selisih 2 tahun. Akan tetapi perkembangan kultivasi dalam diri Xin Zhao jauh lebih cepat di bandingkan saudari nya. Meski begitu, Longfei cukup bangga memiliki murid seperti nya.
Xin Zhao dengan kedua saudari laki-laki nya sangat berbeda. Xin Zhao cukup teliti dalam mempelajari perkembangan kultivasi. Ia tidak pernah melewati satu pun pelajaran yang terus di berikan Longfei untuk nya. Akan tetapi, kedua saudari nya cukup sembrono hingga sikap nya dalam menguasai kultivasi sangat melewati batas. Mereka menerima kultivasi yang di dapat di setiap kawasan anomalia yang mereka jelajahi bagai hewan rakus yang kelaparan.
“Aku tidak ingin dengar nama itu. Berhenti menyebut nama nya” Xin Zhao meninggikan suara nya. Dengusan yang keluar dari hidung nya juga terdengar sampai ke telinga nya.
“Xin?” ia tertegun, bingung saat menyadari bahwa emosional lelaki ini benar-benar telah melebihi batas nya.
“Kenapa guru kembali? Pergi meninggalkan kami dalam waktu yang cukup lama” Xin Zhao menolehkan kepala nya. Kening nya kini berkerut, tatapan nya sangat mengerikan bagai hewan buas yang kelaparan. “Untuk apa guru kembali ke tempat ini?”
“Apa yang salah jika aku datang untuk menemui murid-murid ku?”
“Hah? Murid?” ia memutar badan nya, menghadap ke arah lelaki yang masih berlutut di dekat pohon. “Kami sangat kesulitan dan bahkan hampir kehilangan nyawa kami untuk mempelajari ilmu yang kau ajarkan untuk kami. Lantas? Mengapa kau datang ke tempat ini setelah semua nya telah berakhir?”
Longfei hanya membungkam mulut nya. Kening nya tidak lagi berkerut. Justru saat ini ia tengah menunjukkan ekspresi terkejut. “....”
“Aku telah kehilangan segala nya. Kultivasi kegelapan telah merampas semua yang telah menjadi milik ku. Keluarga ku, kedua saudari laki-laki ku, dan bahkan diri ku. Kau tidak akan tahu bagaimana rasanya berdiri di dalam keadaan ku. Pada awalnya aku memiliki mimpi untuk menjadi pendekar seperti mu. Namun kini aku sadar, guru yang membiarkan murid nya kesulitan adalah guru yang sangat menjijikkan!!” air mata mulai berderai membasahi wajah nya. Xin Zhao tak mampu menahan sakit yang telah ia pendam selama ini. Sosok guru yang awalnya ia impikan, kini hanya menjadi kenangan masa lalu terburuk untuk nya.
Melawan? Tentu saja tidak. Longfei benar-benar di buat tak berkutik saat mendengar perkataan lelaki di depan nya ini. Sungguh menyedihkan saat ia menyadari bahwa ada hal yang selama ini ia lantarkan. Murid nya? Keluarga nya? Semua telah menghilang di tengah kebutaan asap.
“Tidak perlu mencari ku lagi. Murid mu sudah tiada lagi. Aku menyerah. Jika aku tahu hal ini akan terjadi. Sudah sejak dulu aku menghentikan perguruan ini. Sebelum nya, aku sangat berterima kasih pada mu karna telah mengajari kami begitu banyak hal. Tapi kurasa cukup sampai disini. Saya izin undur diri. Yang mulia” Xin Zhao mengubah cara ia bicara pada lelaki di depan nya, menjadi lebih tenang di bandingkan sebelum nya. Namun tetap saja, tujuan ia meninggalkan lelaki di depan nya itu tetap ia lakukan.
“Xin Zhao”
“Xin Zhao tunggu!!”
Xin Zhao kembali memasuki rimbun nya pepohonan. Langkah kaki yang begitu cepat. Ia berlari di sanding dengan berlinang nya air mata yang kini menderai kembali keluar dari mata nya. Tidak peduli seberapa kuat lelaki di belakang nya terus memanggil nama nya. Xin Zhao tidak menoleh sedikit pun. Hati nya hancur, tidak terima dengan apa yang sudah terjadi pada nya.
Kehidupan nya. Keluarga nya. Dan bahkan kekuatan dalam diri nya. Perlahan mulai menyeret diri nya ke dalam neraka kehidupan. Kekuatan yang selama ini menjadi senjata untuk diri nya, kini berubah menjadi kutukan yang telah merampas segala nya.
Tengah kelebatan hutan terdengar teriakan pilu bergema di sekitar nya. Xin Zhao berpikir bahwa ia telah kehilangan semua yang ia temukan di kehidupan nya. Kehilangan kedua orang tua nya. Keluarga angkat nya. Kini telah menyeret diri nya kembali pada hari-hari sunyi yang selalu ia habiskan sebelum bertemu dengan keluarga Xiao Zhan. Menyedihkan. Kutukan yang ada di dalam dirinya, tidak membiarkan Xin Zhao hidup di kelilingi orang yang menyayangi nya. Tidak adil. Dunia begitu terasa begitu kejam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments