tak terlihat

setelah mengerjakan salat subuh berjamaah, rama dan mikaila langsung berpisah pada kesibukan mereka masing-masing, rama yang langsung masuk ke ruang kerjanya untuk melanjutkan kerjanya yang tidak selesai tadi malam, sedangkan mikaila langsung membersihkan kamar dan tempat tempat yang lain,setelah selesai dia baru menuju dapur dan mengeluarkan bahan dari lemari pendingin untuk diolahnya.

setelah siap memasak beberapa menu untuk sarapan pagi mereka, mikaila pun ingin masuk kekamar hendak membersihkan diri, bersamaan dengan Rama yang ingin masuk kekamar.

''kamu aja yang mandi disini,aku dikamar ruang kerja, disana juga ada kamar mandi''. perintah Rama.

''ngak, kamu aja yang disini, biar aku belakangan, kan alat mandi nya ada dikamar ini''.

''kamu salah,disana juga ada, udah sana ngak usah ngebantah,atau kamu mau mandi bareng?''.goda rama,mikaila langsung menyilang kedua tangannya kedadanya.

''hhhh''.tawa Rama.

''udah sana masuk kalau ngak aku tarik kamu biar beneran kita mandi bareng''.kata Rama lagi, tapi dia langsung keluar dari kamar dan menuju ruang kerjanya.

sebelum masuk kekamar mandi terlebih dulu mikaila mengambil bajunya juga menyiapkan baju untuk rama.

setelah selesai mandi dan sudah rapi dengan pakaiannya, mikaila langsung keluar kamar hendak menuju dapur, tapi disaat dia membuka pintu bertepatan dengan Rama yang ingin masuk kedalam kamar, dengan kondisi yang hanya memakai handuk yang menutupi setengah badannya, sehingga menampilkan perut Rama yang berkotak kotak seperti roti sobek itu, apalagi dengan rambut basah Rama yang belum kering itu sehingga menjatuhkan tetesan air dari ujung rambutnya.

glek, mikaila dengan susah payah menelan ludahnya.

''ekhem''. dehem Rama, mikaila langsung mengalihkan pandangannya kearah lain dan langsung berlari ke dapur.

sedangkan Rama hanya menaikkan kedua bahunya dan masuk kedalam kamar seolah tidak terjadi sesuatu pun.

setelah makan, mikaila yang langsung membawa piring kotor ke wastafel untuk dicuci nya, Rama ikut membantu karna mereka sudah berencana pergi bersama.

dari keluar apartemen sampai mereka sudah masuk kedalam lift Rama terus menggenggam tangan mikaila hingga tiba tiba pintu lift berhenti dilantai 4,rama langsung melepaskan genggaman nya kala melihat sosok yang sedang berdiri didepan pintu.

''Hai ram''. sapa riko.

''emm''. riko langsung masuk dan berdiri ditengah antara Rama dan mikaila.

''Hai... penghuni barunya?''.tanya riko pada mikaila, mikaila melihat kearah Rama sekilas, dan beralih ke riko.

''iya''jawab mikaila singkat.

''ram gue nebeng ama lonya?, kan ngak asik kita nanti ke kafe pakek mobil kepisah''.

''ck, kan udah biasa lo nebeng ama gue, pelit bensin lo''.

''eh,berapa nomor apartemen lo,apa lo satu lantai sama dia?''. tanpa menjawab ejekan rama riko langsung menyamping kan tubuhnya pada arah mikaila.

pertanyaan riko tidak dijawab oleh mikaila, dia semakin menundukkan kepalanya, sedangkan Rama dia seperti tidak peduli dia sibuk dengan gawainya.

*sadar kaila... tetap kokohkan hati lo, jangan sampai goyah dengan keberadaan Rama, lo masih bukan siapa siapanya, buktinya sahabat dekatnya aja tidak dia kasih tau tentang lo, lo harus sadar diri posisi lo dengan Rama itu beda jauh, jangan mimpi lo akan dibanggain oleh Rama didepan keluarganya bahwa lo sekarang istrinya.sampai sekarang dia masih tetap ingin merahasiakan pernikahan kaliankan?*mikaila bermonolok dalam hatinya.

ting, pintu lift pun terbuka, riko yang tidak mendapat jawaban dari mikaila pun langsung keluar duluan selangkah dengan Rama yang sudah lebih dulu keluar. sedang mikaila hanya menatap punggung laki laki yang katanya sudah sepakat ingin menjalankan pernikahan ini serius, tapi nyatanya?, dia seperti tidak nampak sekarang.

mikaila tersadar disaat notif ditanya berbunyi.

''gue hari ke toko dulu ngambil barang berharga gue''.

mikaila langsung meninggal apartemen dengan ojek online yang sudah di pesannya.

sebelum ke kafe mikaila mengambil gelang peninggalan dari mamanya yang putus karena tertarik gagang pintu disaat dia sedang membersihkan kafe.

''mama maaf, kaila tidak menjaga peninggalan mama satu satunya dengan baik, tapi mama tenang saja kaila akan memakainya kembali, agar biar ketemu papa dia tau kalau ini adalah kailanya''.

itu yang selalu dikata

kan oleh sang mama, agar kaila menjaga gelang tersebut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!