---jaemin---
"JAEM, BANGUN!" teriak kak yuna dengan menggedor-gedor pintu kamarku. Aku berusaha membuka mataku dan melihat matahari memaksa menyapa pagiku, aku berdiri sempoyongan dan mengambil handuk di belakang pintu berjalan keluar kamar tidur menuju kamar mandi. Bau aroma masakan kak yuna menyebar ke semua penjuru "Rendang? Wah sangat menggoda" aku melirik ke arah dapur kak yuna bernyanyi dengan tubuh sedikit bergoyang dan tangan mengaduk masakan yang ada di wajan, dia juga tersenyum seperti orang sedikit miring "ya tuhan, apa aku harus ke rumah sakit hari ini".
Setelah memakan rendang buatan kak yuna, aku mencuci piringku dan kemudian meminum coklat dingin yang disiapkan kak yuna setiap pagi, inilah yang membuat aku tambah gila bagaimana bisa coklat ini dingin padahal aku tak punya lemari dingin "aneh". Kak yuna memakai baju dinasnya gaun putih dengan kalung mutiara putih dan tas bulat berwarna putih, dia pernah bilang jika itu adalah baju mengajarnya ya walau aku tak pernah mempercayainya. "aku mau berangkat jaem, kamu sekolah yang rajin ya bye" kak yuna keluar dari rumah dengan sepatu sport putih bertulisan YS yang sudah burik.
Aku berjalan melewati pertokohan, aku melihat sepatuh putih yang indah dengan bunga bunga berwarna pink pastel di bagian belakangnya "harga yang tidak manusiawi" kataku ketika melihat harga yang tertera '300 dolar'. Ketika aku melanjutkan perjalananku, aku melihat kak yuna sedang berbicara dengan jaehyun hyung di gang kecil diampit dua toko, karena penasaran aku mendekati mereka dengan sembunyi-sembunyi sampai aku bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. "kak yun, taeyong bilang ada masalah di tokonya aku harus kesana" "ya sudah izin saja tak perlu sekolah, aku akan menyuruh renjun mengurusnya" jawab kak yuna dengan berjalan masuk ke sebuah ruangan kecil di depan mereka. Jaehyun hyung juga menyusul dengan tersenyum ceria "terimakasih kakak cantik". Aku mengerutkan kening dan sedikit menggelengkan kepala serta menepuk-nepuk pipi "apa yang mereka bicarakan, taeyong? Renjun? Siapa mereka? Aku tak pernah mendengarnya". Karena penasaran aku mengikuti mereka masuk ke dalam ruangan kecil yang sangat tidak layak dengan tulisan smoc door 3, aku masuk sebelum pintu tersebut tertutup.
"hah" betapa kagetnya aku melihat apa yang ada di balik pintu ini sebuah koridor sekolah yang sangat luas dengan banyak anak yang berjalan cepet "kita terlambat cepat!" kata dua perempuan yang lewat di depanku dengan seragam bertulisan smochool di dada kanan dan logo bulat bertulisan aes di lengan kanan. Aku menampar pipiku cukup keras "apa aku belum bangun". Aku tak tau situasi apa ini, apa benar kak yuna guru di sini dan dia mengajar ilmu pengendalian kekuatan dalam. "hahaha" sepertinya kegialaan kak yuna sudah menulari diriku. Aku tak peduli ini mimpi atau nyata aku akan berjalan-jalan melihat sekitar sekolahan, cukup menarik semua ini, seperti harry potter yang masuk ke tembok setasiun atau lusi yang masuk di lemari narnia, Waw ini mimpi yang indah.
