Changming saem masuk kelas dan menjelaskan materi seperti biasa, setelah 2 jam berlalu, changming sudah menutup buku dan bersiap-siap keluar "oh ya, bukannya ada anak baru di kelas ini? Sepertinya dia pusing menemukan kelas dream, dia juga memiliki tingkat H, jadi kelas ini akan memiliki 3 orang dengan aura kuat, wah itu sangat keren" changming berdiri dan keluar dari kelas dengan senyuman. Sedangkan anak dream sudah penasaran siapa anak baru yang masuk dream, "renjun hyung, bukannya kau anak neotion pasti kau dengar beberapa berita terkini" tanya cenle penasaran, "dia adek yuna saem" mark kaget dengan berita tersebut "adik yuna saem?" Tanya mark pada renjun, ranjun mengiyakan dengan berdiri dari kursinya dan keluar dengan cepat, pergi menghadiri rapat anak neotion. Mark melihat jeno yang masih menyalin materi dari papan ke buku tulisnya, "jen" mark memanggil jeno tapi jeno tak menoleh kakaknya yang memanggilnya. Sampai haechan menyeret mark pergi ke kantin bersama dua maknae jisung, chenle, dan mark hanya pasrah diseret kekasihnya yang sedang kelaparan itu.
----*----
Jaemin mendapatkan smophone dari siwon saat acara kwangya kemaren malam, dia menelfon jaehyun tapi tidak diangkat dan akhirnya hanya mengirim pesan mengatakan bahwa dia tidak menemukan kelas dream sampai jam pelajaran habis, karena hari selasa hanya ada kelas pagi jadi jaemin kembali ke kamarnya. Ia sedikit kecewa karena bolos di hari pertamanya, tapi akhirnya dia tidur lelap di kasur berwarna abu-abu itu.
Jarmin bangun dari tidurnya saat seseorang membuka pintunya, dan jaemin kaget seoarang yang dia kagumi di bumi ada di depan mata, "kau bukannya barista kafe 7 dream?" Jeno yang melihat jaemin juga kaget, ternyata siswa baru yang dengan seenaknya tidur dikasurnya adalah seorang langganannya di cafe 7 dream, "ah kau yang akan berbagi kamar denganku" jeno tersenyum, membuat jaemin curiga 'apakah dia marah' tanya jaemin di dalam hati, karena dia tidak menyangka akan satu kamar dengan lelaki yang sering dimimpikan akan menjadi suaminya. "Kau suka kasur itu apa ini?" Tanya jeno dengan menunjuk kasur berwarna biru terang, "ah apakah ini kasurmu?, aku akan pindah maafkan aku" jawab jaemin gugup karena takut, dia tau jeno ditakuti jaehyun, mungkin karena sifat jeno yang menakutkan, jaemin belum kenal jeno sehingga dia tidak ingin salah tebak. Jeno tersenyum dengan mata yang ikut tersenyum, "kalau kau suka kasur itu kau bisa memakainya" jeno melihat jaemin, sedangkan jaemin tak ada niat melihat wajah jeno dan langsung ke ranjang berwarna biru, "tidak aku akan tidur disini saja, maaf" jaemin langsung berbaring menghadap tembok, dan menutup tubuhnya dengan selimut, padahal ia belum melepas seragam sekolahnya. Jaemin berdoa agar dia tidak mati konyol hari ini. Sedangkan jeno melihat punggung jaemin dengan wajah datarnya.
Siang hari jaemin bangun karena perutnya yang keroncongan, dia melihat kasur jeno kosong, dia lega dan dengan cepat ganti pakaian kemudian keluar dari kamar, dia sangat takut berlama-lama di kamar, ia merasa jeno sedang marah tadi pagi, walau jeno tersenyum tapi senyuman jeno berbeda, seperti memendam kebencian ke arah jaemin. Jaemin pergi ke kamar jaehyun untuk minta uang karena jaemin belum mendapatkan kartu BM, yuna mengatakan kartu tersebut selesai mungkin sekitar satu minggu, sehingga jaemin harus minta ke jaehyun selama satu minggu. "Jaehyun hyung aku lapar" jaemin mengetuk pintu kamar jaehyun, dan keluarlah lelaki dengan wajah sangat tampan, cantik, imut menjadi satu, dia tersenyum melihat jaemin yang melongo melihat ketampanannya "kau jaemin ya? Aku taeyong, aku ketua neo" taeyong menyodorkan tangan kanannya di depan jaemin dan jaemin dengan cepat menjabat tangan taeyong, "salam kenal sambae, mohon bimbingannya" jawab jaemin dengan tubuh sedikit membungkuk "hey, panggil saja taeyong hyung, dan sepertinya teman kamarmu lebih ahli membimbingmu dari pada aku, dia memiliki rank 3, dan aku rank 5" taeyong melepas tangan jaemin dan nerapikan rambit jaemin yang menghalangi mata, "aku takut dengannya hyung, sepertinya dia marah karena aku tinggal dikamarnya" taeyong tertawa melihat ekspresi jaemin yang lucu "kalau dia macam-macam kau tinggal memukulnya, jangan takut aku akan mendukungmu" jaemin tersenyum ia belum tau jeno adalah adik bungsu taeyong.
Setelah jaehyun pulang dari jam ke tiganya, ia mampir ke kantin dan membeli banyak makanan, pertama untuk kekasihnya taeyong, sepupunya jaemin, dan teman kamarnya yuta, mereka makan di lantai kamar jaehyun dan yuta dengan alas kain selimut yuta.
Setelah kenyang jaemin ingin kembali ke kamar, tapi dia ingat kalau jeno menakutkan "jaehyun hyung, bolehkah aku tidur disini? Aku tidak masalah jika tidur di lantai" wajah jaemin berubah menjadi bayi yang minta gendong, "iya aku yang masalah, kau tau yuna nuna akan membunuhku jika dia tau adik tercintanya tidur di lantai" jawab jaehyun dengan wajah menjengkelkan, "tapi aku takut hyung, ternyata lelaki yang satu kamar denganku adalah barista di cafe 7 dream, dia tidak seperti barista di kafe yang senyum ramah, dia menakutkan hyung, mirip caky yang tersenyum penuh arti. Jangan-jangan dia berniat memutilasiku" jaemin dengan wajah polosnya berbicara di depan 3 senior tingkat H itu, hingga salah satu dari mereka ada yang tersedak, "uhuk, kau gila, segila-gilanya dia, tidak mungkin memutilasi temannya" jawab yuta dengan meminum soda di gelas. Begitu pula taeyong yang sejak awal jaemin bercerita sudah tertawa "dia tidak akan menyakitimu jaemin, ya jika kau tidak membuat masalah dengannya" taeyong tersenyum melihat jaemin yang belum berani pergi dari kamar jaehyun, dan ingin tinggal disana. Tapi karena sudah jam 9 malam, semua siswa harus berada di kamar masing-masing, dan tentunya akan mendapat pengurangan poin jika keluar dari kamar di atas jam malam.
-----*------
Jaemin membuka pintu kamarnya perlahan, mungkin jeno sudah tidur, dia tidak ingin mengganggu. Tapi saat masuk jeno sedang belajar di mejanya dengan lampu yang masih menyala "kau kemana saja? Kau fikir pengurangan poin hanya kau yang menerima jika kau tak ada di kamar, aku juga akan mendapat pengurangan poin, walau tak sebesar dirimu, itu yang membuatku malas berbagi kamar" jeno berkata tanpa melihat jaemin, tapi dari nadanya terlihat dia sedang marah, jaemin yang sudah ketakutan tanpa sadar air matanya meleleh, "maaf" jawab jaemin dengan suara serak karena menahan tangis, dia langsung tidur di ranjangnya, dan menutup tubuhnya. Jeno mendengar perminta maafan jaemin langsung menoleh, dia tau jaemin menangis, tapi jaemin sudah menutup tubuhnya dengan selimut, jeno mengeluarkan nafas panjang, dia tidak bermaksud jahat, tapi tentu poin sangatlah penting, dia ada di rank 3, jika melakukan kesalahan sedikit dia akan turun rank.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments