NEO 1 (Na Jaemin)

NEO 1 (Na Jaemin)

1. PERCAYA

Matahari berada di jarum jam angka 12, panasnya membuat rambut menjadi kering digoreng, seluruh anak kelas 3 berlari mengelilingi lapangan dengan tak beraturan seperti boba yang di aduk di gelas. Guru olah raga tidak datang dan memberi pesan pada guru piket untuk menyuruh anak-anak berlari 20 putaran. Semua anak berlari kecuali jaemin yang beralasan sakit sehingga dia harus pergi ke UKS.

Jaemin adalah anak kedua dari dua bersaudara, kakaknya adalah seorang guru di salah satu sekolah yang namanya sangat asing, dan jaemin sebenarnya tidak terlalu percaya dengan kakaknya yang nampak gila karna menyebutkan hal-hal yang tidak masuk akal. Jaemin hanya tinggal dengan kakaknya di sebuah rumah kecil pinggir kota, orang tuanya sudah meninggal sejak mereka masih kecil. Kakaknya selalu bersikap aneh kadang membuat jaemin ketakutan karena ia berbicara sendiri dengan tawa yang keras seolah sedang berbincang-bincang melalui telepon, padahal kenyataannya kakaknya hanya melihat cermin kecil dengan tulisan mysphon, yang membuat jaemin muak adalah dia pernah mengatakan jika suatu saat jaemin mempercayai apa yang kakaknya ceritakan maka dia akan menjadi orang yang paling kuat karena auranya sangat besar dan pekat, dan itu membuat jaemin memutar bola matanya 'malas'.

Jaemin berjalan menuju uks dengan sempoyongan, hingga akhirnya ia menabrak seorang laki-laki yang membawa beberapa buku tugas menuju ruang guru. "maaf" jawab jaemin dan ia tidak peduli respon lelaki tersebut karena ia ingin cepat menjatuhkan tubuhnya ke kasur empuk uks. Laki-laki yang ditabrak itu tersenyum "ah na jaemin namanya" ia sudah membaca nametag yang ada di seragam jaemin, laki-laki kecil itu mengambil buku yang jatuh dan melanjutkan tugasnya untuk pergi ke ruang guru. Lelaki kecil itu bernama Renjun.

 

Partikel-partikel kecil tampak berjalan-jalan di udara bebas dengan bantuan cahaya jaemin bisa memantau pergerakannya, jaemin tidak tau berapa lama ia beristirahat di ruang kesehatan, tetapi dari sudut cahaya yang keluar dari gorden cendela, ia bisa tau kalau sekarang sudah sore. Ia berusaha berdiri dan ingin cepat pulang, tetapi seorang lelaki dengan jas putih memegang pundak dan memaksa untuk kembali tidur di kasur kesehatan, Lelaki itu bernama jaehyun. "istirahatlah lebih lama, sayang! Aku akan membangunkanmu nanti". Jaemin hanya bisa pasrah dengan paksaan yang dilakukan jaehyun padanya. Jaehyun adalah kakak sepupu jaemin, ia sangat tampan dengan lesung pipi dan tubuh yang atletis.

"sampai kapan aku harus istirahat?" kata jaemin dengan suara serak. Jaehyun menoleh ke arah jaemin dengan senyum manisnya "kakakmu menyuruhku untuk menunggu, katanya dia ada tamu." "siapa? " "manaku tau" jaehyun mengangkat handphonenya yang berdering "ada apa" ia menjauhi jaemin yang mulai terlelap dalam mimpi.

---Jaemin---

Aku terbangun karena suara petir yang cukup keras di arah jendela, aku melihat jaehyun hyung sedang tidur di kasur UKS sebelah kanan kasurku, kulihat hari sudah gelap dan hujan sangat deras diluar sekolah. Aku berusaha membangunkan jaehyun hyung agar cepat pulang "hyung bangunlah, kau pasti sudah gila sekarang sudah malam", jaehyun hyung merubah posisi dan mulai membuka matanya "ah sayang kau sudah bangun ayo pulang" kata lelaki menyebalkan di depanku.

Aku berada di mobil yang dikendarai jaehyun hyung, melihat hujan yang mengguyur perkotaan malam hari 'indah' batinku. Kumelihat sebuah kafe kesukaanku yang lumayan sepi tidak seperti biasanya "hyung ayo ngopi dulu, di sana" aku menunjuk sebuah kafe bernama 7dreamkafe, mobil berhenti di depan kafe "aku menunggu di sini saja, jangan lama2" aku hanya bisa menganggukkan kepala dan keluar.

'klinting' suara pintu kafe berbunyi ketika aku masuk, aku melihat seorang lelaki tampan memberikan kopi pelanggan dengan eyesmilenya yang menawan. Aku sering pergi ke kafe ini karenanya, dia sangat menawan namanya jeno, lee jeno. Aku mendekat ke arah tempat pemesanan, jeno mendekat dan tersenyum ramah seperti biasa yang sering ia lakukan pada pelanggan. "amerikano 6 shot" kataku padanya, aku juga memberinya uang 10 dolar. Ia pergi kearah pembuatan kopi dan aku menunggu dengan duduk di samping meja memainkan hp dan mencuri pandang ke arah lelaki tampan tersebut 'jika aku bisa mendapatkannya pasti akan seru, tapi sepertinya dia tak pernah menganggapku ada' batinku memandanginya dengan membayangkan jika aku bisa menikahinya. "ini pasanannya" jeno membuyarkan lamunanku dengan menyodorkan kopi didepanku, "ah terimakasih" aku mengambil kopiku dengan tersenyum dan meninggalkannya, dia pun tersenyum dan mengatakan "selamat jalan, selamat menikmati".

Sesampainya di rumah aku melihat kakakku tergeletak di lantai "kak yuna" aku mengangkatnya ke kamar, tubuhnya sangat dingin dan dia berbicara dengan suara serak "jaem, ambilkan batu hitam di lemari" "untuk apa? " aku bertanya penasaran, mengapa dia tetap gila walaupun sedang sakit, seharusnya aku sudah membawanya ke rumah sakit jiwa dari dulu batinku walau aku tetap berjalan ke lemari mengambil batu yang ia maksud. Aku melihat batu tipis berwarna hitam di lemari kemudian aku ambil batu itu dan terasa hangat "kok bisa" aku merasa aneh biasanya batu seperti ini akan terasa dingin jika dipegang. "batu itu batu ajaib ia bisa mengambil energi panas sehingga bisa membuatku tetap hangat sepanjang waktu, aku membutuhkannya untuk bertahan hidup, kau tau sendiri aku memiliki kekuatan es/salju" aku hanya memutar bola mataku dan bernafas panjang, kenapa kakakku yang cantik ini gila, aku kasihan dengan suaminya kelak. "apa kau punya pacar kak? " aku memberikan batu itu ke tangan kak yuna dan duduk di pinggir kasurnya. "hmm, sudah jaem, tapi aku belum bisa mengenalkannya padamu" kak yuna mulai berbicara normal tidak serak seperti tadi. "siapa?" "choi Siwon, dia seorang pengusaha mobil mewah hyundi", dia memang harus diperiksa mana mungkin dia berpacaran dengan choi Siwon seorang CEO hyundi yang ada di seoul. "kak yun apa kau tambah sakit" aku menaruh telapak tanganku ke dahi kak yuna, dan betapa kagetnya aku dia sudah hangat tidak dingin seperti tadi "hah, apa-apaan ini, kok bisa?" kak yuna tersenyum dan mulai bangun dari tidurnya "itu karena batu energi ini, aku sekarang sudah sembuh, yuk makan kakak sudah memasak kari ayam" "aku gk percaya, itu omong kosong, mana bisa batu jelek itu bisa menyembuhkanmu" kak yuna tak meperdulikanku dan tetep berjalan ke dapur. Aku melihat batu hitam itu di kasur dan berfikir 'apa mungkin?'.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!