Madu Sang Bunga

Melihat ketakutan Mawar, Indra tersenyum dan mengikis jarak beberapa langkah ke belakang. "Dirimu terlalu cantik untuk di sakiti." ujar Indra tersenyum tipis.

Perilaku Indra yang berubah-ubah membuat Mawar tertegun.

"Di usianya yang belum cukup matang bagaimana bisa ia bersikap demikian? Mawar bergumam dalam hati.

"Bisa Aku pergi sekarang?" tanya Mawar datar.

"Aku belum selesai." Indra menjeda ucapannya.

"Aku tidak akan menyakiti mu bukan berarti Aku melepaskan mu begitu saja, Lagi pula bagaimana kamu akan keluar jika kita terkunci dari luar?" lanjut Indra.

"Lalu apa mau mu?"

"Pertanyaan yang bagus."

Mawar menatap Indra, Menunggu kata-kata apa yang akan Indra katakan selanjutnya.

"Pergilah bersama ku malam ini."

"Aku tidak mau." jawab Mawar cepat.

"Kamu langsung menolak tanpa mempertimbangkannya?"

"Aku tidak perlu mempertimbangkannya karena sudah seringkali Aku katakan jika Aku tidak mau keluar bersama mu maupun dengan pria mana pun, Mengertilah."

"Aku tidak mau mengerti! Sejak tadi Aku sudah bersikap baik padamu Mawar, Tapi kamu terlalu sombong!"

"Ini untuk kebaikan kita, Kita masih terlalu muda untuk menjalin hubungan."

"Itu alasan mu saja Mawar, Temen-temen kita banyak kok yang udah pada pacaran, Bahkan anak SD jaman sekarang juga udah pada pacaran, Lalu apa salahnya?"

"Jelas salah, Kita masih sekolah, Masih sangat muda, Masa depan kita masih panjang Jadi fokuslah pada pelajaran, Bukan cinta-cintaan."

"Mawar! Kamu benar-benar tidak bisa di ajak bicara baik-baik!" Indra kembali menggebrak pintu.

"Aku sumpahin masa depan mu hancur seperti kamu menghancurkan hati ku!"

"Tidak ada yang menghancurkan hati mu jika kamu menerima baik apa yang ku katakan."

"Cukup! Kamu sudah terlalu banyak bicara, Sekarang lihat bagaimana Aku akan menghancurkan masa depan yang kamu banggakan itu!" Indra meraih kedua bahu Mawar dan menjatuhkannya ke lantai, Kemudian Indra mencoba menci'um Mawar dengan menekan kedua pergelangan tangannya.

"Indra lepas... Lepas... Tolooooong..." sekuat tenaga Mawar memberontak dan menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri menghindari ciu'man Indra yang begitu beringas. Kedua kaki yang terkungkung oleh kaki Indra membuat Mawar semakin sulit bergerak

"Tolooooong... Tolooooong..." hanya kata itu yang bisa Mawar ucapkan di gudang sempit dan semakin gelap.

Untuk menghentikan Mawar berteriak, Indra mencoba menci'um bibir Mawar. Namun belum sempat bibir itu menyatu Mawar langsung melu'dahi wajah Indra.

"Cuhhh..."

Indra menjauhkan wajahnya sesaat kemudian langsung menampar Mawar dengan sangat keras.

PLAKKK...!!!

Mawar memejamkan mata menahan rasa panas dan perih di pipinya. Air matanya mulai berjatuhan menghadapi teman kelas yang belum cukup matang dari segi usia tapi begitu kejam melebihi orang dewasa pada umumnya.

"Berrani sekali kamu Mawar!" Indra kembali menekan kedua pergelangan tangan Mawar dengan satu tangannya kemudian tangan lainnya mulai membuka satu persatu kancing seragam sekolahnya.

Kesempatan itu di ambil oleh Mawar mengeluarkan seluruh tenaganya untuk lepas dari kungkungan Indra dan akhirnya Mawar berhasil mengangkat satu kakinya dan langsung menendang dada Indra hingga membuatnya terjungkal.

BHRAAKK.... "Aowhhh..." Indra menabrak bangku rusak di belakangnya.

Sebelum Indra kembali bangkit, Mawar berlari ke pintu dan mengedor-gedor meminta pertolongan.

"Tolooooong... Tolooooong..."

Indra yang panik bergegas bangkit dan menarik Mawar kemudian membungkam mulutnya.

"Jangan berrani berteriak!"

"Eemmmhhh..." Mawar menyikut perut Indra dan kembali berlari ke pintu. Hal itu membuat Indra semakin murka dan kembali membopong tubuh Mawar kemudian mendorongnya ke lantai.

Lagi-lagi Indra mencoba menodai Mawar yang sudah tak memiliki cukup tenaga untuk melawannya.

Melihat itu, Indra bukannya iba justru tersenyum smirk dan bersiap merenggut kesucian sang Mawar. Namun belum sempat Indra mereguk madu sang Mawar, Pintu gudang tiba-tiba terbuka.

Indra terbelalak melihat ke arah pintu dengan posisi berlutut mengungkung tubuh Mawar yang berada di bawahnya.

"Lagi ngapain kamu?!" tanya seorang penjaga sekolah yang berdiri di ambang pintu.

Dengan panik, Indra bangkit dari atas tubuh Mawar.

"A-e... A-aku sedang... H-hanya..." tak bisa beralasan karena sudah tertangkap basah Indra berlari meninggalkan gudang sampai menabrak pria tersebut.

"Hey jangan lari!" triak penjaga sekolah berniat mengejarnya. Namun melihat kondisi Mawar, Penjaga sekolah mengurungkan niatnya dan memilih menolong Mawar yang sudah terlihat begitu lemah.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Yuli Silvy

Yuli Silvy

syukur mawar ga' knp2

2023-01-14

1

Ita rahmawati

Ita rahmawati

untung nasib mawar msih bagus

2022-12-16

0

🌹Mariana 🌹

🌹Mariana 🌹

jadi ser seran lanjut baca GK ya 🤔

2022-12-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!