L A 4 - Hancurnya Ghost
Kematian Xeon membuat Mars, Virgil dan Qwerty menjadi waspada. Leo menggunakan kekuatan milik Xeon dengan maksimal ditambah kemampuan Phoenix milik Qwerty.
Cukup mudah bagi Leo membuat ketiganya terpojok karena Virgil nampak tidak menyerang Leo secara serius. Semua itu membuat Mars marah besar terlebih saat mengetahui Jadon Shard dan Clara Rochefort telah mengepung persembunyian mereka.
“Virgil, apa yang kau lakukan? Kenapa kau melindungi bocah ini?” Mars bertanya saat melihat Virgil memilih untuk tidak menggunakan kekuatannya saat bertarung melawan Leo.
“Mars, Qwerty, maafkan aku. Tetapi inilah alasanku mengusulkan untuk membeli budak dari John Flamingo. Aku pernah diselamatkan oleh mendiang Ayahnya dan aku tahu apa yang harus aku lakukan. Selama ini aku bekerja menjadi mata-mata Kakakmu, Yang Mulia Marcus Floral.” Virgil menunjukkan sisi dirinya yang membuat Mars dan Qwerty semakin terpojok.
“Keparat!” Mars mengumpat tidak percaya.
“Kau sudah tamat Mars,” ucap Virgil.
Namun Leo tidak peduli dengan semua itu dan terbang menggunakan kekuatan Phoenix untuk menyerang Qwerty. Pertarungan keduanya seimbang namun setelah beberapa teknik pertukaran serangan, Qwerty terlihat kesulitan mengimbangi pergerakan Leo yang cepat.
“Kau terlihat begitu senang saat membakar tubuhku bukan?” Leo melepaskan aura hitam pekat milik Dewa Kematian Ryuuen lalu mencampurnya dengan api Phoenix berwarna merah.
Aura hitam pekat dan api Phoenix itu membuat Leo terlihat mengeluarkan api hitam dari tubuhnya.
“Jadi jangan protes jika aku melakukan hal yang sama padamu!” Satu serangan mematikan mengarah pada Qwerty dan membakar tubuh pria tersebut.
“Kerakusan Yang Terdalam!”
Leo dengan tatapan dingin menyaksikan dua sayap dipunggung Qwerty terbakar habis dan membuat pria itu terjatuh. Setelahnya tubuh Qwerty terbakar hidup-hidup hingga tak berbekas.
Pemandangan ini membuat Mars dan Virgil bergidik ketakutan. Terlebih tatapan dingin dan tenang Leo yang tidak menunjukkan emosi apapun setelah membunuh manusia. Diusianya yang muda perilaku Leo sangatlah tidak normal dan itu membuat pemimpin terkeji sekalipun merasa takut.
“Mars, kau ingin mati bagaimana?” Leo menoleh kearah Mars dan menatap pria itu dengan dingin.
Mars tanpa berpikir panjang menyemburkan api dari dalam mulutnya menyerang Leo. Serangan itu lenyap saat Leo menahannya menggunakan telapak tangan. Api itu terlihat seperti terhisap ke telapak tangan Leo.
“Kau akan membunuh siapapun orang yang menghalangi rencanamu bukan? Dengan latar belakangmu yang kuat kau mendirikan kelompok ini dan memiliki tiga orang kepercayaan, namun pada akhirnya satu orang berkhianat. Bagaimana perasaanmu, Mars?” Pertanyaan dingin Leo membuat Mars terpancing amarah.
“Bocah keparat!” Mars melepaskan aura sihir yang besar dan menyerang Leo dengan sejumlah pukulan yang dipenuhi aura sihir.
“Tinju Naga Api!”
Leo menghindari serangan Mars dan menyerang balik menggunakan serangan yang sama seperti Mars. Pergerakan Mars yang cepat membuat Leo kembali menggunakan kekuatan Phoenix.
“Seperti yang diharapkan dari seorang pemimpin Ghost...“ Leo memegang dadanya yang terkena pukulan, “Namun masih lemah...”
Mendengar ini Mars marah besar dan seketika tubuhnya dipenuhi api yang berbentuk zirah.
“Zirah Naga Api!”
“Kau akan menyesalinya bocah!” Mars kembali menyerang.
“Tidak, kau yang akan menyesal karena bertarung serius melawanku,” ujar Leo.
Melihat ketenangan Leo dan kemarahan Mars membuat Virgil berdecak kagum. Virgil tidak pernah menyangka Leo memiliki sisi yang sangat gelap diusianya yang belia. Xeon, Qwerty dan Mars bukanlah penyihir sembarangan, ketiganya merupakan penyihir yang setara dengan Lima Jari Floral dan Leo membunuh dua dari mereka bertiga dengan mudahnya.
‘Sepertinya aku akan berakhir disini...’ batin Virgil saat melihat pertarungan Leo dan Mars yang seimbang.
“Cakar Naga Api!”
Serangan mendadak dari Mars membuat Leo terkapar dan Mars kembali melancarkan serangan penghabisan kepada Leo.
“Cengkeraman Naga Api!”
Namun Leo yang terpojok melakukan sesuatu yang tidak terduga yakni menggunakan sihir milik Mars.
“Zirah Naga Api!”
Lalu dengan cepat melancarkan serangan yang sama dengan Mars. Mengetahui teknik sihirnya dapat disalin oleh Leo, dengan cepat Mars mengubah tempo serangan dan sihirnya.
“Raungan Halilintar!”
Dari kedua tangan Mars muncul petir berwarna ungu dan dengan cepat Mars mengarahkan pukulan kepada Leo. Suara petir menggema dengan pukulan beruntun di udara yang menggelegar.
Leo menahannya namun pukulan itu benar-benar membuat dirinya terpental jauh kebelakang.
“Cengkeraman Naga Petir!”
Mars berniat menghabisi Leo, namun Leo melepaskan kekuatan tersembunyi dalam dirinya. Dalam sekejap tubuh Mars tidak dapat bergerak di udara saat kedua tangannya dipegang oleh sesuatu yang besar.
“Ryuuen...” gumam Leo.
“Ini...” Mata Mars melebar saat melihat monster mengerikan dengan ukuran yang lima belas kali lipat lebih besar dari Leo memegang kedua tangannya.
Sosok Dewa Kematian Ryuuen muncul dibelakang Leo saat dia menggunakan Teknik Ryuuen. Dan Leo dengan cepat membunuh Mars yang tidak dapat menggerakkan tubuhnya.
Tubuh Mars dibuat hancur saat Leo memukulinya tanpa ampun. Kemudian Leo mendatangi Virgil dan berniat menyerang pria tersebut.
“Ilusi Kematian...” Leo menggunakan kemampuan sihir Dewa Kematian Ryuuen kepada Virgil.
“Kau memang seorang pengkhianat dan aku sangat benci dengan sebuah pengkhianatan. Katakan semua yang kau ketahui tentang kerajaan ini, tujuanmu dan hubunganmu dengan mendiang Ayahku!” Leo menatap dingin Virgil dan memegang pedang sabit milik Dewa Kematian Ryuuen yang terbentuk dari aura sihir.
“Ba... Baik...” Virgil ketakutan dan membeberkan semua hal yang dia ketahui tentang Benua Carta ataupun Kerajaan Floral kepada Leo.
Setelah mengetahui kejujuran Virgil yang memang berniat menolong Leo karena Karl Avalon pernah menyelamatkan dirinya, Leo memotong kepala Virgil menggunakan pedang sabit yang terbentuk dari aura sihir.
Walaupun ilusi namun rasa takut yang menguasai diri Virgil membuatnya merasakan sensasi rasa sakit seperti hal yang nyata. Setelah Teknik Sihir Ilusi Kematian terlepas, Virgil mati dalam keadaan berdiri karena merasakan tekanan mengerikan dari Leo.
“Dia mati?” Leo memegang pundak Virgil sebelum membakar tubuh pria itu.
“Kekuatan ini sangat mengerikan dan aku menyukainya...” Leo menatap telapak tangannya yang berlumuran darah sebelum dia merasakan hawa keberadaan yang mendekat.
“Sepertinya mereka telah datang...”
Leo yang mengetahui Lima Jari Floral mengepung persembunyian Ghost segera terbang meninggalkan tempat tersebut menggunakan kekuatan Phoenix ditengah dedebuan tebal yang menghalangi jarak pandang.
____
...Biasakan sehabis membaca memberikan komentar, vote atau like dan jangan lupa favoritkan novel ini jika kalian ingin menerima notifikasi update kelanjutan kisah dari Leo Avalon dengan cara mengklik tombol LOVE. ...
...#KesetiaanItuBernamaPembaca...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments