20. Pembuka Ingatan

Suara hewan smoorest bergema sangat keras membuat sebagian murid kp tak mampu tidur dengan tenang, "jen itu suara apa? Menakutkan sekali" ucap jaemin mendekati kasur jeno, jeno membuka mata pelan, "tenang saja mereka tak akan bisa melewati pembatas area kp, kau tidur saja" ucap jeno dengan menutup wajah dengan bantal karena tak mau tidurnya digangu, suara hewan tersebut semakin keras dan dekat sehingga jaemin berinisiatif tidur di kasur jeno yang sempit, "jen kau sudah tidur?" Tanya jaemin dipunggung jeno yang menghadap tembok, "kau tau jen, aku tadi pagi bermimpi, mimpiku berbeda dengan mimpi sebelumnya, aku bermimpi kau menangis disampingku, kau marah denganku, dan mengatakan aku sangat bodoh, kau membenciku dan akan selalu membenciku, kau mengatakannya dengan air mata yang keluar dari matamu, kau mengatakan jika kau sangat membenciku, kau ingin pergi dariku tapi kau tak pernah mampu, kau selalu berada disampingku, selalu ada didekatku, dan tak akan meninggalkanku, kau juga mengatakan jika kau mencintaiku, aku tak tau apakah itu hanya mimpi, karena ini pertama kali aku bermimpi seperti itu, tapi hatiku sangat sakit saat kau mengatakannya, aku tak tau mengapa, saat kau mengatakan kau mencintaiku, hatiku sangat sakit" jeno diam dengan air mata yang mulai mengalir, "mungkin kau sakit karena kenyataannya kau tak mencintaiku" jawab jeno dengan mata terpejam, jeno merasa sangat sakit, ia tak tau mengapa ia mengatakannya, tapi ia sangat lelah, sangat lelah, "apakah kenyataannya seperti itu?" Jaemin membalikkan badan, ia tak tau mengapa hatinya sakit saat ini tapi ia hanya ingin tidur untuk menenangkan jiwa raganya sejenak.

----*----

Smoorest sudah dibatasi, area game aura akan dipantau menggunakan alat pemantau yang akan tampak di ruang juri, game aura akan dilakukan selama 3 hari berturut-turut tanpa istirahat, mereka harus membuat tempat istirahat di dalam area GA sendiri, seluruh peserta akan diberikan 90 point setiap tim, setiap tim harus bekerja sama agar mendapatkan point lawan dengan menyerang, dan menyerap point lawan, setiap peserta membawa 30 poin pada jam tangan yang sudah dipasang sebelum masuk area, point yang sudah habis atau sudah nol dilarang diserang oleh peserta lain, dan tidak boleh menyerang, jika salah satu melanggar maka satu tim akan didiskualifikasi, pemenang akan di rata-rata berapa poin yang didapat setelah hari ke tiga atau perlombaan terakhir.

"Hyung apa yang sudah kau siapkan?" Tanya sungchan antusias, ia sangat senang bisa mewakili lomba sangat bergengsi ini,

"Aku tak menyiapkan apapun, apa yang perlu disiapkan?" Tanya jaemin menggaruk belakang kepala,

"Kalian tak perlu menyerang, lebih baik bersembunyi agar tak diserang, agar poin kita tak berkurang" ucap jeno dengan wajah santai,

"Aku tak mau hyung, aku akan menyerang" bantah sungchan dengan semangat 45,

"Aku akan bersembunyi jika itu lebih menguntungkan" ucap jaemin sedih karena jeno pasti sedang menyindirnya yang tak mampu melakukakan apapun,

"Ayolah hyung tak masalah, kau bisa beesamaku aku akan menjagamu" ucap sungchan dengan senyuman manis,

"Terserah kalianlah aku akan pergi sendiri, dan kalian menjauhlah dariku" ucap jeno dengan wajah datar kemudian memulai langkahnya mencari poin,

"Ayo hyung, kita ke sana" ucap sungchan dengan menggandeng tangan jaemin dan berjalan cepat kearah arena treas, sungchan sudah membaca semua rencana lawan dengan kemampuannya berteman, sehingga ia dengan mudah mendapatkan informasi terlarang itu, ia sudah mengorek semua informasi dengan wajah tampan dan sok polosnya, sehingga ia mengeetahui seluruh rencana pembagian arena lawan,

"Hyung, kau bisa membuat mereka lunak, kau dekati mereka aku akan menyerangnya" sungchan mengajarkan rencana sedikit liciknya pada jaemin,

"Aku tak mau" jaemin tak ingin memanfaatkan kekuatan mengendalikan emosinya di kompetisi ini,

"Hyung kau mau jeno hyung marah pada kita karena tak mendapatkan point sedikitpun" balas sungchan dengan wajah sedikit mendrama,

"Tapi apakah mereka tak memiliki tingkat s juga?" Tanya jaemin polos,

"Hyung kau tau kan siapa tingkat S di treas, kau bisa lihat disana tak ada dia" ucap sungchan mengintip 3 orang yang sedang membuat rencana dengan menulis sesuatu di tanah,

"Ah aku tau Junkyu kan, ok aku akan mendekat" ucap jaemin yang berdiri mendekati ketiga lelaki yang sudah siap akan menyerang,

Aura mereka berwarna coklat, dengan kekuatan pengendali cuaca, seorang lelaki yang memiliki tubuh besar mendekati jaemin dengan aura coklat pekat, jaemin tersenyum dan mengajukan tangan, "hai, aku jaemin" jihoon berusaha mengintimidasi jaemin, tapi jaemin masih tersenyum tak memberikan respon kesakitan, "hyung, dia tingkat S" teriak haruto keras, jihoon berhenti berjalan ke arah jaemin, dan "srung" sebuah cahaya hijau langsung mengarah kearah jihoon dengan cepat, walau jihoon berusaha mengelak, tapi ia masih dapat melukai pergelangan tangannya, "lari" ucap jihoon kepada haruto dan junhyuk, sedangkan jihoon masih berusaha membalas menyerang jaemin yang sudah ditarik sungchan pergi, jam yang ada di tangan jihoon berkurang 8 point dan berpindah ke jam tangan sungchan, jihoon akan berusaha mengambil pointnya kembali, ia mengeluarkan hujan badai yang membuat jaemin dan sengchan sulit lari dan berhenti di dekat pohon besar, sedangkan jihoon sedah mendekat dengan santai, "wah ternyata kalian berusaha curang denganku dengan mengirim lelaki cantik sepertinya, kalian seperti anak baru yang sedang bermain" jihoon mendekati sungchan yang tidak bisa bergerak karena aura jihoon, dan langsung memegan tangan sungchan untuk mengambil point, jaemin berusaha melepas memukul jihoon tetapi tak mampu karena haruto sudah menutup mata jaemin dan menali tangan jaemin, haruto mengambil point jaemin tanpa ada perlawanan dari jaemin, "hyung maafkan aku, aku akan menyisahkan 1 point untukmu ok" ucap haruto dan kemudian jaemin tak merasakan apapun karena dia pingsan karena kekurangan point, point tersebut sangat berpengaruhi dengan kestabilan peserta, jam akan merespon baik jika point banyak, sebaliknya jam akan nerespon buruk jika point kecil, jika point mencapai nol hanya butuh waktu 38 detik untuk peserta tertidur secara otomatis, dan akan diangkat oleh panitia KP yang artinya sudah tereliminasi, sebelum 38 detik, dan ada yang mendonor point maka akan kembali pulih.

Jaemin membuka mata, melihat langit yang gelap hanya disinari bintang berkedip-kedip,

"Kau sudah bangun?" Tanya jeno yang sedang membakar ikan di atas api unggun,

"Jen? Dimana ini" jaemin berdiri dan duduk disamping jeno dengan tubuh sedikit tak seimbang,

"Dimana lagi, di area game auralah, kalian membuat pointku hilang, aku sudah mencari 38 point dan harus membaginya ke kalian, kan aku sudah bilang kalian sembunyi saja, apa sulitnya coba, aku juga yakin sejak awal kita tak mungkin menang, tapi kita itu sistem besar dari sekolah terkenal, jika point kita kecil pasti akan di ejek oleh sistem lain" ucap jeno dengan wajah cemberut,

"Maaf" jaemin membuat wajah sedih karena menyesal,

"Hmm" balas jeno dengan datar

"aku harus sembunyi dimana?" Tanya jaemin ke arah jeno yang sudah mengganti ikan lain untuk di bakar,

"Kau bisa pergi ke goamu, bukannya itu tempat kesukaanmu?" Tanya jeno yang penasaran dengan respon jaemin atas infornasi yang jeno dapat,

"Maksudnya goa yang ada dua ichilku?" Tanya jaemin pada jeno,

"Kau punya ichil?" Tanya balik jeno,

"Iya aku punya dua ichil satu coklat dan satu putih" jawab jaemin dengan mengambil ikan yang sudah jeno bakar,

"Ah ternyata mereka yang membukanya" ucap jeno pelan,

"Membuka apa?" Tanya jaemin,

"Boleh aku bertemu dua ichilmu?" Tanya jeno pada jaemin,

"Kau tak akan melaporkanku kan?" Tanya jaemin takut jika jeno akan melaporkannya pada taeyong dan kedua ichilnya di rampas,

"Tentu tidak" ucap jeno dengan wajah tersenyum,

"Ok".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!