L A 19 - Utara Ibukota Floral
Sebelah utara Ibukota Floral terdapat sebuah penginapan yang digunakan untuk tempat peristirahatan pasukan dari Kerajaan Soul yang dipimpin Mabel dan Alosius.
“Bukankah malam ini terasa sangat tenang, Alosius? Ghost Hunter seharusnya memburu bukan diburu dan aku rasa dua orang dari Kerajaan Avalon bukanlah pasukan terbaik yang mereka punya,” ucap pria berambut hitam dan panjang. Pria ini bernama Mabel.
Lalu pria yang sedang mengasah pedangnya dan merupakan sosok Alosius memberikan tanggapan.
“Mabel, tidak menutup kemungkinan malam ini kita juga akan mendapatkan penyerangan. Aku hanya ingin melihat sendiri Tuan Putri Floral yang menjadi anggota Neptune itu. Aku rasa dia bisa menjadi kekasihku.” Alosius menanggapi dengan antusias.
“Kau harus mengaca Alosius. Gadis secantik Charlotte Floral hanya akan tertarik kepadaku,” sahut Mabel.
“Apa katamu Mabel?! Kau sepertinya sudah bosan hidup?!” Alosius menatap Mabel sengit.
Mabel tersenyum dan berdiri, “Siapa yang takut denganmu Alosius!”
Alosius ikut berdiri dan mengibaskan pedangnya, sedangkan Mabel melepaskan aura sihir yang sangat besar hingga aura itu sendiri menciptakan kedua tangan berwarna ungu dan emas.
“Sepertinya kau sedang tidak bercanda Mabel? Terakhir kali aku kalah karena sehabis mabuk tetapi malam ini lain ceritanya, akulah yang akan menang.” Alosius juga mulai mengalirkan aura sihir kepada bilah pedangnya.
“Kau terlalu banyak alasan Alosius.” Mabel sudah bersiap bergerak saat Alosius menarik nafas panjang.
Ketika Alosius hendak mengayunkan pedangnya dia merasakan sebuah aura yang sangat pekat dari arah langit. Kedua aura itu mengarah pada mereka berdua yang hendak bertarung.
“Sepertinya ada tikus yang menyusup ke penginapan ini...” Alosius menghela nafas panjang sebelum dia tersenyum dingin.
Mabel juga menyadari kedatangan sosok aura tersebut dan menanggapi, “Ini lelucon Alosius! Mereka memburu kita!” Setelah itu Mabel mengarahkan kedua tangan yang ada dibelakang punggungnya kearah langit malam.
Pukulan tangan itu bergerak cepat dan bergemuruh. Kemudian Alosius juga mengayunkan pedangnya ke arah langit.
BOOOMM!!!
Suara ledakan keras menggema diatas langit Ibukota Floral saat kedua serangan itu ditahan seseorang. Orang tersebut menahan kedua serangan dahsyat itu hanya menggunakan tangan kosong dan itu membuat Mabel bersama Alosius langsung mengambil sikap waspada.
Menyadari ada penyusup seketika pasukan yang ada di penginapan langsung menuju sumber suara. Mereka melihat sosok pria yang tidak lain adalah Mercurius sedang terjun ke bawah diikuti wanita berambut putih yang tidak lain adalah Venus.
“Orang-orang yang tidak berguna lebih baik membeku dan mati,” ucap Venus.
Seketika seluruh wilayah penginapan membeku namun tidak membekukan tubuh Mabel dan Alosius. Saat Venus terjun ke tempat Mabel dan Alosius mengikuti Mercurius seketika gelombang kejut tercipta.
“Berambut putih dan memiliki kemampuan unsur es...” Mabel mengerutkan keningnya.
“Sepertinya mereka bukan Ghost yang kita incar ataupun anggota Neptune.” Alosius memberikan tanggapan saat melihat Mercurius dan Venus.
“Tidak, Alosius. Aku pernah mendengar kabar jika ada kelompok bernama Galaxy yang bisa dikatakan mereka dapat menghancurkan sebuah negeri. Salah satu anggotanya memiliki kemampuan unsur api dan es dengan rambut putih sebagai bukti semua ini.” Mabel menjelaskan kepada Alosius sebelum tersenyum lebar.
“Jadi mengapa Galaxy mengincar kami?” Mabel bertanya.
“Terlebih kalian berdua tidak menggunakan penutup wajah.” Mabel menambahkan.
“Tenang saja, kalian akan mati jadi setidak kalian mengetahui wajah orang yang membunuh kalian,” ucap Venus.
“Albedo, aku akan melawan orang yang memegang pedang.” Sementara itu Mercurius membunyikan lehernya dan mulai memanipulasi aura sihir hingga membuat tubuhnya begitu keras.
“Oi! Kau perhatikan bagaimana kami bertarung! Jangan alihkan pandanganmu melihat hal yang tidak berguna!” teriak Mercurius kepada Leo yang terbang dan memperhatikan mereka dari atas.
Setelah itu Mercurius memusatkan aura sihir pada kedua tangannya sebelum bergerak cepat ke depan menyerang Alosius.
‘Dia cepat!’ Alosius sudah bersiap dan melepaskan satu tebasan tajam yang mengincar leher Mercurius.
Benturan kedua serangan ini membuat atap bangunan yang mereka pijak hancur. Pedang milik Alosius menyentuh leher Mercurius namun tidak memotongnya, sedangkan pukulan Mercurius mengenai perut Alosius tepat sasaran.
“Alosius!” teriak Mabel saat menyadari Alosius tidak bergerak.
Alosius tidak memberikan jawaban. Tak lama perutnya terbakar dan berlubang. Detik itu Alosius mati dengan mudah ditangan Mercurius.
Mata Mabel melebar melihat rekannya mati dengan mudahnya ditangan Mercurius.
“Albedo, usahakan yang cepat membunuh orang itu. Sepertinya akan ada hal yang merepotkan jika kita berlama-lama disini,” ucap Mercurius.
“Aku mengerti jadi diam dan cukup perhatikan!” tegas Venus.
Lalu Venus menatap Mabel tajam sebelum bergerak maju kedepan begitu juga dengan Mabel yang berniat membalas kematian Alosius.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
channel anime
menyembunyikan lehernya, maksud nya gimana ya ????
2023-02-25
0