Jubah Xin Zhao berkibar, angin berhembus membawa dedaunan masuk melalui jendela pondok sampai menimpa rambutnya yang menari-nari mengikuti hembusan angin. Dari pagi hingga hari bertemu malam, Xin Zhao tidak berhenti merawat kedua saudara laki-laki nya yang masih belum sadarkan diri. Tubuh kedua nya terbaring lemas di atas ranjang yang berada di dekat jendela.
Sepanjang hari, Xin Zhao menghabiskan waktu nya dengan membersihkan pondok nya serta mengganti air hangat untuk alat kompres kedua saudari nya. Ia sangat cemas dan hampir kehilangan akal nya. Ia baru sadar dan mengingat bahwa energi spiritual yang mengalir masuk kedalam tubuh nya adalah spiritual milik kedua saudari nya.
Xin Zhao baru saja kembali mengambil air hangat. Ketika badan nya berani, bibirnya bergetar ringan saat mata nya melihat salah seorang kakak nya telah terduduk di atas ranjang nya. “Han Ge?” ia mempercepat langkah kaki nya dan menghampiri ranjang tempat lelaki duduk.
“Kau? Sejak kapan kau kembali?” cara pandang nya benar-benar melemah. Kestabilan tubuh nya tidak bisa dikatakan dalam tahap normal.
“Gege apa yang terjadi? Kenapa kalian-
“Sht” lelaki ini menaruh jari telunjuk nya di depan bibirnya. Memberi isyarat pada lelaki di depan nya untuk diam. “Pelan kan suara mu. Kamu bisa saja membangunkan kakak pertama”
Mendengar hal itu hanya membuat kepala Xin Zhao sedikit tertunduk. “Berhenti menyembunyikan hal yang kini telah ku ketahui, gege”
Ia tersenyum, lalu membelai kepala sang adik dengan tangan kanan nya. “Kamu ini kenapa? Cara bicara mu itu sangat aneh” ia menarik kembali tangan nya, lalu meletakkan nya di atas pangkuan nya. “Tidak ada yang perlu di cemaskan. Semua baik-baik saja”
“Apa nya yang di sebut baik-baik saja? Aku melihat semua nya. Gege terbaring tak berdaya bersama dengan kakak pertama di tengah genangan darah. Energi spiritual milik mu juga mengalir masuk ke dalam tubuh ku. Katakan pada ku kaka kedua, apa yang sebenarnya terjadi?”
“Kamu ini bicara apa si. Tidak ada hal yang terjadi. Lupakan saja, dan mendekatlah, biarkan aku memeluk tubuh mu yang hangat” kedua tangan nya terulur dan melebar.
Xin Zhao mendekat dan kemudian mendekap di dalam pelukan sang kakak. Rasanya hangat, ia dapat merasakan degupan jantung yang terdengar sangat pelan. Suhu tubuh nya juga sangat rendah. Sebenarnya apa yang terjadi. “Hiks..hiks” ia menangis pelan, air mata nya tiba-tiba jatuh dan membasahi pakaian sang kakak.
“Hei ada apa? Kenapa kamu menangis?” Ia hanya bisa berdengus dengan pelan lalu kembali membelai rambut Xin Zhao yang bergerai di atas punggung nya.
“Kalian benar-benar membuat ku sangat khawatir. Jikalau aku tidak datang, apa aku masih punya kesempatan untuk melihat kalian?”
“Sudah. Jangan bicara lagi, biar ku ceritakan apa yang terjadi. Tapi berjanjilah pada ku untuk tidak mengajukan pertanyaan aneh. Dengar dan simak lah baik-baik”
Xin Zhao hanya mengangguk pelan, tanpa mengeluarkan sepatah kata dari mulut nya “....”
“Ah aku bingung harus memulai nya dari mana. Yang jelas, saat itu seorang dewa datang dan meminta kami untuk berhenti menelusuri kawasan anomalia”
“Kawasan anomalia?”
“Mn” ia mengangguk pelan.
“Apa dewa itu adalah sosok yang memiliki rambut berwarna putih berlian?” tanya nya.
“Tidak”
“Apa maksud mu berwarna gelap?” Xin Zhao kembali bertanya.
