20 menit telah berlalu,tetapi mikaila belum menampakkan batang hidung,karena mulai bosan,Rama pun ingin berniat untuk menjemput mikaila kekontrakannya.
disaat Rama akan membuka pintu mobilnya,baru muncullah tubuh mungil mikaila,dengan sebuah tas kecil ditangannya.
Rama pun menghentikan niatnya.
khlek,suara pintu mobil dibuka.
''kenapa lama sekali,hanya mengambil tas kecil gitu,hanya barang segitu pun,lambatnya macam siput''.kata Rama disaat mikaila telah duduk,dan meletakkan tasnya kebangku belakang.
''tadi berpapasan sama tetangga kontrakan keluar,jadi sekalian pamit sama dia,''.jawab mikaila tanpa melihat kearah Rama,dia sibuk memainkan ujung jempolnya.
"gue siput,Lo suami siput".gumam mikaila,tapi dapat didengar oleh rama.rama hanya melotot kearah mikaila sekilas,tanpa ingin membalas.
Rama langsung menekan pedal gas mobilnya menuju keapartemennya.
kini keduanya telah sampai didepan apartemen milik Rama,mikaila mengekor Rama dibelakang bagaikan anak bebek mengikuti induknya.
Ceklek,Rama membuka pintu.
"ini apartemen gue".
"gue tau,mana mungkin ini apartemen gue".jawab mikaila langsung melangkah masuk,Rama hanya menggeleng kepala,berbicara dengan istrinya ini benar benar menguras kesabaran.
"ok,kalau gitu kita tidur dulu,besok baru kita bahas bagaimana kelanjutan kita selanjutnya,kamar kita ada disana"Rama menunjuk salah satu pintu , apartemen Rama memiliki dua kamar,yang satu dijadikan kamar ,yang satu lagi Rama jadikan ruang kerjanya.
"kita??".Rama tidak perduli dengan keterkejutan mikaila,dia langsung masuk kekamar yang ditunjuk nya tadi.
tidak memakan waktu lama,matanya yang sudah sangat mengantuk,langsung terpejam disaat Rama sudah merebahkan tubuhnya diatas kasur king size nya.
sedangkan mikaila diluar,seperti orang bingung.
"tidak mungkin kan gue tidur dikamar itu juga?,kalau dia ngapa ngapain gue gimana?".
mikaila langsung mengedarkan pandangan nya pada seluruh ruangan,matanya terhenti pada sofa panjang yang berada diruang tamu.
tidak ingin memikirkan lagi,tubuh memang sudah sangat lelah akibat aktifitasnya hari ini dikafe dan kejadian dengan dua preman yang hampir melecehkannya,mikaila langsung melempar tubuhnya keatas sofa tersebut dan tidak butuh waktu yang lama,mikaila pun menyambut mimpi indahnya.
antara setengah sadar,Rama masih malas membuka matanya,disaat dia mendengar suara alarm dari hpnya.
setelah mematikan hpnya,dengan malas Rama melangkah kekamar mandi,20 menit dia keluar dari kamar mandi,dan langsung bersiap diri untuk kekantor.
sepertinya Rama masih belum sadar atau ingat akan kejadian tadi malam,seperti biasa,tanpa sarapan Rama langsung akan berangkat kekantor,karena pasti akan disiapkan oleh asisten nya nanti dikantor.
disaat sudah berada diluar kamar,dia melewati ruang tamu,tidak sengaja Rama menangkap sepasang kaki putih mulus dikursi panjangnya.
ingatan Rama pun langsung berputar pada kejadian tadi malam.
''yatuhaan,,,kenapa aku bisa melupakan istri ku''.sambil menepuk keningnya.
Rama sedikit mengulas senyum dengan kata katanya tadi,''istriku''.
Rama mendekati gadis yang baru dinikahinya beberapa jam yang lalu,walau secara siri.
Rama menghela nafas panjang,memikirkan apa yang harus dia perbuat dengan pernikahan ini.
walau begitu,gadis ini sekarang adalah tanggung jawabnya.
karena merasa kasian,Rama pun berinisiatif untuk memindahkan mikaila kedalam kamar,sebelum itu,dia memesan sarapan pagi untuk mikaila terlebih dahulu,karena gadis itu pasti akan lapar diwaktu bangun nanti.
Rama langsung mengangkat tubuh mikaila ala bridal style,dan langsung meletakkannya keatas tempat tidur king sizenya,disaat itu,tidak sengaja wajah mereka saling berhadapan,sangat dekat,Rama dapat melihat wajah mikaila yang cantik dan imut,hidungnya yang tidak mancung,bisa dikatakan pesek,bibir yang merah alami,tidak tipis dan tebal juga,juga memiliki bulu mata yang lintik.
tanpa Rama sadari,ujung bibirnya terangkat,sambil bergumam.
''cantik''.
karena takut lepas kontrol,Rama langsung melepaskan diri,dia laki laki normal,pasti ada sesuatu yang tertahan pada dirinya.
Rama langsung menarik selimut dan menutupi sebagian tubuh mikaila hingga dada ,untukrama juga menyimpan tas mikaila dikamar.
Rama memandang mikaila sebentar,dan langsung keluar, bertepatan dengan pesanannya datang.
setelah meletakkan makanan diatas meja,dan Rama menulis sesuatu dikertas kecil dan menempelkannya pada kotak nasi,dia langsung bergegas kekantor karena ada meeting bareng investor dari Jepang,dan dari tadi,Riko sang asisten terus menghubunginya.
Ceklek,Rama membuka pintu apartemennya,dia sedikit kaget,karena sudah ada Riko didepan pintu,seperti orang yang ingin mengetuk pintu.
''bos''.sambil memperlihatkan wajahnya seperti orang yang sedang menahan sesuatu.
''kenapa lo?''.
''boleh pinjem kamar mandinya?''.
''bo,eh jangan''.rama takut kalau tiba tiba saja mikaila keluar dari kamar.
''aduh bos..saya sudah tidak tahan''.riko sedikit memelas,karena dia sudah tidak tahan ingin melepaskan cairan yang sudah memenuhi pipanya.
''tidak bisa,dibawah saja''.rama langsung menutup pintu,dan menarik tangan Riko cepat.
Riko yang sudah pucat,dan keringat sudah memenuhi wajahnya,sedikit heran akan tingkah sang bos,biasanya juga dia langsung masuk,kenapa harus meminta izin dulu?,pikir Riko.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments