Hari terus berganti hari. Namun Xin Zhao masih dalam proses pemulihan. Aliran energi spiritual di dalam tubuh nya terluka sangat parah akibat terkena serangan mengerikan beberapa hari yang lalu. Ia sudah 12 hari berada di kuil di kediaman Chen. Ia ingin sekali kembali ke pondok nya yang berada di river of death, akan tetapi sang kaisar menolak. Dia tidak membiarkan dirinya pergi meninggalkan kuil sampai tubuh nya benar benar pulih.
Bahkan sampai hari kembali berganti. Tepat nya di hari ke 13. Xin Zhao sudah mulai gelisah. Ia sudah sangat bosan berada di kuil tersebut. Tiada hal yang bisa ia lakukan. Tidak hanya itu, selama berada di kuil tersebut, Xin Zhao tidak pernah bertemu dengan sosok yang terus menghantui pikiran nya. Ya, siapa lagi kalau bukan putra sang kaisar Huai Chen. Setiap pagi, Xin Zhao sering kali melihat Chyou Chen pergi meninggalkan kuil nya. Padahal Xin Zhao ingin sekali bertemu dengan nya. Entahlah. Sepertinya hal itu tidak akan mungkin terjadi.
Keesokan hari nya. Saat hujan berhenti ketika mengirim gerimis turun, langit perlahan-perlahan cerah dan suasana pagi yang dingin perlahan menyentuh kulit. Tetapi Xin Zhao berendam dengan air hangat, uap panas mengepul di permukaan air, dengan lembut membungkus kulitnya yang halus.
Xin Zhao membenamkan kepala nya. Setelah kembali ke kamar nya, ia pergi ke balik sekat yang kemudian mengganti pakaian nya di sana. Ia sedang bersiap-siap, karna hari ini adalah hari terakhir ia berada di kuil ini. Kondisi tubuhnya telah membaik. Namun energi spiritual di dalam tubuhnya masih belum bekerja dengan baik. Ia berjalan keluar kamar nya sembari bergumam dalam batin nya.
“Huh” Xin Zhao menarik napas panjang ketika mata nya melihat pintu aula yang telah terbuka lebar. Ia terdiam sejenak kemudian kembali melanjutkan langkah kaki nya.
Namun saat Xin Zhao sudah berada di halaman kuil, ia baru sadar bahwa suasana kuil sangat berbeda. Ia tidak melihat siapa pun sejak tadi pagi. Kepala nya menoleh kesana kemari, mencari seseorang tapi tidak menemukan siapa pun.
“Ingin kembali? Bagaimana dengan luka mu?” tanya seorang lelaki yang entah datang dari mana.
Kehadiran serta pertanyaan lelaki itu membuat perhatian Xin Zhao teralihkan. “T-Tuan muda Chen?” ia sangat terkejut saat melihat putra sang kaisar kembali ke kuil dengan pakaian yang penuh dengan bercak darah yang sudah mengering. Tidak hanya di pakaian nya, melainkan di wajahmu juga telah di selimuti noda darah yang sudah mengering.
“Apa kau sudah ingin pergi?”
Xin Zhao mengangguk pelan. “Tentu saja. Aku harus kembali ke pondok tuan. Kedua kakak laki-laki ku akan sangat khawatir jika terus berada di kuil ini”
“Mn. Baiklah. Berhati-hati lah”
Nada suara yang terdengar pelan dan sangat datar, membuat Xin Zhao sedikit ketakutan. “Mn tuan” Xin Zhao menundukkan kepala nya, kemudian tangan kanan nya yang gemetar pelan mencoba memberikan sesuatu pada lelaki itu. “P-pakaian yang anda berikan. Saya menemukan batu giok itu di dalam saku nya”
Chyou Chen meraih batu Giok tersebut, kemudian melihat-lihat sebentar. “Bagaimana dengan pakaian nya? Apa itu terlalu besar untuk mu?”
“Tidak. Pakaian yang anda berikan sangat cocok untuk ukuran tubuh ku”
“Begitu ya” ia memasukan batu giok tersebut ke dalam kantung lengan di pakaian nya. “Kamu terlihat sangat cocok saat menggunakan pakaian itu”
“Hah?” Xin Zhao dengan wajah bingung nya menanggapi ucapan lelaki itu. Mata nya melihat keatas yang sanding dengan pertanyaan yang tengah ia ajukan. “Pakaian?”
