“Aku mohon, tolong aku!” Seorang pria memohon kepada R dan L yang tengah berdiri di sebelah makam yang masih basah.
Mereka berdua yang tidak mengetahui apa-apa hanya bisa bertanya-tanya di dalam hati. Sebenarnya apa yang terjadi pada pria itu, kenapa dia menghampiri R dan L bukan kepada orang lain.
Nafas pria itu masih terengah-engah akibat berlari dan menghirup udara yang terkontaminasi. R bertanya masalah apa yang dihadapi pria itu, hingga ia berani meminta tolong kepada orang yang tidak dikenalinya.
“Aku meminta maaf karena sebelumnya aku memata-matai kalian. Aku mengikuti kalian sesat setelah wahana berbentuk kura-kura itu berhenti di negara ini. Lalu, saat di kafe, tiba-tiba saja kalian menghilang tanpa jejak. Jadi, aku berlari mencari keberadaan kalian,” jelas laki-laki itu.
“Kenapa kamu mencari kami? Apa kami mengenalmu?” tanya L yang semakin penasaran.
“Aku akan menjelaskannya di rumahku. Di sini terlalu banyak orang yang bisa saja mendengar percakapan kita.” Laki-laki itu berjalan sembari menunjukkan arah pada R dan L.
L melirik ke arah R untuk memastikan keputusan yang akan dipilih. Terlihat dengan jelas R mau mengikuti laki-laki itu, sehingga membuat L juga mengikutinya. Tanpa menanyakan hal yang aneh-aneh, mereka mengikuti pria itu.
Mereka berjalan melewati perkotaan lalu menuju ke arah pantai di tempat wahana yang membawa R dan L berlabuh. Tentu saja hal itu membuat mereka berdua terkejut, mereka tidak menyadari bahwa akan ada rumah di pantai ini.
Laki-laki itu mempersilahkan kedua orang yang baru ia kenal untuk masuk ke rumahnya dan membahas semua hal yang diketahuinya, berharap mendapatkan sebuah bantuan.
Laki-laki itu mulai memperkenalkan dirinya sendiri. Ia bernama Sensdor dan mantan pemerintah poiboy, tetapi jabatan itu telah ia tinggalkan. Hal ini karena sebuah rasa penyesalan yang tidak terbendung lagi.
“Pak tua, aku tidak tahu menahu mengenai apa masalahmu dan apa penyebabnya, tetapi ceritamu membuatku penasaran. Bisakah kau tidak bertele-tele dan langsung ke inti pembicaraan. “ L berusaha mempersingkat waktu bercerita Sensdor.
“Maafkan aku. Aku akan berusaha menceritakan kejadian ini secara singkat,” jawab Sensdor.
Sensdor bercerita kepada R dan L bahwa beberapa tahun lalu poiboy merupakan sebuah negara yang bersih. Negara ini dulunya penuh dengan pepohonan, rumput hijau serta bunga yang berwarna-warni.
Hanya saja, rakyat poiboy saat itu sangat miskin. Mereka tidak memiliki uang untuk membeli makanan dan hanya bertani seadanya untuk menyambung hidup mereka. Pemerintahan poiboy yang dipimpin Sensdor juga mengalami kemiskinan sehingga tidak bisa membantu rakyatnya.
Di kala itu, kemiskinan sudah mencapai titik tertinggi, Sensdor berusaha memutar pemikirannya dan mencoba untuk membuat sebuah terobosan. Ia tidak ingin rakyatnya terus hidup miskin.
Awalnya Sensdor memulai sebuah bisnis perdagangan ikan antar negara. Ia menjual ikan segar dari poiboy kepada negara-negara yang memiliki pendapatan yang tinggi. Namun, rencananya gagal karena ikan tangkapan mereka tidak bisa bertahan lebih dari 2 hari bila diangkut dengan wahana.
Tentu saja, negara lain tidak menerima ikan busuk hasil jualan mereka. Di saat itu, mereka belum mampu membuat sebuah trik, agar ikan tersebut tetap segar hingga sampai ke tempat tujuan. Di tambah lagi keterbatasan modal dan tenaga kerja membuat hal ini semakin sulit.
Permasalahan negara ini membuat Sensdor sangat tertekan dan depresi. Ia berusaha menenangkan diri dan melamun memandangi pepohonan rindang yang dimiliki negara poiboy saat itu.
Seketika itu pemikirannya mulai terbuka. Ia baru menyadari bahwa aset utama poiboy adalah pohon yang mereka miliki. Begitu banyak kayu kokoh yang mereka hasilkan, tetapi tidak mereka manfaatkan dengan baik.
Setelah ia menyadari akan hal tersebut, Sensdor mengadakan rapat besar-besaran dan membahas mengenai apa yang ia pikirkan. Ide untuk memangkas pohon lalu menjual kayu kepada negara lain di terima masyarakat.
Di bawah kepemimpinan Sensdor, semua rakyat membantu rencananya dan mulai mengambil kayu sebanyak yang mereka bisa dengan cara memangkas habis setengah wilayah pepohonan dari negara itu.
Setelah semua kayu terkumpul, mereka lantas menjualnya ke negara lain. Tidak sama dengan ikan, kayu ini tidak akan rusak saat dibawa melintasi lautan. Sehingga keadaan kayu masih pada kondisi terbaik.
Ide dari Sensdor ini membuat seluruh penjuru negeri merasakan keuntungannya. Mereka berhasil menaikkan jumlah pendapatan negara dan rakyat tidak lagi miskin seperti sebelumnya.
Namun, masalah baru telah muncul. Perlahan pepohonan di poiboy mulai habis. Butuh waktu yang sangat lama menunggu pohon yang mereka tanam untuk tumbuh dan siap ditebang.
Sekali lagi, Sensdor memutar pemikirannya untuk menekan kemiskinan di negara yang sedang ia pimpin. Di saat itulah, ia memiliki ide untuk membangun sebuah pabrik dengan terinspirasi dari negara lain.
Sensdor menggunakan semua pendanaan yang ada dan mempertaruhkan segalanya pada pabrik pertama ini. Tanpa disangka-sangka, rencana Sensdor berhasil serta membuat pendapatan negara kembali stabil.
Dengan pabrik kimia itu, sistem keuangan di poiboy menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pabrik-pabrik lain juga mulai di bangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di negara ini.
Keuntungan sesaat membuat Sensdor lupa, bahwa segala sesuatu memiliki konsekuensinya. Limbah dari pabrik mulai mencemari lingkungan asri dari poiboy. Masyarakat juga mulai membuang sampah ke sungai dan laut karena tempat mereka membuang sampah sudah tergantikan dengan pabrik.
Pencemaran lingkungan mulai menjadi-jadi. Pencemaran tanah, air serta udara mulai menyelimuti poiboy. Segala macam penyakit seperti gatal-gatal, penyakit kulit, keracunan makanan dan sesak nafas mulai menjadi pemandangan biasa.
Populasi manusia yang ada di poiboy mulai menurun akibat kasus kemat*an yang terus menjadi-jadi. Sensdor yang merasa bersalah pun mengundurkan diri dari jabatannya lalu bersembunyi dari kenyataan.
Kepedulian Sensdor terhadap masyarakat justru membawanya kepada kesalahan fatal yang membuat rakyat sengsara. Penyesalan dari Sensdor pun tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi.
Kembali lagi ke masa sekarang, R dan L yang mendengarkan cerita dari Sensdor merasa kasihan padanya. Terlihat dengan jelas ekspresi penyesalan ditampakkan oleh Sensdor akibat dari apa yang telah ia lakukan.
“Lalu, apa yang ingin kau lakukan sekarang?” tanya R.
“Aku ingin membersihkan semua kekacauan yang aku buat. Aku ingin membuat poiboy kembali bersih dan nyaman bagi masyarakat yang tinggal di dalamnya. “ Sensdor tampak menangis.
Suasana di rumah itu menjadi hening menyisakan suara sendu dari seorang laki-laki yang menangisi perbuatannya. Suara ombak pantai terdengar menemani kesedihan Sensdor, seolah ikut merasakan apa yang Sensdor rasakan.
Dengan suara beratnya, Sensdor kembali bersuara. “Aku sudah mengirim permintaan ke Raja di RSC, tetapi ia menolak membantuku. Ia mengirimkan tiga orang laki-laki untuk mengantarkan pesan penolakan. Di saat aku melihat Wahana kalian yang mirip seperti wahana mereka bertiga, aku berpikir bahwa Raja RSC berubah pikiran dan mengirimkan bantuan. Maka dari itu aku mengikuti kalian.”
“Maafkan kami, tetapi Raja Gerald tidak mengizinkan kami untuk berbuat apa pun. Kami kemari hanya untuk mencari informasi mengenai manusia yang memiliki tanda bintang.” R menolak permintaan Sensdor dengan sopan.
Sensdor kembali menunduk. “Begitu, ya. Sepertinya aku terlalu berharap. Andai saja aku bisa kembali ke masa lalu!”
R tersentak. “Apa katamu?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 17 Episodes
Comments