dika

setelah keluar dari ruangan dibantu oleh niswa,ruangan yang membuat perasaannya aneh,kini mikaila dan niswa duduk di taman belakang kafe, tempat dimana para karyawan biasa bersantai.

mikaila yang masih sesegukan karna menahan gejolak aneh dihati atas perkataan laki laki paruh baya diruangan VIP tadi, niswa hanya bisa menenangkan dengan menepuk nepuk kecil punggung mikaila.

''yang sabar mik,bapak itu mungkin juga kaget tiba tiba ketumpahan kopi panas jangan dimasukin ke hati dong''. kata niswa mencoba mereda rasa dihati mikaila.

''gue juga ngak tau sama diri gue, udah biasa gue ngedenger orang ngatain aku apa apalah, tapi aku ngak peduli, tapi bentakan bapak bapak tadi itu ngerasa sakit banget nis''. kata mikaila sendu,sambil mengelab ingusnya yang mengalir dengan lengan bajunya.

''ish, jorok banget sih, kalau suami lo liat bakal ilfil dia ama lo mik''.

''emang dia ilfil ama gue, buktinya dia malu ngakuin gue didepan sahabatnya''. mikaila sedikit mengingat kejadian tadi pagi.

''oh jadi ini yang membuat lo kan tak ngak semangat dari tadi pagi, dan puncaknya pas di ruangan tamu penting, jangan pernah sembunyikan apapun dari gue mik, gue saudara lo,gue selalu ada buat lo,ingat itu''. kata niswa sedikit mengancam.

''em,kayaknya memang gue ngak diinginkan sih,tadi pas kita mau berangkat, rencananya suami gue mau nganterin gue ke kafe tapi... ''.

kata kata mikaila terhenti kala buk farah datang.

''oh disini kalian rupanya, lagi enak enak santai,gue capek capek ngebujuk agar lo ngak dipecat, eh lo disini lagi ngerumpi, apa kalian tau siapa tamu kita hari ini?''.

''ya nggak lah, kan kita tadi belum sempat kenalan''. jawab niswa.

''emang orang susah ngak bisa kenalan sama orang yang kaya dan hidup enak,kalian berurusan sama mereka, bakal habis hidup kalian, apalagi sama pak wirawan yang lo tumpahin kopi tadi,dia orang yang mentelorir pada satu kesalahan''.

glek, mikaila dan niswa menelan ludah sendiri.

''dan keluarga pak pram rahardian juga istrinya yang di sampingnya renata rahardian,aku sih mending cari aman aja,kalian harus tau satu lagi,pemilik kafe ini keponakannya pak wirawan,siap siap aja lo dipecat''.

''SIAPA YANG MAU DIPECAT?''.tiba tiba suara bariton itu menggema di taman itu.

''pak dika,maaf Pak saya sedang menasehati mereka yang sudah membuat pelanggan marah pak''. kata farah.

''saya denger semua apa yang kamu katakan pada mereka farah,kamu lanjutkan tugasmu''usir dika, sedangkan mikaila masih menunduk beda dengan ekspresi niswa yang sedang mengejek kearah farah yang sudah memasang wajah jutek, farah langsung meninggalkan tempat itu.

''apa kamu baik baik saja?''.tanya dika seperti sangat khawatir, suara yang tadinya keras dan tegas kini berubah menjadi lembut.

''ngak apa apa kak,kakak kapan pulang?''.tanya mikaila pada dika.

''tadi malam,dan sedikit terlambat karna harus mengantarkan nenek kerumah sakit''. jelas dika.

''maaf kak aku bikin kacau hari ini''. kata mikaila sambil menunduk.

''tidak apa apa,tadi om pram juga paman sudah menjelaskan kejadiannya, sekarang kamu lebih baik pulang dan banyak istirahat, kamu terlihat sangat lelah''.kata dika dengan sedikit khawatir

''ekhem, masih ada gue kali disini''. sindir niswa.

''maaf kakak tidak bisa ngantar kamu, karna banyak kerjaan yang harus kakak selesaikan, kakak akan pesanan taksi untuk munya?''.tanpa memperdulikan niswa.

''tidak usah kak, kakak lanjut kerja aja,kasian juga ruangan kakak tu ditinggal hampir setengah bulan''. canda mikaila.

''besok kalau masih kurang sehat ngak usah masuk dulu, dan omongan farah tadi ngak usah didengar, ok?''.

''ok kak''. jawab niswa semangat.

''ayok mik''.ajak niswa.

''siapa yang ngizinin kamu pergi,kamu masuk sana kalau tidak mau dipotong gajinya''. ancam dika pada niswa.

''bapak gitu mah,kan aku sahabatnya niswa''.

''kamu layanin tamu tu yang lagi rame,ayo mikaila kaka antar kedepan, sebentar lagi taksi pesanan pasti datang''.

dika menggandeng tangan mikaila hingga mereka sudah berdiri diluar kafe,.

sudah hal biasa karyawan kafe melihat dika seperti menspesialkan mikaila,dika yang pernah menembak mikaila, tapi saat itu mikaila sudah pacaran sama bayu,sehingga terjadilah kesepakatan menjadi adik dan kakak saja,walau perasaan suka itu masih tersimpan rapi dihati dika untuk mikaila, dika sudah pernah ingin memberikan tempat yang bagus,memberikan uang saku diwaktu mikaila sekolah dulu, tapi semua ditolak dengan halus oleh mikaila,sudah boleh bekerja saja sudah sangat disyukuri nya, dan dika pun memaklumi nya semua keputusan mikaila.

disaat taksi yang dipesan sampai, mikaila langsung naik dan meninggalkan kafe,sekarang kemanakah tujuannya,dia malas untuk kembali ke apartemen Rama, dan mikaila memutuskan untuk ke panti.

sedangkan Rama yang sudah dikantor terus uring uringan tidak jelas,nomor mikaila masih tidak bisa dihubungi, dan pekerjaan dikantor nasih sangat banyak, hingga riko menyadari sikap Rama yang tak jelas tersebut.

''kenapa lo?''.

''ck,''.rama hanya mendecih kearah riko, semua terjadi karna riko, seandainya riko tidak nebeng padanya pasti dia sudah mengantar mikaila ke kafe, pasti mikaila kecewa banget padanya.

''kenapa sih lo?, ada yang aneh dari gue?, eh ram,cewek yang satu lift bareng kita tadi pagi cantiknya?,lo tau ngak nomor apartemen?''.

''untuk apa lo tanya dia?''.

''ya kali aja jodoh ram''. jawab riko santai, tapi bisa mematik kobaran api pada Rama.

''banyak ngomong lo, keluar''. usir Rama.

''kek cewek lagi PMS lo,ingat makan siang kita keluar, ada pertemuan dengan perusahaan angkasa''. riko langsung meninggalkan ruangan Rama dengan sedikit senyum yang tipis.

''gue akan selidiki ini ram''. gumam riko.

sedangkan Rama kembali menghubungi nomor mikaila, masih sang operator yang menjawab.

''****''. sambil meletakkan kasar hpnya diatas meja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!