“Mn” kepala Chyou Chen terangguk pelan.
“Apa maksud mu? Pakaian ini? Pakaian yang anda berikan pada ku?” mulut nya terdiam sejenak menjeda di tengah ucapan nya. “Apa kita pernah bertemu sebelum nya?”
“Kamu terlihat sangat mirip dengan nya”
Xin Zhao “….”
“Maaf. Saat itu aku tidak pergi menemui mu. Kurasa ayah sudah merawat mu dengan baik. Begitu sampai di pondok, beristirahat lah”
Xin Zhao terdiam sejenak saat melihat ekspresi lelaki di depan nya ini. “…Tidak apa tuan ku. Kemurahan hati mu sudah cukup bagi ku”
“Kenapa? …Kenapa kamu melakukan hal seperti itu? Kau tahu, hal seperti itu bisa saja membunuh mu. Jikalau energi spiritual di dalam tubuh mu tidak merespons luka mu dengan cepat, kamu tidak akan pernah bisa melihat dunia ini lagi”
“Kenapa?”
Chyou Chen menggeser manik mata nya. Menatap lurus dengan kening yang sedikit berkerut ke arah lelaki di depan nya. “Kenapa?” ulang nya.
“Kenapa anda menyelamatkan ku? Nyawa penduduk rendahan seperti ku juga tidak ada untung nya bagi mu. Mengapa anda melakukan nya?”
Ia hanya bisa menarik napas panjang saat mendengar lelaki itu menyelesaikan kalimat nya. “…Berhenti bicara omong kosong!! Kultivasi yang kamu pelajari di kawasan anomalia membuat spiritual mu meningkat hingga ke tahap scarlett the ruler. Aku ingin lihat, seberapa lama kamu mampu mengendalikan kultivasi kegelapan di dalam tubuh mu tanpa kehilangan kendali. Karna mau bagaimana pun juga, kultivasi yang sedang kamu kuasai saat ini adalah kultivasi yang cukup mengerikan. Tiada siapa pun yang berhasil menguasainya kecuali dia” wajah nya tersenyum pelan. Yang kemudian kakinya bergerak dan berjalan melewati bahu kanan nya. “Kembalilah ke pondok. Kedua kakak laki-laki mu sudah menunggu kepulangan diri mu” ujar nya yang di sanding dengan kaki yang terus berjalan menjauh dari nya.
Melihat punggung lelaki itu semakin menjauh. Membuat dirinya terdiam. Tidak asing, tapi mendengar ucapan lelaki itu bicara tentang energi spiritual kegelapan agak terasa aneh. Dia seperti tahu banyak tentang iblis yang hidup di dunia kultivasi ini.
Bergumam sejenak, kemudian Xin Zhao kembali melanjutkan perjalanan nya menuju ke pondok tempat tinggal nya. Sepanjang perjalanan tidak ada hal aneh yang terjadi. Namun, semakin ia dekat dengan gerbang hutan river of death. Aliran energi spiritual kegelapan mengalir masuk ke dalam tubuh nya. Terjangan energi spiritual itu membuat sensasi perih di dalam dada nya. Rasanya seperti tertikam. Akan tetapi, Xin Zhao tidak ingin beristirahat di sana. Ia segera mempercepat langkah nya, di sanding dengan darah yang keluar secara perlahan dari kening nya. Jangan tanya seberapa sakit yang tengah dirasakan oleh nya. Yang jelas bahkan jika tak kuasa menahan nya, Ia bisa mati kesakitan.
Setelah berjalan cukup jauh. Akhirnya Xin Zhao tiba di pondok nya. Suasana suram, pintu pondoknya juga terbuka lebar. Dengan ragu, ia mencoba melangkah mendekati pondok nya, hingga hal mengejutkan pun terjadi. Entah apa yang terjadi sebelumnya. Xin Zhao tidak tahu apa-apa. Begitu ia sampai di pondok nya, ia langsung disuguhi dengan pemandangan mengerikan di pondok nya. Kedua saudara laki-laki nya tengah terbaring di tengah genangan darah segar kemerahan. Xin Zhao tercengang, ia begitu terpaku dengan pemandangan di depan nya saat ini. Kaki nya kaku hingga membuat nya jatuh berlutut.
“A-Apa yang terjadi?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments