" Aldi sudah selesai kan sebelum waktunya, jadi kita masih ada waktu untuk istirahat dan menikmatinya terbitnya matahari di sini, " Ucap Arya
" Iya alhamdulillah kita sudah cepat bangun tadi, lihat keluarga sini sudah siap dan aktivitas di jam sebelum subuh kita bangun setelah subuh," Jawab Aldi
" Tidak apa kan kita belum terbiasa," Jawab Arya
" Ya sudah kita duduk disini dulu, sambil menunggu orang yang titip ke pasar, juga menunggu mak menghampiri kita, " Ucap Arya
Aldi dan Arya duduk dan sambil bercengkrama sambil menunggu, tiba-tiba Mak menghampiri mereka berdua, entah gerangan apa yang Mak katakan kepadanya
" Sudah siap semua ternyata, kalau begitu waktunya sarapan pagi bersama, dan setelah itu bersiap untuk pergi ke pasar, ayo," Ucap Ibu
" Oh iya Mak, aku kira tadi Ibu mau sesuatu tenyata memberi tahu kan itu, Terima kasih iya ini segera ke sana," Jawab Aldi
" Rezeki lagi, Lama-lama kelamaan terasa seperti keluarga sendiri saja aku rasa," Sahut Arya
" Ya sudah ayo buruan, sudah di tunggu di ruang makan, " Ucap Ibu
" Iya mak," Jawab Aldi
Aldi dan Arya bergegas untuk menuju ruang makan bersama untuk menikmati sarapan pagi, Aldi melihat cekatan Aira yang ikut menyiapkan dan memasak merasa dirinya menjadi yakin bahwa Aira wanita yang baik untuk menjadi keluarganya nanti diangan-angannya.
" Ini nasinya, oh iya sayang lauknya ayo buruan dibawa ke sini, keburu dingin," Ucap Ibu
" Iya buk, sebentar ini sedang di siapkan tinggal bawa ke situ kok," Jawab Aira
Tak lama Aira membawa semua lauk yang sudah di siapkan untuk di hidangan di meja makan, tak terasa tiba-tiba datanglah pengelola jurang senggani kerumah Aira.
Pengelola itu penasaran ingin mengetahui rumahnya dan ingin mengetahui bahwa Aira lama tidak berkunjung ke jurang senggani.
Kedatangan pengelola itu membuat Aldi memiliki rasa cemburu yang terbesit sedikit di hatinya.
" Selamat pagi, " Ucap Pengelola
" Pagi, Aira siapa ya pagi-pagi sudah ada yang kemari, mungkin kamu tau, suaranya seperti laki-laki," Jawab Ibu
" Tak tau Buk, saya juga belum tau siapa," Sahut Aira
" Siapa gerangan ya," Batin Aldi
" Coba Abah lihat sudah kamu duduk di ruang makan saja, nanti aku sampaikan sebentar saya," Ucap Abah
" Tapi Abah, biar Aira saja," Sahut Aira
" Tidak usah kamu disini saja, hanya sebentar saja ko, " Jawab Abah
Abah akhirnya menghampiri suara yang terdengar dari pintu masuk, dan tak lama Abah melihat terdapat seorang lelaki yang tinggi, berbaju rapi seprti baju pengurus sesuatu yang dalam benaknya.
" Siapa itu ya sepertinya seorang yang sedikit di perhitungkan, " Batin Abah sambil menghampirinya
" Iya selamat pagi, nak bisa di bantu dengan siapa," Ucap Abah
" He maaf sebelumnya Bapak, saya Arief pengelola dari Jurang Senggani, hanya ingin bersilaturahmi dan baru hari ini saya dapat alamat dari Aira," Jawab Arief
" Oh nak Arief dari petugas sebelah ya, sebentar kalau begitu saya sampaikan dulu silahkan masuk, " Ucap Abah
" Terima kasih," Jawab Arief
Pengelola itu ternyata bernama Arief dipun masuk kedalam rumah untuk menunggu Bapak menyampaikan maksud tujuan Arief. Abah tak lama menuju ruang makan untuk menyampaikannya.
