L A 14 - Charlotte Floral
Setelah melihat Charlotte tenang, Leo memulai percakapannya. Dia menjelaskan kepada Charlotte jika pengkhianat dan dalang dibalik semua ini ada tiga orang yakni Clara, Lyon termasuk dirinya.
“Kamu, Clara dan Lyon?” Charlotte masih sulit untuk percaya akan hal ini.
“Inilah kenyataannya Charlotte. Bagiku Jadon adalah orang yang sangat hati-hati. Aku sama sekali tidak membencinya, tetapi dia mati ditangan seseorang,” ucap Leo.
“Leo, katakan padaku apa kau yang telah membunuh Jadon?” Charlotte bertanya untuk memastikan.
“Aku tidak memiliki alasan untuk membunuhnya. Sejak awal aku menganggap kalian hanyalah sekelompok orang-orang yang sama sekali tidak berniat menjadi pembunuh. Berbeda denganku, aku akan menghabisi setiap orang yang menghalangi jalanku. Itulah alasanku enggan melepaskan topeng pemberianmu karena aku sama sekali tidak percaya kalian.” Leo menjelaskan.
“Lebih tepatnya aku tidak percaya pada siapapun,” lanjut Leo.
Charlotte sendiri tidak yakin jika Leo adalah dalang dibalik semua ini. Namun seperti kata Leo sebelumnya, ia belum memiliki tekad yang siap menjadi seorang pembunuh.
“Leo, kau lebih muda dariku namun entah mengapa kau seperti sosok Ayah yang kudambakan selama ini. Kau tegas dan memiliki tujuan yang jelas. Kau seperti orang yang lebih dewasa dibandingkan umurmu. Sebenarnya kau siapa?” Charlotte menatap tajam Leo penuh pertanyaan.
“Aku tidak memiliki hak untuk memberitahumu Charlotte. Kau sama sekali tidak pantas mengetahui apapun tentang diriku.” Dengan dingin Leo membalas.
Charlotte meneteskan air matanya dan menundukkan kepalanya. Dalam hatinya dia merasa Leo orang pertama yang bersikap alami kepada dirinya. Jantungnya merasakan debaran yang kencang untuk pertama kalinya sebagai seorang wanita dan itu membuat Charlotte bertekad untuk berada disamping Leo.
“Leo, aku pantas mengetahui semua tentang dirimu. Aku ingin menolongmu...” Charlotte menatap wajah Leo yang dingin itu berubah setelah mendengar ucapannya.
Mata Leo melebar dan wajahnya nampak syok. Charlotte yang melihat ini terkejut, namun selang beberapa detik Leo menatapnya lebih dingin dari sebelumnya.
“Aku tidak ingin dikehidupanku kali ini ada pengkhianatan. Aku pernah merasakan rasa sakit ini sebelumnya dan membuatku ingin keluar dari kehidupan. Aku hanya ingin diselamatkan dan kau pastinya sama seperti mereka semua Charlotte, kau akan mengkhianatiku.” Leo mencekik leher dan mengangkat tubuh gadis itu.
“Aku akan membunuhmu.” Lalu Leo melepaskan aura sihir yang begitu pekat.
“Le... Leo... aku hanya ingin menyelamatkanmu...” Charlotte tersenyum hangat dan membuat Leo melepaskan cengkeraman tangannya.
Lalu Charlotte memeluk Leo yang lebih rendah darinya dan berbisik lembut, “Aku akan menyelamatkanmu Leo...”
Leo merasakan kehampaan dan kegelapan yang ada dirinya dipenuhi perasaan hangat. Mungkin sejak kehidupan pertamanya, Leo ingin seseorang mendengarkan segala bentuk depresi dan derita yang dialaminya. Dia butuh seseorang yang ada untuknya.
Namun Leo tidak pernah menyangka akan ada skenario seperti ini dalam hidupnya. Leo bisa mengetahui Charlotte berkata dengan jujur dan tulus, semua itu membuat Leo memudarkan keinginan untuk membunuh Charlotte.
“Lepaskan aku Charlotte. Apa kau tidak sadar dadamu ini menyentuh wajahku?” Mendengar ucapan Leo seketika wajah Charlotte merah padam.
“Leo!” Charlotte mendorong tubuh Leo sekeras mungkin namun itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap Leo.
‘Dia bisa kugunakan. Jika berkhianat, aku bisa membunuhnya dengan mudah.’ Leo berkata dalam hati lalu dia menjelaskan kepada Charlotte bahwa dirinya akan menemui Nereid.
“Aku akan ikut bersamamu Leo,” ucap Charlotte.
“Tidak, kau hanya akan membebaniku.” Leo menjawab dengan dingin.
“Apa yang akan aku lakukan setelah ini adalah jalan yang curam penuh akan darah. Kau tidak perlu mengotori tanganmu seperti yang akan aku lakukan.” Leo mengingatkan Charlotte.
“Aku sudah memutuskan Leo. Aku akan melanjutkan pertarunganku ini walau mereka semua yang ada di Neptune tidak lagi sejalan denganku.” Charlotte berkata penuh tekad.
“Charlotte, aku sama sekali tidak membencimu. Tapi kau lemah. Bahkan kau tidak dapat mengalahkanku, orang yang dua tahun lebih muda darimu,” kata Leo menguji tekad Charlotte.
Charlotte tersenyum tipis. Di Akademi Carta dirinya selalu disanjung karena kekuatannya dan kepintarannya, namun dihadapan Leo semua itu sama sekali tidak berarti. Charlotte yang menduduki kursi kedua dari Sembilan Elite Carta ini bukanlah penyihir sembarangan dan merupakan jenius berbakat dan Leo sama sekali tidak mengetahui hal itu.
“Aku tahu apa yang harus aku lakukan Leo. Jadi bisakah kau izinkan aku untuk bertarung bersamamu?” Charlotte berharap Leo menerimanya.
“Kau tahu jawabannya bukan? Tidak.” Setelah berkata demikian Leo menghilang dari pandangan Charlotte.
Charlotte merasa sebal karena seolah-olah Leo menolak dirinya. Sementara Leo bergegas menemui Nereid, Charlotte memilih kembali menemui Clara dan Lyon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments