Silakan Dibaca.
Tak lama kemudian, ketika Ryuto selesai mengatur nafas. Pintu diketuk pelan kembali, ia memandang ke arah pintu dan menemukan pelayan sebelumnya.
Pakaiannya kini tertutup rapat layaknya maid. Pakaian putih dengan rok yang panjang, ada renda yang tepat berada di tubuhnya. Namun, fokus Ryuto ialah area tengah yaitu dada dari maid tersebut.
Sebelumnya besar, kini sedang. Ia sedikit terkejut dan tahu bahwa pelayan di depan pintu tersebut pandai menyembunyikan sosoknya yang asli.
“Tuan, adakah yang dapat kubantu?”
Suaranya tetap lembut, akan tetapi tidak seperti sebelumnya yang ada nada menggodanya. Kali ini lebih kalem dan menenangkan.
“Aku ingin bilang, bahwa kamu kali ini tidak perlu melayaniku!”
Tegas dan jelas, itulah Ryuto. Ia tidak ingin basa basi, ungkapkan keinginan segera.
Pelayan mendengar ketegasan dan pernyataan Ryuto terkejut, tangannya menutup mulutnya. Air mata seketika terbendung di sudut matanya.
Ryuto yang melihat ekspresi sedih dan air mata di sudut mata pelayannya, seketika ia mengerutkan keningnya. Entah mengapa, ia merasa bahwa pelayannya telah salah paham.
“Mengapa, Tuan muda? Apakah saya kurang baik dalam melakukan itu? Atau apakah kurang memuaskan Anda...”
“Kumohon, Tuan. Jangan memecat sa-“
Ryuto entah mengapa merasa bersalah. Namun, ia tahu bahwa pelayannya tersebut telah salah paham. Ia segera menyelanya.
“Bukan memecat, maksudku kamu tidak perlu melayaniku tentang hubungan badan. Cukup melayaniku dalam makan dan keliling saja!”
Pelayan yang mendengar pernyataan tuannya seketika berhenti sedih. Ia memandang ke arah tuan mudanya tersebut. Pelayan tersebut entah mengapa merasa bahwa tuannya kali ini aneh.
“Maksud Tuan, saya tidak akan menemani tidur. Hanya menemani makan dan jalan, itu saja?”
Ryuto mengangguk dalam-dalam. Hal ini membuat pelayan tersebut merasakan kebahagiaan dalam dirinya, ia sekarang terbebas dari mimpi buruknya yaitu harus memuaskan dirinya sendiri di kamar mandi.
Ryuto yang melihat ekspresi senang pelayan tersebut, hanya bisa menggelengkan kepalanya dan berdiri dari tempat tidur.
“Sekarang pergilah terlebih dahulu, bantu saja ibuku. Aku ingin melakukan sesuatu.”
“Tapi, Tuan-“
“Tidak ada tapi-tapian, apakah kamu ingin aku memecatmu!”
Pernyataan tersebut membuat pelayan tersebut terperanjat kaget. Wajahnya memucat tubuhnya menegang. Ia segera menggelengkan kepalanya dan mulai bergerak menuju ke kamar nyonya rumah itu.
Namun, sebelum pelayan pergi. Ryuto bertanya kepadanya. “Sebelum kamu pergi, bisakah kamu memperkenalkan dirimu terlebih dahulu?”
Pelayan itu berhenti, ia memiringkan kepalanya. Entah mengapa, tepat saat wajah pelayan tersebut terangkat. Ia memperkenalkan dirinya dengan anggun.
“Nama saya ialah Megu Fuji. Salam kenal, Tuan muda.”
Ryuto mengangguk, ia kemudian berkata, “Yah, salam kenal kembali. Lakukan tugasku sebelumnya, juga jaga dirimu!”
Selepas mengatakan itu, Ryuto segera mulai dengan apa yang ia ingin lakukan. Dirinya tidak melihat, ekspresi terkejut dari pelayannya itu.
Megu yang mendengar ucapan lembut dan perhatian tuannya seketika terkejut. Ia tidak menyangka, tuan yang jahat dan sombong tengah memperhatikan dirinya.
Entah mengapa Megu merasa, matahari terbit dari barat dalam sekejap. Namun, ia segera menggelengkan kepalanya dan menunduk sebentar sebelum pergi menuju ke tempat nyonya rumah berada.
‘Tuan muda sangat aneh, entah mengapa sikapnya berubah menjadi dewasa dan tidak kekanak-kanakan seperti sebelumnya. Apalagi, ia menahan naf*sunya ketika aku memakai pakaian sebelumnya.’ Megu memikirkan kejadian yang dialaminya barusan.
“Hal ini harus kulaporkan kepada nyonya. Juga, aku melihat sekilas apa yang dilakukan tuan sebelumnya. Ia mengemasi seluruh video koleksi dewasanya dalam sebuah karung.”
Megu yang dikenal cerdas, segera memahami bahwa tuannya mulai mencoba untuk berubah. Hal ini, membuat langkah kakinya semakin cepat.
***
Ryuto yang berada di kamar, sama sekali tidak mengetahui pemikiran pelayannya itu, fokusnya kali ini ialah menghancurkan video sampah tersebut.
Mulai dari dvd, flashdisk, dan alat tidak berguna lainnya. Semua yang tidak penting ia masukkan ke dalam karung, kemudian selepas seluruh barang sudah masuk ke dalam karung. Terdengar suara elektronik dalam dirinya.
[Selamat, Tuan telah menyelesaikan misi.]
[Maid yang frustasi telah diselesaikan.]
[Selamat, Tuan mendapatkan Uang 10.000]
[Selamat, Tuan mendapatkan keterampilan ganda.]
[Ganda : Level 1.]
[Keterampilan yang membuat pengguna dapat melakukan penggandaan atas apa yang mereka lakukan.]
[Ganda : 2x.]
[Kenaikan Level : 50.000]
Ryuto seketika menerima informasi terkait kemampuan Ganda tersebut. Selepas ia menerima itu, ia menyeringai karena kemampuan itu sangatlah berguna untuk dirinya sekarang.
Ryuto kali ini memegang puncak karung, lalu mendengar suara sistem kembali.
[Misi ditemukan.]
[Sebagai Makhluk Sosial, Manusia harus rajin berbagi kepada makhluk lainnya.]
[- Misi : Belikan makanan singa yang kelaparan di dekat bak sampah.]
[- Hadiah : Kekuatan +10, Kecepatan +10, Ketahanan +10, Ekstraksi satu kemampuan Singa.]
[- Gagal : Diterkam Singa.]
[- Pengingat : Singa tersebut bukanlah Singa normal. Makhluk itu, paling dicari di seluruh dunia.]
Ryuto yang mendengar itu, seketika berhenti. Entah mengapa ia merasa semangat ketika melihat hadiahnya. Ia tidak takut menghadapi singa tersebut, akan tetapi melihat pengingat sistem, entah mengapa ia tahu bahwa singa tersebut bukanlah hal baik.
“Oke, jadi misi kali ini singa yang kelaparan. Tapi, apa yang diinginkan Singa? Daging, Kue, atau Ikan?”
Ryuto merenung tentang makanan yang akan ia berikan kepada Singa yang kelaparan tersebut. Ia sendiri tidak tahu bahwa ruangan ibunya kini tengah heboh.
“Apa yang kamu katakan itu benar, Megu?”
“Saya bersumpah atas nama jiwaku, Nyonya. Tuan Muda kini telah berubah menjadi aneh.”
Seorang wanita dengan rambut pirang memandang ke arah pelayan yang melayani putranya tersebut. Ia terkejut dengan informasi yang diberikan oleh pelayan tersebut.
“Sebutkan apa yang aneh dari putraku itu?”
“Tuan seperti menahan naf*sunya terhadapku, Nyonya. Awalnya saya mengira, mungkin sudah waktunya saya dibuang.” Megu berkata dengan nada rendah.
“Kemudian, ketika saya kembali. Tuan berkata bahwa dirinya ingin saya berhenti. Namun, ternyata Tuan ingin menghentikan tentang hubungan badan.”
Semakin mendengar penjelasan dari pelayan tersebut, wanita cantik itu menahan nafasnya. Ia tidak menyangka putranya yang ingin selalu berhubungan badan dengan para pelayan, kini berpaling.
Jelas ia terkejut, akan tetapi ia segera menekan rasa senang tersebut. Dokter sendiri sudah memvonis bahwa putranya tidak dapat disembuhkan. Namun, kali ini keajaiban turun ke putranya tersebut.
“Merlyn, panggil suamiku. Suruh ia menemuiku di ruangan Ryuto.” Wanita cantik itu memandang ke arah Maid pribadinya.
“Dimengerti, Nyonya!”
Maid pribadi tersebut menghilang dalam bayangan. Sementara Wanita cantik itu memandang ke arah Megu.
“Pimpin jalan menuju ke tempat Ryuto, aku ingin melihat perubahan putraku tersebut!”
“Baik, Nyonya!”
Megu dengan gugup memimpin jalan menuju ke arah tempat tuannya berada. Entah apakah keputusannya tersebut benar atau salah.
Namun, sayangnya Megu sedikit telat. Hal ini karena Ryuto sekarang tengah berdiri di hadapan Singa berwarna merah dengan tubuh yang sangat aneh.
Ryuto tersenyum lebar sambil membawa kotak besar dengan label yang bertulisan ‘Cake.’
“Ayo Singa, waktunya makan!”
To be Continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Raysonic Lans™
singa dikasih cake... wkwkwkwk.. kacau...
2024-05-26
0
anhar005
kenpa bodoh sekali pake nanya yaampun
2023-09-17
0
Sak. Lim
munafik
2023-08-25
0