" Siapa Abah," Sahut Aira tanya penasaran terhadapnya
" Oh katanya namanya Arief dia seorang penjaga atau pengelola dari Jurang senggani, Mungkin kamu kenal," Jawab Abah
" Oh pengelola Jurang senggani, Aira kenal Abah, kalau begitu dia dimana," Jawab Aira
" Kalau gitu kamu samperin aja dulu, dan ajak makan pagi sekalian cepet sayang keburu dingin dan menunggu," Sahut Ibu
" Ya sudah Aira samperin dahulu," Jawab Aira
Aira menghampirinya dan seraya untuk mengajak menikmati sarapan pagi juga.
" Selamat pagi," Ucap Aira dari kejauhan
" Pagi, Aira aku baru tau alamat rumahmu dari sekitar sini, aku rasa kamu sering tidak berkunjung di Jurang senggani," Jawab Arief
" Iya karena akhir ini aku pulang malam karena ada sesuatu, jadi tidak sempat untuk ke sana, oh iya kalau gitu ayo kita sarapan pagi bersama, tadi Abah dan Ibu sudah meminta untuk ikut gabung makan bersama ayo sudah di tunggu bantu kita lanjutkan setelah makan," Ucap Aira
" Ya sudah kalau begitu, sangat kesenangan bagiku dapat kesempatan bisa sarapan bersama keluargamu," Ucap Arief
Arief mengikuti Aira berjalan menuju ruang makan, sesampai di sana melihat ada seorang dua lelaki yang di sapa baik oleh Arief
" Pagi semua," Ucap Arief
" Pagi," Jawab Aldi
" Silahkan duduk nak, ayo makan bareng silahkan di nikmati," Ucap Ibu
Akhirnya mereka menikmati sarapan pagi terlebih dahulu, menyantap makanan dan minuman yArief merasa tidak tahan untuk memuji masakan dan hidangan yang di sajikan, Arief merasa ada kecocokan masakan yang lezat yang dirasakan.
" Wau masakan yang sangat enak dan lezat, maaf jika saya tidak sopan benar ini rasanya sangat cocok untuk diriku," Ucap Arief
" Tidak apa nak, Nak suka itu masakan Aira jadi seperti itu, rasanya enak sekali kan," Jawab Ibu
" Iya sangat enak dan lezat sekali, apalagi orang sudah pintar, cantik, sederhana dan dalam hal masakan nomer satu," Ucap Arief
Dengan pujian itu Aldi merasa cemburu, seolah dia berhenti untuk makan sejenak dan melihat dari kejauhan dengan rasa tidak suka terhadap lelaki itu.
" Lelaki ini siapa sih, mungkin dia jiga ada rasa terhadap Aira," Batin Aldi
" Ang betul, Nak Aldi saja dan teman-temannya sudah suka masakan dari Aira bukan begitu nak Aldi," Sahut Ibu
" Hem ... Iya Mak, " Jawab Aldi sontak kaget karena mengalamun
" Kalau suka bisa nambah bebas aja lho," Sahut Aira
" Sudah ini masih ada, dan cukup," Sahut Ariefang telah di hidangkan oleh keluarga Aira.
Mereka semua melanjutkan sarapan pagi dengan rasa kehangatan tak lama kemudian merasa merasa sudah cukup untuk mengisi perutnya dengan masalah yang lezat itu.
" Alhamdulillah sudah selesai," Ucap Ibu
" Iya Buk, kalau begitu tinggal menunggu waktu untuk berangkat ke pasar, " Ucap Ibu
" Iya Mak, kalau begitu saya mah ke belakang sebentar, " Ucap Aldi
" Iya Nak, silahkan," Jawab Ibu
Arief melihat Aldi dengan tersenyum melihat dirinya kebelakang, Arya sedang berdiam menahan rasa kenyang yang sangat membuat dirinya ngantuk dan tidak berkutik karena kekenyangan.
" Oh iya Bagaimana keadaan dan tugas di Jurang senggani, mungkin baik-baik saja," Tanya Aira
" Alhamdulillah baik-baik saja, kamu jika ada waktu jangan lupa sempatkan main lagi ke sana," Jawab Arief
" Pastinya aku akan selalu ke jurang senggani karena menajdi tempat ternyaman untukku percayalah," Ucap Aira
Apa yang terjadi setelah itu mungkin apa yang dirasa Aldi merasa sakit untuk di rasa. Apakah Aldi menerima dan berfikir hanya sebatas teman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments