Terlihat jelas di mata nya

Mendengar hal itu, membuat sosok bayangan tersebut menghilang dengan sendirinya. Gadis pendekar itu pun kembali berlari menjauh dari tempat itu. Lalu, bagaimana dengan lelaki bernama Chyou Chen ini? Dia juga pergi meninggalkan tempat tersebut, Namun ia pergi dengan isi pikiran yang terus tercampur aduk. Ia tak berhenti memikirkan sosok iblis bayangan itu. Mengapa? Mengapa sosok itu berbisik dan berkata padanya, bahwa perintah darinya adalah tugas untuk nya. Ini sangat tidak masuk akal. Benar-benar aneh.

Jemari yang tak berhenti gemetar pelan. nafas berat terus terasa di dalam dadanya. Lelaki bernama Chyou Chen ini berjalan kembali menuju ke kuil nya. Bahkan setelah ia sampai di gerbang kuil kediaman Chen, kehadiran nya benar-benar membuat para penjaga serta para pelayan di sana terheran dengan kepulangan nya. Sampai saat ia akan pergi menuju ke kamar nya, seorang pelayan menghampiri dengan menyebut nama nya.

“Tuan muda Chen” panggil salah seorang pelayan di sana dengan membawa 1 nampan penuh dengan makanan serta minuman.

Mendengar nama nya terpanggil, membuat kepala lelaki pemilik nama tersebut menghentikan langkah nya dan mulai menolehkan kepala nya. “......” dia menoleh? Ya tentu saja, lelaki bernama Cahyo Chen ini menolehkan kepala nya. Namun, ia tak menjawab teguran tersebut dengan sebuah pertanyaan. Melainkan dengan sebuah tatapan kosong yang cukup membingungkan.

Respons yang di tunjukkan oleh lelaki itu membuat pelayan ini terhenti. Keberanian dalam dirinya perlahan menghilang saat melihat lelaki itu dengan tatapan kosong nya. “M-Maafkan hamba yang telah mengganggu waktu mu tuan muda Chen. Tapi, apa tidak sebaiknya anda pergi makan terlebih dahulu? Dari kondisi mu, saya dapat menyimpulkan bahwa anda cukup kelelahan.” Kata si pelayan dengan membungkukkan tubuh nya. Pandangannya juga tertuju pada nampan di tangan nya, ia tak kuasa menatap ke arah lelaki lawan bicaranya.

“Antarkan saja makanan-makanan itu ke kamar ku” sahut Chyou Chen dengan nada yang cukup halus. Namun tetap tak membuat pelayan tersebut berhenti gemetar ketakutan.

“D-Dimengerti tuan. Saya akan mengantarnya ke kamar anda” jawab pelayan itu.

Sebelum ia akan pergi, Chyou Chen bertanya terlebih dahulu pada pelayan itu. Apakah ada hal lain yang ingin di sampaikan. Pelayan tersebut bergeleng pelan dan berkata bahwa tidak ada hal lain yang ingin ia sampaikan. Mendengar hal itu, Chyou Chen hanya mengangguk pelan. Lalu kembali berjalan menuju ke kamar nya. Disana, ia hanya terduduk di atas ranjang nya dengan isi kepala yang terus di hantui dengan pemandangan mengerikan yang ia lihat sewaktu di hutan.

Tiada senyum, takut, marah, maupun sedih yang terhias di wajah lelaki ini. Semua terlihat begitu kosong sejak 2 tahun terakhir. Pendekar yang terkenal cukup hebat dalam ilmu hitam. Kini menjadi sosok seorang manusia tanpa hati di dalam kuil nya. Tatapan kosong. Mulut yang terus terbungkam. Serta gerutuan hati yang tak pernah berhenti mengganggu isi pikirannya. Bahkan seiring berjalan nya waktu semua terasa berbeda di bandingkan sebelum nya. Kaisar dari kerajaan Chen saja di buat kebingungan dengan tingkahnya. Tak hanya itu, tahta yang akan diwarisi ke putra pertama nya menjadi terhalang dengan sikap aneh nya. Entahlah, sikap nya benar-benar membingungkan penduduk surgawi, para dewa serta penduduk kota kediaman Chen.

Entah sudah berapa lama dirinya termenung. Ia kembali tersadar setelah mendengar sebuah ketika kecil. Yang di sertai seorang lelaki memasuki kamarnya dengan sebuah nampan di tangan nya. Tak asing lagi, lelaki yang datang memasuki kamar nya adalah sang kaisar sekaligus ayah dari lelaki bernama Chyou Chen ini.

“Kamu sudah pulang Chyou” kaisar berjalan menghampiri putranya yang terduduk di atas ranjang.

“Ya, tentu. Seperti yang anda lihat, Ayah” sahut Chyou Chen tanpa mengangkat kepala, maupun menoleh ke arah sang kaisar di dekatnya.

Mendengar hal itu, sang kaisar hanya tersenyum. Meletakan nampan yang ia bawa di atas meja. Dan duduk di atas ranjang tepat bersebelahan dengan putra nya. “Apa yang terjadi? Kamu terlihat sedang memikirkan sesuatu di kepala mu?” tanya kaisar sembari menyentuh punggung tangan putranya yang berada di atas pangkuan nya.

“Tak ada yang perlu dicemaskan. Semua baik-baik saja Ayah” jawab Chyou Chen

Sang kaisar tersenyum lembut. “Baiklah. Ayah mengerti. Untuk sekarang makanlah, setelah itu pergilah beristirahat. Ayah akan membiarkan mu sendiri terlebih dahulu” ia bangun dari duduk nya. “Ingat pesan ayah Chyou, didunia ini yang sudah mati tidak akan pernah hidup kembali. Bahkan jika sebuah keajaiban terjadi, tetap tidak akan merubah segala nya” sebelum kaki nya akan melangkah pergi meninggalkan putra nya. Sebuah genggaman lembut tersentuh di pergelangan tangan nya.

“Ayah. Esok pagi, aku akan pergi meninggalkan kuil” kata Chyou Chen sembari melepaskan tangan nya dari pergelangan sang kaisar. Akan tetapi sang kaisar hanya terdiam. Ia tidak menoleh bahkan merespons ucapan seorang lelaki di belakang nya.

“Aku tahu bahwa tindakan seperti ini dapat melanggar hukum dewa. Namun, ada hal penting yang harus ku selidiki, Ayah.” lanjut Chyou Chen.

Mendengar bahwa ada hal penting yang ingin di selidiki oleh putranya. Membuat sang kaisar bertanya, hal penting seperti apa yang ingin di lakukan olehnya. Karna pada awalnya, lelaki bernama Chyou Chen ini tidak terlalu memikirkan hal yang tidak begitu penting. Namun kali ini, ucapan nya benar-benar membuat sang kaisar bertanya.

“Iblis pemenggal kepala. Dia adalah sosok iblis yang membuat resah kota kediaman Wei” jawabnya

“Dari mana kau tahu hal itu?” tanya sang kaisar tanpa membalikkan arah tubuh nya.

Chyou Chen terdiam sejenak. Lalu mulai berkata. “Saya telah melihat semua nya dengan jelas. Bagaimana iblis itu menghancurkan serta memenggal kepala para pendekar bawahan dewa. Mereka tewas dengan sangat mengerikan” jelas Chyou Chen memberitahu apa yang ia ketahui. Bahkan saat sang kaisar mendengar ucapan putra nya. Ia terkejut dan menoleh secara antusias ke arah putra nya.

“T-Tunggu! A-Apa yang baru saja kamu katakan? Iblis itu membunuh para pendekar bawahan dewa” dengan rasa ragu di hati nya, sang kaisar kembali bertanya pada putra nya.

Chyou Chen mengangguk pelan. “200 pendekar tewas hanya dalam hitungan detik saja”

Sang kaisar benar-benar tidak bisa berkutik apa pun lagi. Ucapan yang terlontar dari mulut putranya ini membuat degupan mulai menembus keluar dari dada nya. “....”

Di tengah keheningan ini. Chyou Chen melirikkan bola mata nya pada sang kaisar yang hanya berdiri di hadapan nya tanpa mengucapkan satu patah pun untuk ucapan nya. “Ayah. Ada apa dengan mu? Mengapa kau bereaksi seperti itu?”

Sang Kaisar hanya terdiam. Manik mata nya tetap tertuju ke arah putranya yang masih terduduk di atas ranjangnya. “Chyou. Katakan dengan jelas pada ayah, Apa iblis itu juga melukaimu?” sang Kaisar kembali mengajukan pertanyaannya. kini isi pikiran serta perasaannya benar-benar sangat mencemaskan kondisi putranya.

Chyou Chen bergeleng pelan. “Tidak Ayah. Iblis itu tidak sedikit pun melukaiku” jawabnya dengan wajah yang tersenyum lembut. Ia mencoba meredakan perasaan cemas sang Kaisar.

Akan tetapi usaha yang dilakukan Chyou Chen untuk meredakan perasaan cemas sang Kaisar hanyalah sia-sia. Sang Kaisar begitu menyayangi dirinya, hingga berapa kali pun ia berkata bahwa iblis itu tidak melukainya. Sang kaisar tetap mengkhawatirkannya. Bahkan sampai Chyou Chen selesai menyantap makan malamnya, sang kaisar belum juga pergi meninggalkan kamarnya. Hal itu pun membuat Chyou Chen membiarkan sang kaisar tidur bersama dengan nya. Mungkin malam ini akan jadi malam trakhir mereka. Karna ketika matahari mulai terbit, Chyou Chen harus beranjak dari kuilnya. Ia harus menyelidiki siapa iblis pemenggal kepala di hutan river of death.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!