Pengusiran

"Baiklah, Aku tidak akan mempermalukan kalian di depan umum, Tapi sebagai gantinya, Pergilah dari sini, Dari rumah ku!!!"

"Maksud Mas?"

"Apa? Apa lagi yang kamu harapkan setelah ini? Kamu sudah menghianati ku yang entah dari kapan kamu melakukannya, Itu berarti kamu sudah siap menanggung resiko ini, Jadi apa lagi selain perceraian?"

Mona mengangkat kepalanya menatap Heru. Perselingkuhan yang tersimpan begitu rapi sejak bertahun-tahun lamanya kini berakhir dengan kata cerai yang di lontarkan oleh suaminya.

"Pergilah dari sini dan bawa serta pemu'as hasrat mu dari sini karena mulai hari ini dan seterusnya kita tidak memiliki hubungan apapun lagi, Kamu bukan lagi istriku."

Mona terhenyak seolah masih tak percaya dengan ketegasan Heru.

"Pergi sekarang juga dan jangan pernah berrani menemui Mawar lagi, Aku tidak ingin kamu berpengaruh buruk kepadanya!!!" tegas Heru.

Di saat bersamaan, Mawar tengh berdiri di depan pintu kamar mereka. Remaja empat belas tahun itu mendengar semua pertengkaran kedua orang tuanya. Pertengkaran yang seringkali ia dengar dari kedua orang tuanya. Namun kali ini untuk pertama kalinya Mawar mendengar Ayahnya begitu murka hingga mengucapkan kata cerai.

Seketika Mawar tersentak ketika pintu kamar terbuka dan tubuh ibunya di dorong keluar hingga menabrak dirinya. Mawar menatap wajah sang Ayah yang memerah dengang rahang mengeras serta mata menyalang. Kemarahan yang begitu menyeramkan untuk Mawar yang selama ini mendapat kasih sayang penuh dari Ayahnya tanpa pernah memarahinya.

"Pergi kalian dari sini! Dan jangan pernah kembali lagi!"

Barra hanya menunduk ketika tubuhnya juga di dorong keluar dari kamar. Ia melirik Mawar yang mematung menatap dirinya dengan kedua tangan memegangi lengan ibunya yang nyaris terjatuh.

Kini suasana menjadi hening. Hanya mata yang saling melihat satu ke yang lainnya. Berbagai macam hal pun bermain di pikiran masing-masing tentang apa yang tengah terjadi hari ini.

"Apa yang akan terjadi setelah ini." batin Mawar yang kemudian mengalihkan pandangannya pada sang ibu yang kini tepat berada di hadapannya.

"Sayang..." ucap Mona dengan tangisannya.

"Sayang maafkan ibu, Ibu tidak bisa melawan perasaan yang tumbuh begitu saja terhadap Barra, Ibu tau ini salah, Tapi kami saling mencintai."

Mawar kembali menatap Barra dengan tatapan tajam penuh arti.

"Dasar wanita tidak tau malu!" ucap Heru menyeret lengan Mona dari hadapan putrinya.

"Bisa-bisanya kamu bicara cinta kepada putrimu di depan suami mu?! Kamu benar-benar ja lang Mona, Pergilah dari sini, Aku benar-benar muak melihat mu!" tanpa ampun, Heru menyeret Mona yang hanya berbalutkan selimut putih untuk menutupi tubuh polosnya.

Mawar yang merasa kasihan kepada ibunya sekalipun apa yang sudah ia lihat dan dengar, Masih berusaha menghentikan Ayahnya agar tidak mengusir ibunya dengan cara seperti itu. Namun Heru yang sudah benar-benar marah dan merasa harga dirinya di injak-injak tidak mau menuruti keinginan putri kesayangannya.

"Kamu boleh meminta apapun, Tapi jangan pernah meminta Ayah untuk memaafkan wanita ja lang ini!" tegas Heru.

"Baiklah, Mawar tidak akan meminta itu dari Ayah, Tapi mawar mohon, Penuhi satu permintaan Mawar."

"Apa? Katakan."

"Biarkan ibu dan Kak Barra memakai pakaiannya sebelum mereka pergi."

Heru terdiam menatap istri dan juga keponakannya.

Setelah berpikir, Heru setuju dengan permintaan Mawar.

"Baiklah, Tapi kalian tunggu di sini, Aku tidak sudi rumahku di injak oleh manusia sampah seperti kalian!"

Beberapa menit kemudian Heru melempar pakaian Mona dan Barra ke wajah mereka masing-masing. "Pakai itu dan cepatlah pergi dari hadapan ku!"

"Ayah..."

"Cukup Mawar! Tadi kamu hanya minta satu permintaan, Jadi jangan minta apapun lagi!"

Mawar menatap ibunya yang masih berdiri memegangi pakaiannya. Rasa sedih akan perpisahan kedua orang tuanya bercampur menjadi satu dengan rasa kecewanya terhadap ibu yang selama ini begitu ia sayangi dan hormati.

Bersambung...

Rilis tanggal satu, Tanggal lima baru di ACC 😔

Terpopuler

Comments

Ika Riana

Ika Riana

KK author maaf salah nulis umur ya di sini mawar tertulis umur 16 tahun, di bab selanjutnya Lily juga umur 16 tahun lebih tua 2th dari mawar harusnya mawar umur 14th dong

2022-12-12

0

🌹Mariana 🌹

🌹Mariana 🌹

istri durhakim teganya dia ngomong soal cinta di depan ank perawanya. smg mawar tidk mncotoh perbuatan ibunya

2022-12-11

0

Agna

Agna

cm kwatir, jgn sampai Mawar salah jln ya krn kecewa dg perpisahan ortux. Smoga Mawar jd perempuan yg bermartabat dan elegant, jgn sampe karma tuk sang Mama turun ke Mawar

2022-11-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!