Lawan Yang Kuat

“Siapa kalian? Penjaga! Kenapa tidak ada yang menjawab panggilanku? Kenapa kalian kemari?” Raja itu berdiri dari tempat ia duduk.

R mendekati Raja itu. “Jangan banyak basa-basi, yang bisa kau lakukan sekarang hanyalah menjawab pertanyaanku.”

Tiba-tiba tiga orang laki-laki datang. Mereka langsung berlari mendekati raja yang ada di depan R. Terlihat raut wajah Raja itu mulai tenang karena kedatangan ketiga orang kepercayaannya.

“Lyn, Dwi dan Don. Untung kalian datang, para penjaga tidak datang ketika aku panggil. Aku sangat senang kalian kembali dari ekspedisi laut.” Raja itu menghela nafas panjang.

“Maafkan kami, Tuan Gerald Ken. Kami sedikit terlambat, semua penjaga dan warga kota telah menghilang dan tidak ada yang tersisa,” jelas Don sembari bertekuk lutut memberikan penghormatan.

Raja Gerald terkejut mendengar pernyataan dari Don. Berbeda dengan R, ia tampak tersenyum ke arah Raja Gerald dengan maksud mengejek kemampuan tentara pemerintah RSC yang lemah.

“Bagaimana, Raja? Kamu tidak ada pilihan lain selain menuruti kemauanku.” Senyuman R membuat ketiga pengawal Raja itu mulai marah.

“Jadi semua ini adalah ulahmu? Kamu akan aku beri pelajaran.” Lyn menarik pedangnya.

“R, percayakan mereka bertiga padaku. Kamu pergilah dari tempat ini dengan Raja itu. Sekarang giliranku untuk beraksi.” L memotong pembicaraan.

R awalnya tidak ingin melakukan rencana L karena terlalu berbahaya. Namun, kepercayaan R dengan kemampuan bertarung rekannya membuatnya tidak punya pilihan. R mempercepat gerakannya dan menculik Raja Gerald menjauh dari ruangan tersebut.

Setelah cukup jauh, R melemparkan Raja Gerald ke lantai hingga membuat Raja itu tersungkur. Dengan wajah ketakutan Raja Gerald mulai merangkak mundur menjauhi R yang ada di depannya.

“Apa yang akan kamu lakukan padaku?” Wajah Raja Gerald sangat ketakutan.

“Aku hanya akan menanyakan beberapa hal. Pertama, apa kamu mengetahui tentang manusia yang memiliki kemampuan khusus dan terbangun dengan ingatan yang kosong? Kedua, di menara jam area prajurit tertulis bahasa kuno, apa kamu mengetahui apa maksud tulisan tersebut?” R mulai menghujani Raja Gerald dengan pertanyaan.

“Aku tidak mengetahui apa pun, tolong lepaskan aku,” jawab Raja Gerald.

R sangat marah mendengar jawaban dari Raja Gerald atas pertanyaan yang ia lontarkan. R menendang wajah laki-laki yang sedang terduduk di depannya hingga berdar*h menghantam lantai.

Dengan emosi yang masih meluap-luap R menghampiri Raja Gerald dan mencengkeram lehernya. Sesaat kemudian R mengangkat dan mencekik Raja Gerald hingga terlihat kesulitan bernafas.

***

Berpindah ke arah L yang tengah menghadapi tiga orang laki-laki sekaligus. Ekspresi L tampak tenang dan tidak ada hawa ketakutan yang terpancar darinya. Lyn, Dwi dan Don juga sudah bersiap bertarung, mereka telah mencabut pedang dari sarungnya dan bersiaga menghadapi L.

“Hanya karena kamu perempuan, jangan harap bisa mendapatkan belas kasihan dari kami,” ucap Dwi dengan percaya diri.

“Jangan berbicara seolah-olah sudah menang. Walaupun aku wanita, bukan berarti aku lemah.” L tersenyum dan mengejek ketiga orang laki-laki yang ada di depannya.

Ketiga orang itu melompat bersamaan ke arah L. Mereka menebaskan pedang mereka yang sangat tajam. L menghindari satu persatu serangan yang dilontarkan padanya dan L mengayunkan payungnya ke arah Lyn. Dengan mudah Lyn juga menghindari serangan L.

Don dan Dwi segera menendang tubuh L yang tengah menyerang sehingga membuat L jatuh tersungkur ke lantai. Sesegera mungkin L bangun lalu menciptakan bola-bola air yang memenuhi ruangan. Ketiga orang itu terkejut dengan kemampuan L.

Sesaat kemudian bola-bola itu menyemprotkan air dengan kecepatan dan tekanan yang tinggi sehingga membuat lantai dan dinding menjadi hancur. Don tidak sadar ada semprotan air mengarah padanya, Don terlempar dan menghantam dinding akibat dari serangan L.

Dwi tidak terima melihat temannya. Ia mulai berlari menghampiri L dan kemudian berusaha menebaskan pedangnya. L yang menyadari hal itu mulai membuat dinding air di depannya untuk menghalangi serangan Dwi.

Tanpa L sadari, Lyn sudah berada dalam posisi menyerang dari belakang. Tebasan pedang Lyn tidak terhindarkan lagi, tangan kiri L terluka akibat dari serangan tidak terduga dari Lyn.

***

Kembali kepada posisi R dengan tangan mencekik Raja Gerald. Terdengar rintihan kesakitan dari Raja Gerald yang meronta-ronta berusaha melepaskan diri dari tangan R. Dengan ekspresi yang masih marah, R memandangi Raja Gerald.

“Akan aku ulang sekali lagi, kau mengetahuinya atau tidak?” Nada suara R terdengar tinggi.

“A ... aku ak ... akan memberi tahumu sedikit rahasia kerajaan.” Raja Gerald bersusah payah mengeluarkan suaranya.

R melepaskan tangannya untuk mendengarkan penjelasan dari Raja Gerald. Raja Gerald mengatakan bahwa keturunan kerajaan memiliki satu rahasia yang tidak boleh diketahui siapa pun, maka dari itu keluarga kerajaan selalu menjaga DNA murni mereka agar tidak tercampur dengan DNA lain.

Dengan saksama R mendengarkan semua penjelasan Raja Gerald. Setelah itu, Raja Gerald mulai menceritakan sejarah mengenai dunia yang hanya diketahui oleh keturunan murni kerajaan.

“Ini adalah sejarah dari dunia, jadi dengarkan baik-baik. Dahulu, dunia ini ada dalam satu daratan yang di kelilingi oleh lautan. Namun, dunia ini hancur berubah menjadi 26 negara besar dan mereka terpisah satu sama lain karena suatu alasan, aku tidak tahu betul apa alasannya. Hanya itu yang aku ketahui,” tutur Raja Gerald.

“Apa kejadian hancurnya dunia itu ada hubungannya dengan Begin dan 26 makhluk? Lalu, apa yang dilakukan 26 negara ini setelah berpisah, bagaimana mereka berhubungan?” R kembali penasaran dengan pernyataan dari Raja Gerald.

“Pada zaman dulu, ada kendaraan menyerupai hewan yang disebut Wahana. Para Wahana ini mengetahui bau tanah walaupun pada jarak yang jauh dan untuk bertukar informasi, negara-negara tersebut akan mengirimkan beberapa orang untuk keluar melakukan ekspedisi laut lalu bertukan informasi dengan negara luar.” Raja Gerald kembali menjelaskan.

R kembali penasaran. “Bagaimana dengan manusia yang memiliki kemampuan khusus, apa kamu mengetahuinya?”

Sayang sekali Raja Gerald tidak mengetahui hal tersebut. R yang sudah mendapatkan informasi yang ia butuhkan, berencana untuk membun*h Raja Gerald. Dengan wajah ketakutan, Raja Gerald sujud di hadapan R dan meminta maaf.

Namun, R yang mengingat kekejaman Raja Gerald dengan menelantarkan rakyatnya dan membuat sistem khasta yang sangat kejam membuat R tidak bisa memaafkan Raja Gerald.

Dengan tangannya, R menyentuh Raja Gerald kemudian melakukan posisi seperti sebelumnya. Ia menjentikkan jari dan meriset umur Raja Gerald menjadi sebelum kelahiran. R terkejut karena Raja Gerald tidak berubah menjadi cairan, melainkan berubah menjadi sebuah asap hitam yang segera menghilang tertiup angin.

“Ada apa ini? Kenapa dia berubah menjadi asap?” R memelototi asap yang perlahan menghilang.

Setelah Raja Gerald tewas, R ingin segera kembali ke tempat L berada, tetapi matanya melihat sebuah cahaya tidak jauh darinya. R segera menuju arah cahaya tersebut dan terlihat sebuah pedang yang tengah tertancap di sebuah batu.

Dengan susah payah R berusaha menarik pedang itu. Semua tenaga ia keluarkan hanya saja pedang itu sama sekali tidak bergeming. R berupaya menggunakan kekuatan yang ia miliki dan memutar waktu di mana pedang itu belum tertancap. Benar saja, pedang itu tercabut dengan sendirinya.

Tanpa disangka-sangka, sebuah gelombang air berbentuk lingkaran besar menembus dinding-dinding kastil itu. R terlihat tidak percaya dengan apa yang ia lihat sebelumnya, gelombang air itu membuat lubang pada dinding kastil.

“Apa yang terjadi?”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!