Silakan Dibaca.
Ryuto tidak tahu, keberadaan Sebastian. Ia sekarang tengah berjalan menuju ke arah rumah dengan suasana hati yang senang. Apa yang membuatnya senang ialah hadiah yang dirinya dapatkan selepas memberikan makanan kepada Singa Merah.
Ryuto ingin mengklaim hadiah tersebut ketika berada di dalam rumah. Jika ia mengklaimnya sekarang, dirinya takut akan terjadi sesuatu yang membuatnya pingsan dalam sekejap.
Tak butuh waktu lama untuk dirinya tiba di depan rumahnya, ia memasuki rumah. Namun, pandangannya segera terarah ke pintu rumah karena di sana terdapat dua orang, satu pria dan satu wanita cantik. Juga di belakang mereka ada kepala pelayan serta pelayannya yaitu Megu.
‘Ada sesuatu terjadi kah?’ batin Ryuto, ia sendiri tidak tahu bahwa dirinya telah membuat sensasi heboh keluarga Akugawa sendiri.
Ryuto hanya berjalan santai ke depan pintu, ia memilah ingatannya dan tahu bahwa pria serta wanita itu, ialah ayah ibunya.
“Ayah, Ibu, mengapa kalian berada di luar?” tanya Ryuto dengan penuh rasa penasaran. Ia sendiri ingat bahwa dirinya ialah seorang tuan muda generasi kaya.
Juga, nama ayahnya ialah Yuro Akugawa, sementara ibunya ialah Kyoka Tachibana dan sekarang telah berubah menjadi Kyoka Akugawa.
Ayahnya tampan, rambutnya hitam, ia memakai pakaian santai, entah mengapa style ayahnya tersebut mirip dengan dirinya dulu.
Sementara ibunya, sangat cantik. Apalagi dadanya yang berukuran besar. Ryuto sendiri tidak terlalu peduli. Entah mengapa, meski ibunya cantik. Ia tidak ingin melakukan hubungan anak dan ibu seperti dulu.
Ryuto memandang ke duanya dengan aneh, apa yang membuat mereka berdua menunggu di luar. Hal inilah yang menjadi pikiran Ryuto.
“Ryu, kau habis dari mana?”
“Eh, aku... Aku baru saja membuang sampah. Juga jangan tanya apa itu sampahnya!”
Ryuto tidak ingin membahas sampah yang ia buang. Dirinya benar-benar tidak senang dengan melihat video, lebih nyaman langsung mencoba.
“Kau yakin? Apakah kamu bertemu dengan singa merah?”
“Singa merah? Yah, aku memang bertemu dengannya. Aku memberikan makanan kepadanya, juga bagaimana Ayah mengetahui hal itu!”
Sorot mata Ryuto menajam, ia tidak memberitahu tentang dirinya bertemu dengan singa merah. Hanya ada satu hal yang jelas, ayahnya tengah memata-matai dirinya.
Yuro yang melihat sorot mata putranya sedikit terkejut, karena ia tahu bahwa putranya memiliki kelainan di tubuh. Namun, sekarang ia melihat putranya seperti orang lain.
‘Apakah perasaanku saja? Aura yang keluar darinya tetap sama. Namun, mengapa sedikit lebih besar dari sebelumnya?’
Yuro sendiri memandang ke arah istrinya, ia ingin melihat istrinya tersebut. Namun, apa yang ia lihat membuat dirinya terkejut dalam hati.
Kyoka menutup mulutnya, jelas ia terkejut dengan putranya yang berubah. Namun, ia juga melihat jelas aura yang membesar tersebut.
“Aku meminta Sebastian untuk mengikutimu. Kau tahu, orang tua selalu khawatir dengan keselamatanmu.”
Yuro menjawab dengan jujur, entah mengapa ia tidak ingin putranya merasa tidak nyaman.
Ryuto sendiri tahu bahwa Yuro khawatir dengan dirinya yang akan membuat masalah seperti tempo dulu. Entah mengapa, mengingat kejadian pemilik tubuhnya, ia ingin sekali menyiksa dan membunuhnya berkali-kali.
“Nah Ryuto, apakah kamu merasakan aneh di dalam tubuhmu?”
Pertanyaan Kyoka mengundang minat keseluruhan orang. Terutama Yuro, ia juga tertarik dengan pertanyaan tersebut. Sehingga pandangannya langsung terarah ke diri Ryuto.
‘Aneh? Apa maksud mereka? Bukankah dunia ini sama dengan bawah. Hal mistis hanya seni bela diri saja?’
“Aneh? Apa yang kamu maksud, Bu?”
Ryuto memiringkan kepalanya jelas ia bingung, kemudian Kyoka berkata dengan lembut layaknya seorang ibu mengajari putranya.
“Coba kamu pejamkan mata, lalu rasakan sesuatu dalam tubuhmu.”
Ryuto tidak tahu apa-apa, jadi ia hanya menuruti permintaan ibunya tersebut. Ryuto memejamkan matanya, kemudian ia mengerutkan kening ketika melihat ada sesuatu di dalam tubuhnya.
[Ding!]
[Pancaran kebangkitan kekuatan telah disentuh.]
[Apakah Tuan ingin mengintegrasikan?]
Ryuto terkejut dengan pemberitahuan tersebut. Ia tidak tahu, apa yang di maksud sistem. Namun, dirinya segera menyetujui integrasi tersebut.
“Iya, integrasikan!”
Ryuto yang memejamkan matanya, seketika melayang di udara. Hal ini disaksikan oleh kedua orang tuanya beserta dengan para pelayan.
Tak butuh waktu lama, ia kembali turun dan membuka matanya. Hal yang pertama ia lihat adalah, dunia yang berbeda dari sebelumnya.
Banyak hal di udara dalam bentuk gelembung. Ibunya segera berkata dengan serius, yang membuat dirinya berhenti menyentuh gelembung tersebut.
“Ryuto, jangan sentuh gelembung terlebih dahulu. Biarkan salah satu gelembung yang kamu lihat itu mendekat ke arahmu.”
Ryuto mengangguk patuh, ia kemudian membiarkan gelembung bergerak dengan sendirinya. Sampai akhirnya salah satu gelembung mendekat ke arahnya.
Gelembung itu kecil di dalamnya terdapat satu sosok mata berwarna hijau. Ia tahu tak tahu, apa itu. Namun, Ryuto tetap diam sampai akhirnya gelembung tersebut masuk ke dalam tubuhnya.
Ryuto memejamkan matanya, lalu tak butuh waktu lama untuk ia membuka matanya.
Iris mata hijau cerah, terlihat jelas. Kyoka dan Yuro tahu mata apa itu, mereka terkejut karena putranya mendapatkan mata itu.
Mata yang paling lemah. Mata transformasi, domba bertanduk.
Kyoka dan Yuro sedikit gelisah, jika Ryuto frustrasi akan kekuatan barunya tersebut. Mereka ingin menghibur putranya tersebut. Namun, keduanya mendapatkan hal yang janggal.
Putranya yang seharusnya tidak senang, malah mengerutkan keningnya. Seolah-olah bingung dengan apa yang terjadi dengan dirinya.
Ryuto ingin bertanya, akan tetapi suara notifikasi sistem terdengar di benaknya.
[Berhasil bergabung.]
[Selamat, Tuan Rumah mendapatkan Mata Mistis, kemampuan transformasi domba bertanduk.]
[Fungsi Jalur Evolusi Mata Mistis terbuka.]
Ryuto sedikit bingung dengan maksud dari mata mistis. Ia memandang ke arah kedua orang tuanya dan dirinya tahu bahwa mereka berdua mengetahui tentang sesuatu yang dianggap kekuatan tersebut.
“Ayah, Ibu, kalian mengetahui apa ini?”
Kyoka dan Yuro lupa bahwa mereka belum berinteraksi dengan putranya semenjak ia berumur sepuluh tahun. Hal ini benar-benar membuat mereka merasa bersalah karena belum memberitahu sesuatu tentang mata mistis.
“Itu adalah-“
Kyoka yang ingin menjelaskan, dihentikan oleh Yuro. Laki-laki itu tahu, bahwa istrinya ingin mengungkapkan setengah kebenaran sehingga putranya tidak perlu khawatir maupun merasa sedih.
“Kyoka, biarkan aku saja yang memberitahukan masalah ini.” Yuro berkata dengan serius. Hal ini tentu membuat Kyoka menunduk dan mengangguk.
“Nak, bagaimana kalau kita berbicara berdua di suatu ruangan.” Yuro mengajak Ryuto menuju ke ruangan di dalam mansion.
Ia ingin berbicara dengan putranya tersebut. Kyoka juga mulai mengikutinya. Sedangkan Sebastian, membubarkan pelayan yang menonton adegan itu.
Pelayan yang melihat adegan tersebut tentu tahu. Mereka sebenarnya merasa kasihan dengan tuan muda, meski mereka semua pernah dijadikan permainan. Mereka tetaplah kasihan, bagaimana pun juga tuan muda terkena kelainan seperti itu.
Juga, mereka melihat keanehan tuan muda hari ini, entah mengapa perasaan tentang buruknya Ryuto sirna dalam sekejap.
To be Continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Jeme Merinem
Judul S1 nya apa cok
2024-11-25
0
Lari Ada Wibu
...
2022-11-26
1
Lucky^4^very
apakah sudah tobat tidak incest lagi?
2022-11-09
1