“Ya, tepat sekali”
“Kalau begitu, apa dia juga menggunakan pakaian yang berwarna gelap?”
“Tidak!! Dia memakai pakaian berwarna putih. Di pakaian nya terdapat lambang bintang yang artinya tertinggi. Dia sangat asing” tangkas nya. “Sangat aneh. Bagaimana bisa ia membunuh kakak pertama hanya karna dia menolak untuk berhenti menelusuri kawasan anomalia”
“Membunuh?” Xin Zhao sangat terkejut saat mendengar kalimat tersebut. Tubuh nya terang dan kembali terduduk. Mata nya terbuka lebar saat ia melirikkan manik mata nya ke arah tubuh kakak pertama yang masih terbaring di ranjang nya. Ia tidak bergerak atau pun membuka mulut nya.
Sang kakak yang melihat reaksi hancur sang adik hanya bisa terdiam. Ia hanya memperhatikan wajah Xin Zhao yang telah di basahi oleh air mata yang terus menderai keluar dari mata nya. Nafas terisak. Bahkan ia juga dapat melihat dengan jelas tubuh yang gemetar hebat tanpa menyentuh nya.
“Sudah. Jangan menangis. Biarkan kakak pertama beristirahat dengan tenang” tangan nya bergerak dan mencoba menyentuh punggung sang adik.
Sebelum tangan nya menyentuh ke punggung nya. Xin Zhao memutar badan nya dan menepis tangan sang kakak. “Beristirahat dengan tenang? Berhenti bicara omong kosong! Kakak pertama tidak mati. Bahkan jika dia mati, aku mampu membuat nya hidup kembali” tangkas Xin Zhao dengan suara lantang nya.
“Apa kamu bilang? Mampu? Kultivasi kegelapan tidak akan bisa membangkitkan orang yang sudah mati. Terlebih lagi, dengan tubuh yang sudah kehilangan inti emas di dalam tubuh nya”
“hmph” Xin Zhao menarik napas nya, kemudian bangun dari duduk nya. “Kalau begitu, tetaplah disini. Aku akan kembali dengan membawa inti emas kakak pertama.” Ujar nya yang di sanding dengan langkah kaki berjalan pergi.
“Oi Xin. Kamu akan pergi ke mana?”
“Hal ini tidak ada hubungan nya sama sekali dengan diri mu. Kakak kedua beristirahat lah, aku tidak akan pergi dengan waktu yang cukup lama” punggung yang terus berjalan menjauh dan akhirnya menghilang setelah melewati tirai pintu. Membuat suasana di sana perlahan mulai merubah. Seisi pondok kini di selimuti oleh aura kegelapan yang terus mengalir keluar dari tubuh lelaki bernama Xin Zhao ini.
Pakaian dewa kematian yang di berikan tuan muda Chen untuk nya. Rambut yang terus menari-nari mengikuti terpaan angin. Tatapan yang sangat mengerikan. Membuat para iblis yang berada di sekitar nya berjalan mundur. Meski mereka tahu bahwa iblis seperti nya tidak akan membunuh iblis lain. Namun tetap saja, melihat nya berjalan dengan aura tubuh yang mengerikan cukup membuat bulu duduk nya mulai berdiri dan gemetar pelan.
Di dalam kamar, kakak kedua hanya terdiam. Meski sorot mata nya sangat menakutkan, dia tetap sosok seorang kakak yang baik untuk Xin Zhao setelah kakak pertama nya. Xiao Zhan.
“Maafkan aku. Maafkan aku yang telah berbohong pada mu Xin. Berjanjilah pada ku untuk tetap menjaga kesehatan mu” tubuh nya terjatuh ke atas ranjang. Tatapan nya perlahan mulai menyusut. “Kamu boleh merubah segala hal yang kamu inginkan Xin. Tapi hanya satu di dunia ini yang tidak dapat kamu ubah” mata nya terpejam. Sudut bibirnya sedikit terangkat hingga membuat senyuman kecil terukir di wajah nya.
“Kematian. Kematian adalah satu hal yang tidak dapat kamu kuasai.”
“Terima kasih telah datang Xin. Kami menyayangi mu”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments