Has'rat Yang Terpendam

Mawar menutup pintu rapat-rapat. Jantungnya berdebar dengan sangat kencang mengingat apa yang baru saja ia saksikan.

Gejolak remaja yang umum terjadi pada setiap gadis seusianya membuat nalurinya berangan-angan seperti apa rasanya saat dirinya di perlakukan seperti itu juga.

"Arrrgh!!!" lagi-lagi Mawar kesal kepada diri sendiri, Ia benar-benar merasa benci dengan pikiran dan hasrat dalam tubuhnya.

Ini bukan kali pertama Mawar merasakan hasrat di dalam tubuhnya begitu menggelora. Karena seringkali kakaknya mengajak pria ke rumah dan selalu bercum'bu dengan penuh gair'ah, Membuat dirinya harus bersusah payah meredam keinginan dan rasa penasarannya.

"Mawar... Berhenti memikirkan hal kotor itu," ucap mawar pada diri sendiri.

Setelah itu mawar pergi ke kamar mandi yang berada di luar kamar. Tepatnya bersebelahan dengan ruang dapur. Namun baru saja ia ingin membuka pintu, Mawar di kejutkan oleh Raka yang baru keluar dari kamar mandi.

Mawar pun langsung menurunkan pandangannya dengan tangan merenad-remad piama pendek yang ia kenakan. Dirinya benar-benar merasa gemetar berhadapan dengan pria yang baru saja melakukan hal yang tak sepantasnya di depan mata kepalanya.

Melihat keluguan Mawar, Raka tersenyum dan mengangkat dagu Mawar dengan satu jari telunjuknya.

"Apa kamu sudah pernah beciu'man?"

Mawar hanya menggeleng pelan dan menjauhkan wajahnya dari jari tangan Raka yang terus menyentuhnya.

"Aku tidak yakin kamu belum pernah berciu'man." Raka menjeda ucapannya melangkah memutar mengelilingi tubuh Mawar sembari memperhatikan betis indahnya.

"Kamu ini sangat cantik Mawar, Tubuh mu juga begitu indah, Pasti setiap pria mendambakan mu sebagai kekasihnya. Terlebih kakak mu begitu liar, Apa sedikitpun kamu tidak pernah melakukan hal demikian?"

"Itu bukan urusan mu!" tegas Mawar yang kemudian melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Namun di luar dugaan Mawar, Raka menahan pintu yang hampir tertutup sepenuhnya.

Mawar membelalakkan mata dan mulai merasa takut dengan apa yang akan Raka lakukan.

"Apa yang kau lakukan?!"

Dengan santainya Raka tersenyum dan menoleh ke sekelilingnya.

Kemudian tanpa bicara lagi, Raka mendorong paksa pintu tersebut hingga terjadi dorong mendorong antar keduanya.

"Jangan kurang ajar kamu." maki Mawar. Namun Raka tidak peduli dan terus mendorong pintu itu.

"Jangan mendekat atau Aku akan berteriak!" ancam Mawar yang terdorong masuk karena kalah tenaga dari Raka.

Mawar merapat ke dinding ketika Raka terus menerobos masuk.

Baru saja Mawar ingin berteriak, Raka Lang membungkam mulutnya.

"Jangan berani berteriak!"

"Emmmhhh..." Mawar hanya bisa menggelengkan kepalanya mendapat tekanan dari Raka.

Posisi wajah yang begitu dekat, Serta pandangan mata yang saling beradu membuat suasana menjadi hening. Mawar tidak lagi memberontak, Seolah terhipnotis, Mawar tak melepaskan pandangannya bahkan ketika Raka sudah menurunkan tangannya dari mulut Mawar.

Melihat itu Raka tersenyum dan mulai membelai lengan Mawar menggunakan punggung jemarinya. Sentuhan itu kembali menyadarkan Mawar dan langsung mendorong tubuh Raka saat ingin menci'um nya.

BHRAAKK!!! tubuh Raka yang terdorong menabrak pintu, Membuat pintu tertutup dari dalam. Hal itu membuat Mawar panik dan tak tau apa yang harus ia lakukan.

"Jadi ini keinginan mu, Berduaan di kamar mandi dengan pintu yang tertutup rapat?" Raka tersenyum smirk dan kembali melangkah mendekati Mawar. Namun baru beberapa langkah suara Lily terdengar memanggil namanya.

"Raka... Raka..."

Raka dan Mawar saling menatap dengan kepanikan di hati masing-masing. Setelah berpikir beberapa saat, Mawar berniat untuk berteriak. Namun lagi-lagi Raka dengan sigap membungkam mulut Mawar.

"Jika kau berani berteriak, Maka Aku akan menyebabkan video kakak mu ke media sosial!"

Mawar terbelalak mendengar ancaman dari Raka.

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***