Rencana Menumbangkannya

“Ternyata rencanamu sangat kejam, R.” L tersenyum ke arah R.

“Aku akan membalaskan dendam Shin, sampah-sampah itu sama sekali tidak pantas mendapatkan kebahagiaan.” R berjalan ke pintu dan membukanya.

L berdiri. “Kau mau memulainya sekarang? Bukankah ini terlalu cepat?”

“Kita akan ke menara jam terlebih dahulu. Aku akan membalas mereka esok hari, sekarang aku ingin melihat apa yang ada di tempat aku terbangun. Aku harap aku mendapatkan sedikit petunjuk mengenai siapa kita.” R menjelaskan dengan rinci agar L paham.

Mereka keluar rumah dan berencana untuk menuju menara jam yang ada di area prajurit. R mengantisipasi adanya penjaga dengan menggunakan kemampuannya untuk menghentikan waktu. Jika waktu berhenti, maka semua orang tidak akan mengetahui pergerakan mereka.

R sedikit bertanya mengenai perjalanan L. Ia juga bertanya dari mana L berasal dan bagaimana L bisa sampai ke RSC. Semua hal itu membuat R sedikit penasaran dengan dunia luar dan ia juga penasaran pada L.

L menceritakan masa lalunya dan apa yang ia alami kepada R, bahwa L terbangun di dalam air. Namun, L tetap bisa bernafas dengan santai ketika berada di dalam laut. L juga mengatakan kalau di bawah tubuhnya tampak sebuah pulau yang seperti tenggelam.

L juga menjelaskan, sejauh ia melihat ke dalam pulau itu, tidak ada satu pun penghuni yang tampak di sana. L tidak menemukan apa pun selain kota yang kosong tanpa kehidupan. Karena alasan itu, L merasa kesepian.

Di saat itulah tekad L untuk keluar dari laut sangat besar. Ia fokus berusaha untuk keluar dari tempat itu dan terjadilah pusaran air yang besar sehingga membuat cahaya matahari dari langit terlihat masuk ke dalam celah lautan.

L menjelaskan, setelah ia membuat pusaran air itu, ia terlempar keluar dari laut lalu terbawa arus ke pulau yang tidak ia kenal. Di sana, ia diselamatkan oleh seorang laki-laki baik yang mau merawatnya beberapa waktu.

Dengan berat hati L juga mengajukan permintaan kepada laki-laki itu untuk membuatkannya kendaraan untuk mengelilingi lautan. Supaya L bisa mencari informasi mengenai dirinya.

Kebetulan sekali teman dari laki-laki yang menyelamatkan L adalah seorang ilmuan dan ia juga sering membuat benda-benda aneh. Pada saat L mengunjungi ilmuan itu, ia melihat seorang wanita yang memiliki satu bintang di matanya.

Sebelumnya L tidak menganggap serius wanita itu karena ia hanya melintas sekejap mata lalu menghilang. Ia hanya fokus untuk menemui seorang ilmuan dan meminta tolong padanya.

Setelah menjelaskan situasinya, ilmuan tersebut memberikan sebuah pesawat yang dianggap gagal olehnya. Pesawat itu bertenaga air sebagai bahan bakar, tetapi pesawat itu tidak seimbang saat digunakan.

Mulai dari itulah L bisa berpindah-pindah tempat, ia juga tidak perlu memikirkan bahan bakar karena dia bisa mengendalikan air. Selama perjalanannya, L melihat banyak sekali kejahatan yang di lakukan oleh manusia.

Dari perjalanannya yang panjang, satu-satunya hal yang L dapatkan hanyalah kebenaran bahwa dunia ini sangat busuk dan berisi orang-orang yang semena-mena menggunakan kekuasaan.

L mengaku bahwa ia mendarat ke sebuah negara hanya sebentar dan kemudian ia kembali mengudara. Hal itu di sebabkan oleh muaknya L saat melihat para petinggi menyiksa warganya.

Saat kejadian di kastil pula, L merasa muak dan ingin segera pergi dari tempat itu. Namun, sebuah keanehan terjadi dan L merasa penasaran untuk mengetahui jawabannya. Kemudian L mengikuti bercak darah yang terlihat di tanah, di saat itulah ia bertemu R.

“Seperti itulah hal yang aku lihat mengenai dunia ini.” L menyudahi ceritanya kepada R.

“Jadi di dunia ini masih banyak sampah seperti mereka. Aku benar-benar kesal dengan manusia seperti mereka, melakukan hal sesuai keinginan mereka tanpa memikirkan orang lain.” R menampakkan emosi di raut wajahnya.

“Namun, aku menemukan orang yang baik di dunia ini. Aku merindukan laki-laki itu. Dia menyelamatkan hidupku, ketika aku kembali nanti, sebisa mungkin aku akan membalas kebaikannya.” Senyum L menghiasi wajahnya.

“Aku juga menemukan orang baik. Tidak, Shinlah yang menemukan aku, aku berhutang Budi padanya.” Ekspresi R tampak berubah, ia terlihat tersenyum.

Setelah perjalanan mereka cukup jauh, akhirnya mereka berada di depan pintu menara jam itu. R kembali menjalankan waktu yang sebelumnya ia hentikan. Mereka melangkah masuk ke dalam menara itu.

Terlihat di dinding-dinding dalam dari menara itu lukisan-lukisan yang menggambarkan awan hitam beserta tanah yang terlihat hancur. Tentu saja, R dan L tampak bingung dengan maksud dari lukisan itu.

Mereka memperhatikan secara teliti semua lukisan yang berada di dinding dalam menara jam tersebut. Sesaat kemudian, L melihat sebuah pedang yang terlihat tertancap di tanah dengan cahaya yang menyelimuti pedang itu.

“Menurutmu apa ini, R? Apa kamu mengerti maksud dari lukisan-lukisan ini? Jujur saja, aku tidak mengetahui apa makna lukisan ini,” kata L.

“Aku juga tidak tahu. Bahkan di ruangan ini tidak ada barang-barang sama sekali. Hanya ada tangga yang menuju ke atas,” jawab R.

Mereka berdua mulai menaiki tangga yang terlihat melingkar menuju ke atas. Perlahan langkah mereka mendekati pintu dari loteng menara itu. Saat mereka memasuki loteng menara jam itu, hanya terlihat peti dan jendela yang terbuka.

R melihat peti yang tergeletak di lantai dan mengingat saat di mana dia terbangun. Ia mengingat dengan jelas bahwa tidak ada apa pun hal yang terlihat mencurigakan di ruangan tersebut.

“Kenapa jendela ini terbuka? Apakah ada orang yang masuk melalui jendela ini sebelumnya?” L bertanya kepada R.

“Aku yang membukanya, di saat aku terbangun suasana di ruangan ini sangat dingin dan gelap. Aku juga merasa pusing ketika itu, satu-satunya cahaya yang kulihat hanyalah kilatan petir yang terlihat dari luar jendela itu.”

“Lalu? Apa yang terjadi berikutnya?” L kembali bertanya.

“Air hujan masuk ke ruangan saat aku membuka jendela itu. Lantai menjadi licin dan membuatku tergelincir. Aku terjatuh dan pingsan semalaman,” tutur R.

L yang mendengarkan cerita dari R tertawa terbahak-bahak. “Ternyata kamu bod*h sekali, ya. Padahal ada tangga yang aman, tetapi kamu memilih jalur yang menantang maut seperti itu.”

Wajah R tampak memerah. “Apa yang kamu tertawaan? Bukankah kamu lebih bod*h dari pada aku. Kamu menciptakan pusaran air, tetapi kamu sendiri yang terpental karena pusaran itu.”

“Itu kecelakaan! Aku tidak sengaja melakukannya.” L tampak kesal akibat ledekan R.

Setelah sedikit bertengkar, mereka mulai memperhatikan secara teliti setiap sudut dari ruangan tersebut. Mereka tidak menemukan hal-hal aneh yang bisa jadi petunjuk mengenai mereka.

Saat mata R menuju ke atas, tampak sebuah tulisan kuno yang terukir. “L! Coba lihat ini, apa kamu mengetahui arti dari tulisan ini?”

“sayang sekali aku tidak mengetahui artinya. Itu terlihat seperti tulisan orang di masa lalu,” tegas L.

“Bagaimana jika aku mengubah waktu tulisan yang diciptakan di masa lalu menjadi tulisan di jaman sekarang? Aku harap itu berhasil.”

“Kita tidak tahu bila tidak mencoba.”

Konsentrasi R mengarah pada tulisan kuno itu. Ia berharap bisa menerjemahkan tulisan kuno itu dengan cara mengubah waktu tulisan menjadi zaman sekarang dan berharap huruf kuno yang ia lihat berubah menjadi huruf yang digunakan pada saat ini.

R terkejut melihat tulisan itu perlahan mulai berubah dan berhasil diterjemahkan. “Apa maksudnya ini?”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!