"siapa kau?" aku menoleh ke belakang, melihat siapa yang sedang berbicara, seorang lelaki dengan setelan jas dan kaca mata. Ku lirik logo dilengannya bertulis NEO, "yak jawab!" aku penasaran dengan orang di depanku "apa kamu juga punya kekuatan? Es? Api? Angin? Bumi? Atau air? Atau kau punya semua element seperti avatar eng?" dia mengerutkan kening dan melihatku dari bawah ke atas "ah kau manusia yang penasaran, eh bagaimana kau bisa ke sini jika belum percaya?" dia mengarahkan jari telunjuknya kedapan mukaku seakan mengintrogasi. "aku masuk pintu yang masih terbuka oleh jaehyun hyung, trus sampai disini" dia melepas nafas panjang "jaehyun sembrono sekali dia, sekarang siapa namamu?" "aku jaemin" "aku doyoung, aku wakil ketua neo" dia sedikit tersenyum dan pergi berjalan meninggalkanku "oh ya aku ada kelas pengendalian energi dalam, jadi aku tak bisa menemanimu, aku akan menyuruh jaehyun membantumu kembali manusia" aku hanya menganggukkan kepala faham "apa dia bukan manusia?" itulah pertanyaan yang ingin aku tanyakan.
Sampailah di sebuah taman sekolah, terdapat bunga berwarna-warni dengan berbagai bentuk, anehnye mereka ada di satu tanaman "ah ini memang mimpi" ada pula air mancur yang warnanya berubah ubah, jika biasanya lampulah yang membuat air mancur berwarna, ini airnya yang berubah warna setiap akan menuju atas dengan bentuk yang menjulang sangat tinggi "wah ini mimpi yang sangat indah". Aku duduk di gazebo dekat air mancur, melihat sekeliling yang sepi hanya bunyi nyanyian dari air mancur, aku membuka handphone dan berusaha mengirim pesan ke kak yuna 'tak ada sinyal' aku meremas handphoneku karena pusing dengan keadaan ini "AAAAAAAAA\AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" aku berteriak cukup keras dan menaruh kepala ke meja gazebo setelah kehabisan nafas, "kau tak bisa menggunakan benda itu disini, kau bisa menggunakan ini, fungsinya sama dengan milikmu itu" seorang lelaki menaruh sebuah cermin kotak berwarna hijau, mirip sekali dengan milik kak yuna, hanya berbeda warna. Aku melihat seorang lelaki yang memberikan kaca tersebut padaku dia tersenyum manis ke arahku dan duduk di sampingku "siapa namamu?, aku sungchan" "aku jaemin" aku tak ingin menjadi gila beneran aku sudah males dengan semuanya, aku hanya mengambil kaca kotak tersebut dan melihat kedalam ada tulisan #Yuna(GG) sibuk# aku langsung menegakkan tubuhku karena kaget kenapa kaca aneh ini bisa mengeluarkan tulisan seperti itu, sungchan melirik kaca yang aku lihat dengan wajah bingung "kau mau memanggil Yuna saem? dia sedang mengajar di kelas sebelah tadi" aku melihat lelaki jangkung tersebut lama "ada apa?" ia bertanya bingung karena ekspresiku yang aneh menurutnya "kau kenal kak yuna?" aku menaruh tanganku ke pundaknya, berharap dia akan manjawab iya, "kau gila, siapa yang tidak mengenal yuna saem, dia cantik, berbakat, baik, imut, lucu, dan sempurna tapi sayang dia sudah berkencan dengan choi siwon" aku menampar lagi pipiku untuk memastikan dunia ini tak nyata, "kak yuna yang sering dianggap gila, sekarang aku dikatai gila" batinku dengan wajah berusaha tersenyum walah kelihatan terpaksa.
"sungchan apa kau teman khayalanku" aku memegang rambutnya dan sedikit menjambaknya. "au, apa kau masih baru mempercayai dunia mystyc?, aku juga baru 2 bulan mempercayai dunia ini, itulah kenapa aku belum bisa melihat aura" dia berusaha menjauhkan tanganku dari kepalanya. "apa itu mystyc?" tanyaku padanya "dunia ini, dunia ajaib ini" jawabnya dengan senyum menawan. "oh ya, aku ada kelas aura habis ini, aku pergi dulu, aku senang mengenalmu jaemin, semoga kau bersekolah di smochool, bye" dia berjalan meninggalkanku dengan kaca aneh yang ia tinggal di atas meja, "apa itu smochool?" batinku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments