Melarikan Diri

Mendapat lemparan barang terus menerus membuat Barra naik pitam, Ia bergegas menarik tangan Mawar dan merebut vas bunga yang kini berada di tangan Mawar.

PRAAAANNNKKK....

Mawar menutup kedua telinganya gemetar berhadapan dengan Barra yang melemparkan vas bunga ke cermin rias di belakangnya.

Setelah itu Barra kembali menarik tangan Mawar dan menjatuhkan tubuhnya ke ranjang.

"Kamu terlalu banyak melawan Mawar!" dengan mengungkung tubuh Mawar serta mengunci kedua tangannya, Membuat gadis remaja itu tak berdaya dengan kekuatan lelaki dewasa yang seharusnya menjadi pelindungnya.

Hembusan nafas Barra dapat Mawar cium jika sepupu sekaligus Ayah tirinya itu baru saja menenggak minuman keras, Sesuatu yang belum pernah Mawar lihat dari Barra selama tinggal bersama Ayah Heru dulu.

"Kak Barra... Kak Barra..." Mawar terus berharap jika Barra hanya mabuk dan tidak sadar dengan apa yang tengah ia lakukan. Namun entah sadar atau tidak, Barra semakin menunjukan kebuasannya dengan menarik paksa pakaian yang Mawar kenakan hingga kancing jatuh bertebaran dimana-mana. Sontak Mawar yang tangannya tidak lagi di cengkraman oleh Barra, Menengadahkan kepalanya ke meja nakas. Melihat hanya ada lampu tidur, Mawar meraih lampu tersebut dan menghantamkannya ke kepala Barra.

"Aowhhh..." Barra yang merasa kaget memegangi kepalanya. Kesempatan itu di ambil oleh Mawar untuk mendorong tubuh Barra dari atas tubuhnya.

Melihat Barra tumbang, Mawar bergegas lari meninggalkan kamar.

Perlahan Barra bangkit dan meneriaki Mawar. Namun kondisinya yang setengah sadar membuat Barra kembali tumbang di atas ranjang.

Sementara Mawar terus berlari meninggalkan rumah Barra tanpa arah tujuan. Mawar terus menelusuri pekatnya malam. Jalan yang begitu sepi dan hanya ada motor yang sesekali melintas dengan kecepatan tinggi. Hingga Mawar sampai di sebuah gardu, Mawar baru menghentikan langkahnya. Ia kembali menoleh ke belakang, Berpikir untuk terus berjalan atau kembali mencari jalan lain.

Setelah melihat ada salah seorang dari mereka melihat dirinya, Mawar terkesiap dan langsung lari meninggalkan tempat tersebut.

"Woy... Cewek cantik tuh," ucap pria yang melihat Mawar.

Tiga orang lainnya menoleh ke arah Mawar yang telah berlari tanpa melihat wajah Mawar. Namun pria yang melihat kecantikan Mawar memprovokasi teman lainnya untuk mengejar Mawar.

"Ayo cepat."

Mawar yang melihat ke empat pemuda itu mengejarnya, Mengeluarkan kemampuan larinyaa sekuat tenaga, Berlari sekencang-kencangnya agar tidak tertangkap oleh mereka.

Melihat sebuah gang kecil, Mawar berlari ke sana menelusuri rumah kumuh yang padat penduduk hingga tanpa sengaja ia menabrak seseorang yang berjalan berlawanan dengan nya.

"Aowhhh..."

"Hati-hati..."

Pria itu mendekap tubuh Mawar yang nyaris terjatuh.

Mawar mengibaskan rambut panjangnya yang menutupi matanya sehingga ia tidak dapat melihat pria di depannya. Setelah penglihatannya tidak lagi terhalang, Mawar begitu terkejut melihat sosok pria yang ada di depannya.

"Pak Fandi?!"

"Mawar... Sedang apa tengah malam di sini? Dan... Bajumu?"

Mendengar itu Mawar langsung menatap diri sendiri. Menyadari pakaiannya yang tidak lagi terdapat kancing sehingga pakaian dalamnya terlihat tanpa penutup apapun.

"Hah!" Mawar langsung menutup dengan kedua tangannya. Menyembunyikan wajahnya dari wali kelasnya dengan perasaan malu yang teramat sangat.

"Mawar... Kok gak jawab?" tanya Fandi yang tidak membahas lagi kenapa dengan pakaian yang Mawar kenakan.

"A-e... Beberapa orang mengejar ku Pak."

"Mengejarmu?" Fandi melihat ke ujung jalan dan tidak melihat apapun. Kemudian menatap Mawar dengan rasa tak percaya. Namun belum sempat ia mengutarakan rasa tak percayanya, Keempat pria itu terlihat berlari ke arahnya. Hal itu membuat Fandi percaya dan langsung menarik tangan Mawar untuk lari bersamanya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

semoga pak fandi in bner y orgny...😔😔😔

2022-12-16

0

Puja Kesuma

Puja Kesuma

kemana lg si mawar hrs berlindung.... semua pada mengincar madu mawar...

2022-11-14

1

अयुनिंद्य

अयुनिंद्य

nasibnya mawar sama kayak Nasywa.. bedanya kalau mawar gak cuma di incar sama bapak tirinya tapi hampir semua pria.
lebih herannya lagi sama bapaknya mawar kenapa lebiih milih istrinya drpda anaknya. apa coba keistimewaannya Mursidah tajir juga kayaknya enggak buktinya rumah dia kecil sempit lagi. emang mawar gak punya saudara lain apa selain orang tuanya bara yang bisa bantu dia. semoga nanti kalau tamat happy ending jangan sad ending kayak Nasywa 😂

2022-11-14

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!