Silakan Dibaca.
Di sisi lain, dalam dunia portal merah. Ryuto dan kedua pelayan pribadinya terus berjalan menuju ke arah pegunungan. Melewati lembah dan beberapa pepohonan yang rindang.
Ketika tepat mereka berada di bawah kaki gunung. Hari sudah menunjukkan waktu siang hari. Jelas hal ini membuat mereka paham bahwa kemungkinan untuk tidur ialah atas gunung atau tetap di bawah gunung.
“Bagaimana menurut kalian?” tanya Ryuto, ia lebih memilih menyerahkan pilihan kepada kedua pelayan pribadinya.
Megu dan Rias saling memandang kemudian, mereka berpikir sebentar dan berdiskusi dengan suara pelan. Tak butuh waktu lama, mereka mengangguk satu sama lain.
“Di puncak saja, Tuan Muda!” Megu menjawab dengan ringan, ia benar-benar berharap bahwa tuan mudanya akan memilih di puncak gunung dibanding di dasar gunung.
Ryuto mengangguk, kemudian ia berkata, “Kalau begitu sudah diputuskan. Ayo kita naik ke atas!”
Ryuto dan kedua pelayan pribadinya mulai berjalan dengan cepat. Mereka tidak ingin membuang banyak-banyak waktu. Perjalanan ketiganya juga relatif mudah, hanya saja rerumputan sedikit menutup jalan.
Ryuto membersihkan jalanan. Semakin ia maju semakin naik jalan yang ditempuh. Megu dan Rias berada di belakang tuan mudanya. Mereka mengawasi lingkungan sekitar, jikalau ada monster yang menyerang nantinya.
Matahari mulai menurun, senja pun akhirnya tiba. Fenomena yang tiap hari selalu ada, membuat siapa pun terpesona.
Ryuto, Megu dan Rias memandang ke arah senja dengan senyum di wajah. Megu dan Rias sendiri matanya bersinar terang, jelas mereka senang dengan pemandangan tersebut.
Jarang dari mereka, untuk melihat senja. Hal ini jelas, karena mereka selalu berada di kediaman tanpa keluar untuk membeli sesuatu.
“Indah...” Megu berkata dengan senang, ia terpesona dan kagum dengan keindahan Fenomena alam tersebut.
“Kamu benar, baru kali ini aku melihatnya.” Rias berkata dengan jujur dan kilasan bayangan masa lalu muncul kembali. Namun, itu sesaat, sehingga tidak mengganggu psikologisnya.
Ryuto hanya diam, ia juga melirik ke arah dua pelayan pribadinya itu. Kemudian, Ryuto berbalik dan bersiap untuk naik kembali. Hanya kurang beberapa meter untuk mencapai puncak.
“Mari kita lanjutkan, senja tidak akan hilang saat kita sudah dipuncak nanti.” Ryuto berkata dengan jelas, sehingga kedua pelayan pribadinya mengangguk penuh pengertian.
Ketiganya mulai beranjak pergi naik ke puncak gunung. Tidak ada halangan apa pun, hanya butuh satu jam untuk sampai di puncak gunung.
Tepat saat mereka tiba di puncak, Megu dan Rias berbalik untuk melihat senja kembali. Ryuto sendiri tidak peduli dan mulai mempersiapkan bahan untuk kemah, selain itu juga ia mulai memasak untuk makan malam.
Tak butuh banyak waktu, untuk Ryuto membangun dua tenda dengan tumpukan batu yang melingkar, tepat di tengah batu itu terdapat beberapa ranting untuk membuat api. Ryuto sudah membakar ranting tersebut, sehingga api mulai tercipta.
Ryuto segera mulai memasak, kemudian tak butuh waktu lama untuk makanan sudah siap. Semburan aroma yang menyenangkan, terlintas di hidung Megu dan Rias.
Keduanya merasa perut mereka lapar dan senja sudah menghilang. Megu dan Rias melebarkan matanya, mereka jelas melupakan tentang sesuatu yang seharusnya mereka lakukan.
Dengan cepat keduanya berbalik dan tercengang dengan apa yang mereka lihat.
Dua tenda di bangun terpisah, kemudian api menyala di atas wadah besi yang di mana terdapat makanan yang sudah siap untuk di santap.
“Tuan muda, apakah Anda menyiapkan ini semua?” tanya Rias, jelas ia terkejut dan merasa bersalah. Bagaimanapun juga ia adalah pelayan pribadi Ryuto, seharusnya berada dan membantu Ryuto. Namun, ia terlalu terpesona dengan senja.
“Ya,” jawab Ryuto dengan tenang. Ia sendiri yakin dengan rasa makanan yang telah dirinya buat. Ryuto tidak tahu bahwa apa yang kedua pelayannya pikirkan berbeda dengan apa yang ia pikirkan.
“Tuan muda, Saya minta maaf telah membuat Tuan memasak makanan sendiri. Pelayan ini benar-benar tidak berguna,” kata Rias, entah mengapa ia takut dan tanpa sadar tubuhnya gemetar.
Kilasan ingatan masa lalunya terus terlihat. Rias tidak ingin kembali seperti dulu, di mana ia selalu menjadi orang yang terus dibuang oleh tuan yang pernah ia layani sebelumnya.
Ryuto mengerutkan keningnya. Jelas ia tidak memahami isi pikiran Rias. Namun, Ryuto juga melihat ke arah Megu yang sama-sama gemetar.
“Mengapa kalian seperti itu?” tanya Ryuto, jelas ia tidak memiliki pikiran untuk mengusir keduanya. Bagaimana orang yang dirinya klaim bisa ia lepaskan begitu saja, tentu tidak.
“Tapi, kami...” Rias ingin menjawab, akan tetapi di sela Ryuto dengan tegas.
“Tidak ada tapi-tapi! Makanlah dan jangan pernah berpikir bahwa aku akan mengusir kalian, tidak ada yang bisa mengusir kalian berdua, kecuali kalian berkhianat!” Ryuto berkata dengan tegas.
Megu dan Rias tertegun, mereka tidak tahu harus mengatakan apa. Hati keduanya senang dan bahagia, terutama Rias. Ia yang selalu diusir dari rumah ke rumah, jelas tersentuh dengan klaim Ryuto tersebut.
Megu dan Rias segera sadar dan duduk dengan tenang di dekat api. Mereka mulai mengambil makanan dan mulai makan bersama. Ryuto tersenyum melihat hal itu, kemudian ia melanjutkan makannya.
Tak butuh waktu lama untuk ketiganya menyelesaikan makanan. Kemudian, selepas itu Megu dan Rias mengambil wadah bekas makanan. Mereka mencuci wadah tersebut sebelum kembali duduk di sebelah api yang menyala.
Kedua pelayan pribadi mendekat ke arah Ryuto mereka duduk di masing-masing sisi tuan mudanya tersebut.
Ryuto jelas bingung dengan keduanya, akan tetapi melihat mereka berdua yang meringkuk seperti orang yang kedinginan. Ryuto segera memeluk keduanya.
“Bilang saja, kalian membutuhkan pelukan,” kata Ryuto membuat kedua pelayan pribadinya memerah. Rias sebenarnya sangat berterima kasih kepada Ryuto, akan tetapi ia bingung bagaimana membalasnya.
Rias sendiri akan memberikan semua yang ia miliki kepada Ryuto, asal ia tetap berada di dekatnya. Rias baru pertama kalinya merasakan kehangatan yang di bawa tuan mudanya itu.
Megu sendiri memiliki alasan lain, ia sudah menyukai laki-laki yang menjadi tuan mudanya semenjak perubahan. Namun, ia menjadi ketagihan dengan permintaan tuan mudanya sebelum perubahan.
Memang ia senang dengan permintaan akan bermain dengan berbagai pakaian aneh. Namun, ia juga kesal karena dulu tuan mudanya selalu saja bermain sebentar dan tidak memuaskannya.
Ryuto tersenyum, akan tetapi ia menyeringai ketika melihat misi yang diberikan oleh sistem miliknya.
[Misi khusus.]
[- Malam semakin meningkat, dingin mulai melanda. Waktunya bagi Tuan untuk membuat kehangatan di tempat tidur.]
[- Misi : Klaim Megu dan Rias secara bersamaan.]
[- Hadiah : Fisik yang tidak kenal lelah.]
[- Gagal : Megu dan Rias akan membenci Tuan.]
[- Anda adalah laki-laki, hancurkan perempuan. Buat mereka tunduk di bawah kaki Anda.]
[- Misi : Hancurkan Psikologis mereka dalam bercinta.]
[- Hadiah : Ramuan Peningkatan.]
[- Gagal : Ayam Jago menyusut selama 5 Tahun.]
To be Continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
ratna atiqah
N
2023-02-11
2
Danang Dije
njiiirrrr....ayam jago wkwkwkk
2023-01-20
2
Sei
ehme
2023-01-11
0