Laki-laki itu tersenyum. “Santai saja, aku tidak akan berbuat apa pun. Perkenalkan, aku adalah raja Poiboy. Sekaligus adik dari Tuan Sensdor, sang pahlawan Poiboy.”
L dan R terlihat tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh pria tersebut. R melirik ke arah Sensdor yang tidak menyangkal kalimat dari laki-laki itu. Sensdor mulai menunduk, terlihat dengan jelas raut wajah penyesalan darinya.
“Aku tidak akan meminta penjelasan darimu. Lebih baik kita segera pergi dari tempat ini.” R mengajak Sensdor untuk pergi.
Sensdor yang tengah duduk tidak menanggapi ajakan R. Dia tetap memegangi sendok yang perlahan akan jatuh ke piring. Sebaliknya, Raja Poiboy terlihat tersenyum bahagia dengan keadaan kakaknya yang sekarang ada di hadapannya.
“jangan memaksanya, ia tidak ingin menghindari takdir. Biar aku jelaskan sedikit mengenai kehidupan pria menyedihkan ini. Jika kalian berkenan, akan aku sediakan teh hangat.” Laki-laki itu tertawa terbahak-bahak.
L datang menghampiri R dan ia terlihat sangat kesal. “R! Aku ingin sekali menghajar orang ini. Jika kau mengizinkanku, aku akan langsung menghabisinya.”
Laki-laki itu tertawa kembali. “Wah-wah, kalian sangat tidak ramah, ya.”
“Pikirkan kembali, L. Dia seorang Raja, kau bisa menyebabkan sebuah kekacauan besar.” R menahan niat L.
Ruangan terasa sunyi untuk beberapa saat. Mereka bertiga hanya saling pandang dan menunggu momentum yang pas untuk bertindak. Terkecuali Sensdor, ia terlihat tidak kuat lagi menghadapi masalahnya.
“Apa kakakku yang tercinta telah mengatakannya pada kalian? Bahwa, Poiboy bukanlah wilayah kekuasaannya?” Laki-laki itu merapatkan kedua telapak tangannya.
“Hentikan omong kosong ini! Langsung saja katakan hal yang penting!” desak L.
“Sensdor bukanlah raja Poiboy. Ia menjebak Raja yang lama dan melengserkannya agar memperoleh kekuasaan penuh atas negara ini. Dia—“
“Gabriel! Sampai kapan kau akan mengungkit masalah ini?” bentak Sensdor memotong kalimat dari Gabriel sang raja Poiboy saat ini.
“Ayolah, jangan menyangkalnya. Jika bukan karena keegoisan yang kau miliki, Poiboy tidak akan seperti ini.” Senyum lebar terlihat menghiasi wajah Gabriel.
R dan L hanya bisa memperhatikan pertengkaran diantara kedua saudara tersebut. Sensdor juga tidak membalas kata-kata dari Gabriel yang berusaha menyudutkannya. Seolah-olah, Sensdor menerima semua kenyataan dari mulut Gabriel.
Melihat Sensdor yang tidak bertindak, Gabriel memulai bercerita mengenai kehidupan mereka berdua. Gabriel mengatakan bahwa orang tua kandung mereka telah meningg*l karena terjadi kecelakaan pada wilayah Poiboy saat itu.
Beberapa rumah terbakar, termasuk dengan rumah Sensdor serta Gabriel. Di saat itu pula kedua orang tua mereka menjadi korban kebakaran yang disebabkan oleh api dari jatuhan lilin dan mengenai sebuah kain sehingga api berkobar membakar segala sesuatu dididekatnya.
Mereka menjadi yatim piatu di saat usia mereka masih sangat muda. Ketika itulah Raja Poiboy pendahulu menemukan mereka dan mengangkat mereka menjadi anaknya. Sensdor beserta adiknya dilatih untuk menjadi seorang prajurit yang sangat tangguh.
Beberapa tahun berlalu, kemampuan mereka berdua sangat hebat sehingga raja Poiboy saat itu mengangkat mereka menjadi tangan kanannya. Berbagai misi berbahaya telah mereka jalani, salah satunya memata-matai pulau lain.
Pada suatu ketika, Sensdor menghilang di saat menjalankan misi untuk memata-matai RSC. Bahkan Gabriel pun tidak mengetahui apa yang telah terjadi pada Sensdor kala itu. Sensdor hanya diam dan menutup mulut ketika ia kembali. Setelah itu, Sensdor berubah menjadi berambisi untuk menguasai Poiboy.
Ketika itu, Sensdor membuat sebuah tipu muslihat untuk melengserkan Raja Poiboy yang tidak mengetahui apa penyebabnya. Sensdor memfitnah Raja dengan mengatakan bahwa sang Raja melakukan korupsi. Warga yang tersulut emosi mulai mendukung Sensdor untuk melengserkan Raja.
Setelah Raja turun tahta, Sensdor menggantikan posisinya. Awalnya Poiboy tidak mengalami masalah serius. Lama kelamaan, Negri ini mulai miskin dan menyebabkan para warga meninggal karena kelaparan.
Di saat itulah Sensdor membuat terobosan dengan menjual barang dari dalam Negeri ke luar untuk menambah pendapatan. Kemudian, Sensdor membangun pabrik dan terjadilah pencemaran di mana-mana sehingga mengakibatkan banyak orang meningg*l dunia termasuk anak dan istrinya.
Mulai dari saat itu, Sensdor mengundurkan diri dari jabatannya dan menyerahkan posisi Raja pada Gabriel. Dia menyerahkan Negara yang telah rusak pada adiknya untuk menghindari kenyataan. Sensdor tidak bertanggung jawab dengan apa yang telah ia lakukan.
“Aku membencinya. Benar-benar membencinya, walaupun dia kakakku. Dia membuang orang yang telah menyelamatkan kami, setelah itu menghancurkan tanah airnya sendiri. Aku sekarang puas melihatnya sengsara.” Gabriel berdiri dan terlihat cukup marah.
Sensdor mengusap air matanya. “Aku tahu ini sudah terlambat. Namun, aku ingin meminta maaf padamu dan semuanya, aku akan menjelaskan semua yang aku lakukan.”
Gabriel memukul meja di depannya. “Aku sudah tidak peduli lagi! Lakukan sesukamu.”
R dan L yang melihat kejadian tersebut terdiam memperhatikan perkelahian saudara itu. Mereka berdua tidak berani ikut campur ke dalam perkelahian ini karena memang hal itu bukanlah utusan mereka berdua.
“Aku sebenarnya tertangkap ketika memata-matai RSC. Aku dipenjara selama beberapa hari, hingga akhirnya mereka mengetahui kalau aku berasal dari Poiboy. Mereka mengancamku, jika aku tidak menuruti perintah mereka, maka mereka akan menyerbu Poiboy dan memorak-porandakan Negri kita.” Sensdor terlihat menahan tangisnya.
“Lalu apa yang terjadi setelah itu, Sensdor?” L masuk ke dalam pembicaraan.
“Aku menuruti keinginan mereka karena Poiboy tidak akan bisa menahan serangan secara mendadak seperti itu. Mereka meminta aku untuk menjadi seorang raja dan memberikan mereka uang setiap tahunnya, lalu sebagai gantinya, mereka tidak akan menyerang Poiboy,” jelas Sensdor.
“Jadi karena itu kau bisa mengenal Raja Gerald. Hal itu juga menyebabkan Negara ini miskin. Semuanya sudah jelas sekarang. Lalu, kenapa kau menghancurkan pabrik yang telah kau bangun, bukankah sebelumnya kamu berbicara pada kami berdua kalau kau akan bernegosiasi dengan Gabriel?” R juga mulai masuk ke dalam pembicaraan.
“Aku ingin menebus semua kesalahanku dengan cara menghapuskan kekacauan yang aku buat dengan tanganku sendiri. Sekarang, aku sudah siap untuk menuai semua hukuman bahkan hukuman m*ti sekalipun. Aku mohon kepada kalian R dan L, tolong jangan menghalangiku.” Sensdor menutup matanya.
“Bukankah kalian sudah mendengarnya? Jadi silakan pergi dan saksikanlah eksekusinya esok hari. Pelayanku yang setia akan mengantarkan kalian, hanya dia yang aku percaya. Dia juga sudah mengetahui rahasia Sensdor. Rama! Hantarkan para tamu kita menuju pintu ke luar.”
Gabriel memanggil seseorang untuk masuk ke dalam ruangan. Orang itu bernama Rama dan ia terlihat seperti prajurit yang kuat. Rama mengantarkan R dan L untuk pergi meninggalkan kedua saudara itu.
“Sensdor! Selamat tinggal, aku sudah menganggapmu sebagai teman di saat kita bertemu. Sebenarnya kau orang yang baik, hanya saja kau terlahir di dunia yang salah.” Kata-kata R membuat Sensdor mengeluarkan air mata.
“Iya, aku juga senang bertemu dengan kalian berdua. Selamat tinggal!” jawab Sensdor.
Rama, L dan R pergi meninggalkan ruangan itu dan menyusuri lorong kastil tersebut. Tanpa di sengaja, mereka melewati sebuah ruangan dengan hiasan peta negara Poiboy. R berhenti dan memperhatikan peta tersebut.
Saat L bertanya alasan mengapa R berhenti, R tidak menjawab dan segera berjalan kembali. Setelah mereka berada di luar, Rama meninggalkan mereka. Rama juga memerintahkan kepada penjaga gerbang agar tidak menangkap R dan L.
Setelah mereka berjalan cukup jauh, R terlihat sedikit aneh. Cara berjalannya terlihat seperti orang yang sedang m*buk. L yang melihat hal itu sedikit kebingungan karena ia tidak pernah melihat R seperti itu sebelumnya. Tiba-tiba R terjatuh ke atas tanah disertai kepanikan L.
“R! Ada apa denganmu?” teriak L.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 17 Episodes
Comments