L A 15 - Kebenaran Terungkap
Berniat menemui Nereid, Leo justru mendapatkan sambutan kurang hangat saat Nereid menyerang dirinya. Pemuda yang seumuran dengan Charlotte dan Lyon itu tidak memberikan kesempatan kepada Leo untuk menjelaskan.
“Kau yang membawa Tuan Putri kan?!” Nereid mencoba memukul Leo namun pukulannya dapat ditahan dengan mudah.
“Kau juga adalah dalang semua ini!” Nereid menambahkan.
Selang beberapa detik setelah pukulannya tidak dapat menyentuh badan Leo, kabut mulai memenuhi hutan dan saat itu Nereid memanipulasi aura sihir miliknya.
‘Sebelumnya dia juga dapat mengeluarkan kabut tersembunyi ini atau mungkin itu hanya perasaanku saja?’ Nereid membatin dan memperhatikan Leo yang masih berdiri tenang.
‘Bodoh. Apa dia berpikir diriku ini tidak dapat membaca situasi dengan jelas?’ batin Leo sambil menggunakan mata Shinigami.
Dan tak lama Nereid memanipulasi kabut disekitarnya menjadi seekor ular, harimau dan elang. Ketiga hewan itu langsung bergerak mengincar Leo yang masih berdiri dengan tenang seolah-olah tidak merasakan tekanan apapun.
“Sampai kapan kau menunjukkan ekspresi tenangmu sialan!” teriak Nereid.
Sedangkan Leo membuka telapak tangan kanannya dan menciptakan pedang sihir dari aura sihirnya. Kemudian dia mengayunkan pedang sihirnya memotong ular yang hendak melilit tubuhnya, lalu memutar tubuhnya sambil mengayunkan pedang sihirnya saat harimau dan elang hendak menyerangnya.
Melihat ketiga hewan yang tercipta dari memanipulasi aura sihir dihabisi dengan mudah, Nereid tersentak kaget. Dan selanjutnya Nereid sama sekali tidak berkutik saat Leo mengetahui posisinya dan mengalahkannya dengan mudah.
“Emosi seperti apa yang harus aku tunjukkan padamu? Situasi barusan sama sekali tidak menegangkan bagiku,” ucap Leo datar kepada Nereid.
“Tidak mengherankan jika orang yang membantai seluruh keluargaku memiliki kekuatan seperti ini.” Nereid justru tertawa lepas sebelum menatap Leo tajam.
“Bunuh aku!”
“Tidak, saat ini aku tidak akan membunuhmu. Satu hal lagi, aku bukanlah orang yang membantai keluargamu. Terserah kau mau mempercayainya atau tidak, aku bukanlah orang yang membunuh tanpa alasan yang jelas.” Leo melempar tubuh Nereid setelah berkata demikian.
Kemudian Leo berjalan dengan tenang tanpa menekan aura sihirnya yang pekat, “Nereid, ikut denganku jika kau ingin mengetahui orang-orang yang membantai keluargamu.”
Nereid menatap mata Leo. Dia mengetahui Leo tidak berbohong kepadanya karena Leo bisa saja membunuhnya kapan saja, namun Leo tidak melakukan itu.
“Saat ini Neptune sudah tidak dapat melanjutkan perjalanan mereka. Untuk mencapai tujuan yang besar, kau membutuhkan tekad yang besar juga. Jika bertindak setengah-setengah, maka sama saja kalian mengantarkan diri kalian pada kehancuran,” ucap Leo.
“Jangan meremehkanku! Aku sudah bertekad akan mengubah negeri ini! Dan aku berpikir Tuan Putri adalah orang yang tepat! Tetapi aku salah!” Nereid bangkit berdiri dan menatap Leo dingin.
“Dia sama sekali tidak memiliki tekad seperti diriku!” lanjut Nereid.
“Jadi apa yang akan kau lakukan?” Leo bertanya.
“Untuk sekarang aku akan mengikutimu dan memastikan apakah kau dalangnya atau bukan...” Nereid menjelaskan bahwa situasi di Kerajaan Floral sekarang sangat kritis.
Marcus Floral justru berniat untuk menjadikan Kerajaan Floral sebagai negeri yang sama dengan Kerajaan Avalon. Tirani kejam John Flamingo akan sampai ke Kerajaan Floral. Perjanjian hubungan kedua Kerajaan ini telah terbentuk setelah Marcus Floral menyetujui keinginan John Flamingo untuk memperistri Charlotte Floral.
“Mungkin itu alasan Charlotte menemui Ayahnya bukan?” Leo menanggapi.
Nereid terdiam. Perkataan Leo benar apa adanya. Akhir-akhir ini dirinya tidak dapat berpikir jernih dan itu alasan mengapa Nereid tidak dapat melihat lebih luas orang-orang disekitarnya.
“Kau berpikir aku dapat berkata dan bertindak seperti ini bukan tanpa alasan? Aku mengalami apa yang kau rasakan Nereid. Kau tidak dapat berbuat apapun jika kau tidak memiliki kekuatan. Dunia ini dimataku memiliki hukum kekerasan yang absolut,” ucap Leo.
“Kekerasan adalah kekuatan terkuat didunia ini. Jika kau ingin balas dendam, jadilah kuat. Jika tetap lemah, maka semua itu tidak berarti.” Leo menambahkan.
Seketika Nereid terdiam. Dia tidak lagi dipenuhi amarah dan kebencian. Perkataan dan pandangan Leo adalah orang yang pernah merasakan apa yang dirinya rasakan sekarang.
“Sebaiknya kita segera pergi,” ajak Leo.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun Nereid pergi mengikuti Leo menuju Ibukota Floral. Keduanya pergi menuju tempat yang menjadi persembunyian Clara dan Lyon.
Di waktu yang sama Charlotte menemukan sesuatu yang tidak terduga. Tempat persembunyian yang digunakan Clara dan Lyon kini penuh dengan pasukan sihir Kerajaan Floral.
Bukan hanya itu saja ternyata sosok orang yang telah membunuh Jadon adalah Clara Rochefort dan Lyon Shard. Keduanya dikabarkan sudah menjalani hubungan gelap lebih dari tiga bulan dan alasan mengapa keduanya membunuh Jadon karena Jadon yang awalnya berkhianat.
Jadon membeberkan semua identitas anggota Neptune dan diketahui Clara. Setelah itu Clara memberitahu Lyon sebelum akhirnya pertarungan itu terjadi dengan kematian Jadon.
Mengetahui semua ini membuat Charlotte syok. Gadis ini sama sekali tidak mengerti jalan pikiran orang-orang yang ada disekitarnya.
Saat Charlotte sedang merasa syok, keberadaan dirinya ditemukan seseorang. Charlotte tidak dapat berkutik karena tidak memiliki celah melarikan diri.
“Benito, aku menemukan gadis cantik yang dicari-cari selama ini!” ucap pria berambut biru yang menatap Charlotte tajam.
“Dari Kerajaan Avalon... Sepertinya kalian terlalu jauh ikut campur Kerajaan orang lain!” Charlotte menjaga jarak saat pria berambut biru itu melepaskan aura sihir dan menyerangnya.
Tombak air tercipta dan mengarah pada Charlotte, namun sebelum mencapai tubuhnya tombak tersebut membeku.
“Chico, jangan gegabah! Kau bisa saja mati jika meremehkan orang ini!” Pria berambut merah yang bernama Benito datang dan berada dibelakang Charlotte.
“Aku hanya mengetes gadis ini saja. Seperti rumor kemampuannya berbeda saat di Akademi Carta. Namun sayangnya semua itu sudah tidak penting karena takdirmu kedepan hanyalah melayani Yang Mulia John Flamingo dan mengandung anaknya,” ucap pria berambut biru bernama Chico.
Charlotte menggertakkan giginya sebelum kabut memenuhi jarak pandang sekitarnya.
“Kita tepat waktu Nereid. Kau sudah mendengar semuanya bukan?” Charlotte mengenal sosok pemilik suara ini. Dia adalah Leo yang datang bersama Nereid.
“Maafkan aku, Tuan Putri. Setelah semua ini aku akan menghukum diriku dengan melindungimu.” Setelah berkata demikian Nereid menyerang Benito yang ada dibelakang Charlotte.
Sementara itu Leo maju kedepan menyerang Chico, sedangkan Charlotte mengatasi para pasukan sihir yang berdatangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments