Rinti'han Ditengah Malam

📌 Harap Bijak Dalam membaca ⚠️

Mawar kembali berbaring di ranjangnya yang berukuran 90 cm x 200 cm. Netranya menatap langit-langit kamar dengan pikiran melayang jauh akan sikap Kakaknya dan juga temannya yang tidak memiliki rasa sungkan maupun malu bermesraan diantara satu sama lain.

"Arghhh..." Mawar merasa benci dengan apa yang ia pikit.

Ia menepis jauh-jauh pikiran kotornya dan mulai memejamkan mata.

Dalam hitungan menit akhirnya Mawar benar-benar tidur dengan pulas.

Di tengah malam sayup-sayup Mawar mendengar rinti'han seseorang. Ia membuka matanya lebar-lebar dan melihat kesana-kemari layaknya orang yang bingung saat bangun tidur karena kaget. Ketika tenaganya mulai pulih kembali, Suara rinti'han itu semakin jelas dan bahkan terdengar bersautan. Karena merasa penasaran, Mawar pun keluar kamar untuk mengetahui suara rinti'han apa yang ia dengar.

Dengan mengendap-endap Mawar menghentikan langkahnya ketika melewati kamar Lily yang terdengar menjadi sumber suara rinti'han yang ia dengar. Masih merasa belum puas, Mawar menempelkan telinganya di daun pintu ketika suara rinti'han itu berhenti.

"Kamu lelah?" pertanyaan seorang pria membuat Mawar semakin merasa berdebar, Meskipun pergaulannya belum terlalu bebas seperti kakaknya, Tapi sedikit banyak Mawar mengetahui hubungan antara orang dewasa pria dan wanita.

"Kamu buas sekali, Sakit tau." saut seorang wanita yang terdengar begitu manja dari dalam kamar kakaknya. Tapi mawar kenal betul jika suara itu bukan suara Lily kakaknya.

Mawar menjauhkan telinganya dari daun pintu dan kembali berdiri dengan benar. Ketika Mawar ingin kembali ke kamarnya, Lagi-lagi mawar di kejutkan oleh suara rinti'han yang bersumber dari ruangan lain. Hal itu membuat rasa penasaran Mawar semakin tinggi dan kembali mencari sumber suara.

Ketika sampai di ruang tamu, Seketika mawar membelalakkan mata ketika pemandangan ero'tis tersaji secara langsung di hadapannya.

Rasa berdebar serta desiran aneh yang tiba-tiba menjalar ke seluruh tubuh Mawar ketika melihat Lily tengah mengerang nikmat dengan posisi sang pria yang bekerja di belakangnya.

Rupanya suara-suara yang terdengar seperti rinti'han bersumber dari dua pasang kekasih yang tengah mereguk kenikmatan yang tidak sepantasnya mereka raih di usia yang masih begitu muda, Apalagi mereka masih duduk di bangku SMA.

"Lebih cepat Sayang.... Akhhh..." desa'han menggairahkan dari Lily membuat Raka semakin bersemangat untuk sama-sama mencapai puncak kenikmatan. Dan dalam hitungan menit akhirnya Raka tumbang memeluk tubuh Lily yang di penuhi peluh yang bercucuran. Setelah mengatur nafasnya sejenak, Raka menci'umi punggung Lily dan berbisik mesra di telinganya.

"Selamat ulang tahun Baby, Sweet seventeen... Cup..." satu kecupan mendarat di pipi Lily yang terlihat memejamkan matanya.

"Thank you Honey." saut Lily dengan sisa-sisa tenaganya.

Raka tersenyum dan mengangkat wajahnya sembari menyibakkan rambut Lily yang menutupi bahunya. Tanpa sengaja netranya tertuju pada Mawar yang masih berdiri menyaksikan apa yang mereka lakukan di atas sofa ruang tamu.

Melihat tatapan mata Raka, Mawar tersentak kaget. Seolah baru menyadari jika tak seharusnya ia menyaksikan apa yang baru saja terjadi, Dengan perasaan yang begitu gugup dan salah tingkah, Mawar langsung berlari pergi meninggalkan mereka.

Namun tidak dengan Raka, Pria itu terlihat santai dan tak ada rasa malu apa lagi rasa takut karena perbuatannya di lihat oleh Mawar, Justru senyumnya terukir seolah tengah membanggakan keperkasa'annya.

Setelah Mawar tak terlihat oleh pandangan. Raka menoleh ke arah Lily yang masih dalam posisinya. Kemudian ia kembali menyibak rambut panjang Lily yang menutupi wajah cantiknya.