Silakan Dibaca
Ryuto memandang batu hijau dengan mata yang begitu cerah. Kemudian, seringai muncul dalam sekejap dan ia dengan cepat datang ke arah batu hijau tersebut.
Megu dan Rias belum sembuh dari rasa terkejutnya akibat kehilangan Beruang Bluesky tersebut. Mereka masih tetap waspada akan kehadiran beruang tersebut secara tiba-tiba.
Ryuto sendiri tiba di dekat batu hijau zamrud itu. Kemudian, dengan cepat. Ia mengambil batu itu dan menyimpannya di dalam ruang penyimpanan yang ia bawa.
Megu dan Rias segera pulih dari rasa terkejutnya. Mereka segera memandang ke arah tuan mudanya berada. Mereka jelas terkejut karena tuan mudanya ternyata mengincar batu hijau zamrud tersebut.
Megu yang sudah berada di kediaman Akugawa, memiringkan kepalanya. Ia kemudian bertanya kepada Tuan Mudanya tersebut.
“Tuan muda, mengapa Anda mengambil batu hijau zamrud itu?”
“Ini adalah barang langka, jadi aku membawanya,” kata Ryuto dengan penuh rasa senang. Namun, Megu yang melihat tuan mudanya seperti itu sedikit aneh.
Ryuto menyadari tatapan Megu tersebut. Kemudian ia berbalik menatap ke arah Megu dengan heran. “Ada apa, Megu? Mengapa kamu menatapku seperti itu?”
“Eh... bukan begitu, Tuan. Hanya saja bukankah itu batu biasa? Mengapa Anda begitu bersemangat seperti baru saja menemukan harta karun?” tanya Megu balik, ia benar-benar tidak tahu dengan pemikiran tuan mudanya tersebut.
Rias mengangguk, apa yang dikatakan Megu benar. Bukankah itu hanya batu yang berkilau biasa, mengapa tuan mudanya begitu bahagia? Jelas inilah yang membuat Rias merasa tuan mudanya itu aneh.
Diragukan oleh kedua pelayan pribadinya, Ryuto tersenyum kecut. Jika mereka mengetahui bahwa batu tersebut sangat bernilai bagi setiap orang, mereka akan terkejut apalagi mendengar bahwa batu yang ia dapatkan dapat membuat seseorang meningkatkan Cale.
Namun, Ryuto tidak akan mengungkapkannya karena ia belum benar-benar mempercayai keduanya kecuali mereka sudah menjadi istrinya nanti.
“Aku tidak akan memberitahunya, ini adalah sebuah rahasia. Namun, jika kalian memang ingin mengetahuinya, status kita harus berubah dari tuan dan pelayan menjadi suami dan istri.”
Perkataan Ryuto, membuat kedua pelayan pribadi memerah. Jelas mereka menyukai tuan mudanya, akan tetapi mereka tidak menyangka bahwa tuan mudanya sendiri mengutarakan niat sebenarnya.
Kedua perempuan itu menunduk, akan tetapi wajah mereka memerah ketika kata-kata tuan mudanya selalu terngiang di kepalanya. Ryuto menyadari akan hal itu, tetapi ia lebih memilih bertahap daripada main ambil langsung seperti di dunia bawah.
Hal ini karena figur wajah serta kekuatan untuk melakukan permainan masihlah buruk. Ryuto akan memulai aksinya kembali, jika ia sudah berada di level lima puluhan.
“Mari kita mendaki kembali, jika tidak cepat. Kita akan menginap di hutan!” Ryuto berkata dengan jelas, kedua pelayan pribadinya segera menyadari bahwa mereka masihlah di hutan.
Megu dan Rias segera menyusul Ryuto yang sudah berada di jalan menuju ke pegunungan. Mereka berdua berhasil menyusul dan mengawasi lingkungan sekitarnya.
“Tuan muda, apakah Beruang Bluesky itu menghilang karena ia dikejar oleh sosok yang menakutkan?” tanya Megu, ia jelas ingin mengetahui mengapa beruang yang begitu perkasa bisa menghilang tanpa tahu penyebabnya.
“Beruang itu kembali ke tempatnya berada. Bisa dibilang ia ke bawah hanyalah untuk beristirahat atau berlibur. Namun, waktu berliburnya juga sangat panjang. Kemungkinan besar, ia akan berlibur kembali dalam satu bulan.”
Megu dan Rias mengangguk, akan tetapi dalam hatinya bagaimana tuan mudanya mengetahui bahwa Beruang Bluesky akan kembali dalam waktu sebulan. Namun, mereka tidak mengatakan dari mana informasi tersebut. Hal ini karena mereka yakin apa yang dikatakan tuan mudanya adalah nyata.
Ryuto memimpin jalan menuju ke arah pegunungan yang begitu indah. Gunung ditumbuhi berbagai pohon yang memiliki dedaunan hijau. Gunung itu terlihat begitu indah dan di puncak gunung terdapat berbagai salju menutupinya.
Ryuto sendiri ingin menjelajah Dunia Portal merah tersebut. Ia benar-benar ingin melihat seberapa luasnya tempat ia sekarang tinggali.
***
Di luar portal merah, tepatnya di keluarga Akugawa. Terdapat pasangan yang tengah duduk bersama di ruang tamu. Laki-laki memberikan teh kepada wanita yang berada di sebelahnya itu.
Pasangan itu ialah Yuro dan Kyoka, mereka kini tengah bersantai karena Yuro membatalkan acara perjalanannya hanya untuk merawat Kyoka yang tengah sakit tersebut.
“Aku tidak mengerti, mengapa perutku serasa mual!” Kyoka mengatakan apa yang dirinya alami tersebut. kemudian, selepas beberapa detik, Kyoka melebarkan matanya dan tahu apa kondisi tersebut.
“Sayang, minum teh hangat ini.” Yuro yang belum mengetahui keanehan Kyoka hanya menganggap penyakit itu ialah masuk angin belaka.
Kyoka segera menerima teh itu. Namun ia tidak meminumnya, melainkan segera beranjak pergi dari ruang tamu menuju ke kamar.
Yuro menaikkan alisnya dan ia benar-benar tidak tahu apa yang sedang dilakukan oleh istrinya tersebut. Namun, ketika ia menghirup kopi yang masih panas, ia terkejut mendengar teriakan dari Kyoka.
“Kyaaaa!” teriakan Kyoka begitu jelas. Yuro yang sedang minum kopi, berubah gagal. Kopi yang ia minum tumpah akibat teriakan tersebut.
Yuro tidak memiliki ekspresi marah, ia mengabaikan kopinya dan bergegas menuju ke kamar. Yuro membuka pintu kamar dan berteriak dengan penuh kekhawatiran. “Apa yang terjadi, Sayang!”
Namun, apa yang dilihat Yuro ialah Kyoka tengah berdiri di samping tempat tidur sambil memegang alat kecil. Yuro mengerutkan keningnya, sampai ia akhirnya mendekat ke arah istrinya tersebut.
Kyoka sendiri mendengar teriakan suaminya segera menatapnya dengan senyum lebar, ia kemudian berlari kecil ke arah suaminya itu dan melompat dengan tinggi.
Yuro menangkap Kyoka dan memeluknya. Ia terkejut dengan Kyoka yang begitu bahagia. Hal ini jelas sesuatu yang baik tengah terjadi.
“Apa yang terjadi dengan teriakan dirimu sebelumnya?” Yuro bertanya dengan lembut kemudian ia melirik sedikit ke arah alat kecil yang dipegang oleh Kyoka tersebut.
“Aku hamil, sayang! Usaha kita semalam akhirnya membuahkan hasil yang bagus.” Kyoka berkata dengan senang, ia memandang ke arah suaminya dan menghujaninya dengan ciuman.
Yuro sendiri terdiam mendengar ucapan dari Istrinya itu, ia kemudian memandang ke arah istrinya. “Apakah yang kamu katakan itu benar, Sayang?”
Kyoka segera mengeluarkan hasil tesnya. Dua garis merah terpampang begitu jelas, hal ini membuat Yuro benar-benar tersenyum senang. Ia tidak menyangka akan semudah itu membuat anak.
“Kalau begitu, kita pergi ke rumah sakit.” Yuro segera membawa Kyoka ke rumah sakit. Kyoka sendiri tidak menolak, karena ia tahu bahwa suaminya itu overprotektif ketika dirinya hamil.
‘Ryuto, kamu pulang. Ibu sudah menyiapkan hadiah ini untukmu, agar kamu dapat bepergian dengan bebas nantinya.’ Kyoka berkata dalam hatinya. Ia jelas mengetahui keinginan putranya untuk berkeliling dunia.
Kyoka sendiri berdiri di depan rumah, di mana di depannya suaminya tengah memberitahu seluruh anggota keluarga. Kyoka tersenyum dan memandang ke arah atas. Bayangan leluhur di dalam diri Ryuto, kata-kata Yuro selalu terngiang di dalam hatinya.
‘Jika itu dirimu benar-benar inkernasi dari Kurokami, selamatkan semua istri leluhur. Sebelum para orang atas melenyapkan satu persatu yang di mana itu akan membuat bencana bagi dunia ini.’
Kyoka masih mengingat kata-kata leluhurnya itu, akan tetapi ia segera menggelengkan kepalanya. Kyoka hanya bisa membantu seperti ini untuk putranya itu. Meski begitu, ia akan menyayanginya seperti seorang putra aslinya.
“Kyoka, ayo berangkat.”
To be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Nani Andriani
hanya di genjot satu malam langsung hamidun,,,ajiiiiiiibb bener barang si bapak hhhhh
2023-08-01
1
YEJIChN
2 garis biru bang🗿
2023-01-11
4
Lari Ada Wibu
....
2022-11-27
0