Setelah Aira dan Ibunya mengemas krupuk Aira pun bersiap untuk menata agar si penerima mudah dan hanya langsung mengangkutnya ke pasar bersamanya, krupuk yang di siapkan mereka sampai begitu banyak satu bongkak penuh di truk pembawa.
Hati Aira sangat senang dan bersyukur karena hasil dan harapan di hari itu juga membuat dirinya selalu belajar untuk terus berkembang dan memperbaiki apa yang kurang dari kerjanya. Krupuk yang begitu menarik bahkan bersih yang menjadi yakin stok krupuk hari ini harus habis dan ludes di beli semua pelanggannya.
Truk melaju dengan kencang di balik jalan berliku, perjalanan yang begitu indah di sekitarnya, jalan yang berliku dengan aspal yang halus seperti pipi yang tanpa noda. Pengemudi melaju dengan cepat dan menikmati suasana di sekitarnya. Setiap pos turun dan berhenti mengambil barang titipan untuk diantar ke pasar dan bertemu disana. Melainkan dengan Aira yang selalu ikut ketika truk datang pas di rumahnya. Aira pun bergegas kekamar untuk berganti pakaian dan menyiapkan apa yang di bawa ke pasar, hanya mengayun tas kecil di pundaknya dan mengurai rambut yang panjang berkilau itu.
" Sayang sudah siap, paling sebentar lagi pengemudi truknya sampai, " Ucap Ibu dengan keras
" Iya Bu, ini Sedang bersiap-siap, juga sudah selesai," Jawab Aira dengan keras juga
" Jangan lupa sayang bawa uang kembali, " Ucap Ibunya
" Iya siap ibu sudah saya siapkan," Jawab Aira
Tak lama truk telah sampai di depan rumahnya, pengemudi berhenti dan keluar dari dalam truknya.
" Mak bagaimana kabarnya, sehat apakah sudah siap bareng yang mau diangkut," Sahut Aldi
" Sudah nak ganteng, itu dia, bisa di angkat ke dalam truk, " Jawab Ibu
" Sayang buruan keluar ini truknya sudah datang, cepet," Ucap Ibu
" Iya Bu, ini mau keluar, " Jawab Aira
" Siapa Bu," Ucap Aldi
" Itu Puteri Ibu nanti ikut, boleh kah naik bebarengan truk nak, " Ucap Ibu
" Boleh saja Mak, mana orangnya, " Jawab Aldi
" Sobat kamu kayak penasaran sekali dengan Puteri mak, " Sahut Arya
" Tidak hanya ingin tau aja kalau bareng mana orangnya saja," Ucap Aldi
" Bentarlah nak, sebentar lagi paling juga keluar dari kamar, tu orangnya," Jawab Ibu
Aira keluar dari kamar dan menunjukkan kedepan rumah, begitu kemilau cantik sederhana, yangembiag Aldi terpesona. Barang yang di angkat terasa jauh di di bak truk melihat kecantikan alami Aira.
" Puteri mak cantik sekali, berdebar jantung ku ini, sungguh ku suka padanya, cinta pandangan pertama ku, kepadanya, " Batin Aldi
" Hust kamu kenapa, tu lihat barangnya menimpa barang yang lainnya nanti rusak, " Sahut Arya
" Oh iya, maaf maaf aku tidak tau tadi," Jawab Aldi
"Jangan-jangan kamu suka ya dengan Puteri mak," Sahut Arya
" Hem sudahlah lupakan, masih banyak barang yang di angkut sana angkut lagi," Sahut Aldi
" Iya iya ini juga mau ambil, " Jawab Arya
" Bu semua sudah ya, ini saja yang di bawa ke pasar, " Sahut Aira
" Iya sayang itu saja, itu sudah banyak jika semua laku alhamdulillah dapat rezeki banyak," Jawab Ibu
" Iya bu, " Jawab Aira
" Sudah semua Aldi, kita buruan berangkat, keburu siang, " Jawab Arya
" Siap, kalau begitu, " Sahut Aldi
" Mak kami berangkat dulu ya," Ucap Aldi
" Oh iya Neng silahkan masuk, baik depan," Ucap Aldi
" Iya Mas, Terima kasih atas semuanya," Sahut Aira
" Sama-sama neng, " Jawab Aldi
" Sambuk pengamannya sudah di pakai ya, kalau sudah kita siap berangkat, " Ucap Aldi
" Sudah Mas, mari berangkat, sudah siap kok," Jawab Aira
" Ya sudah kita berangkat," Sahut Arya
" Iya kita berangkat, " Jawab Aldi
" Mak kami berangkat, semoga terbaik untuk hari ini," Ucap Aldi
" Iya nak, semoga saja, Hati-hati di jalan," Sahut Ibu
Akhirnya mereka berangkat untuk menuju ke pasar, truk mulai di berbunyi gerigi truk mulai berjalan menyusuri jalan di pegunungan, liku-liku jalan seperti rada Aldi yang tertahan suka kepada Aira.
Perjalanan begitu mengasyikkan, Aldi hanya berdiam sambil menahan rasa grogi suka kepadanya, Aira yang belum kenal hanya menatap jalan dari kaca depan truk, melainkan si Arya yang banyak berbicara di sepanjang jalan.
" Yuhu...pemandangan dan suasana yang menyenangkan, kenapa kalian berdiam diri, ayo lah ngobrol," Ucap Arya
" Diam kau Arya aku lagi fokus
mengemudikan truk, jangan ganggu konsentrasi ku," Jawab Aldi
" Omong kosong kau sobat, hanya berbicara apa sih susahnya, dasar," Ucap Arya
" Maaf ya, teman aku seperti itu, oh ngomong-ngomong siapa nama kamu, " Ucap Aldi
" Tidak apa mas, malah seru, aku juga merasakan seru sekali, nama aku Aira, oh nama mas siapa," Jawab Aira
" Nama ku Aldi, nama kamu sangat indah seperti orangnya, cantik, sederhana dan menawan sekali," Jawab Aldi
" Terima kasih, mas bisa aja, Aira biasa saja kok gak ada cantiknya, hanya wanita kampung," Ucap Aira
" Walaupun kamu sederhana tapi kamu sangat istimewa lho," Jawab Aldi
" Apa itu mas, mas bisa aja bilang gitu, bikin saya baper, " Jawab Aira
" Karena kamu suka membantu, baik hati, dan sederhana itu menurut aku kamu luar biasa," Ucap Aldi
" Terima kasih banyak mas," Jawab Aira
Disepanjang perjalanan mulailah Aira dan Aldi saling berbicara ngobrol berdua, sehingga mulai merasa kenal satu sama lain, bahkan asyik dalam mengobrol tidak terasa sampailah di pasar tempat tujuan mereka.
" Tidak terasa mas ternyata kita sudah sampai di pasar," Ucap Aira
" Iya nih, di kesibukan kita berbicara sampai lah dj pasar, ya sudah, akun turun dulu untuk menurunkan barang-barangnya," Jawab Aldi
Aldi turun dari truknya membantu Arya membuka dan menurunkan barang dagangannya, pasar pun ramai dengan suara para pengunjung dan menjual, bahkan dengan orang yang menuju ke truknya untuk mengambil titipannya, keributan biasa dari pasar yang melakukan transaksi jual beli yang menjadi pemandangan Aira.
Aira keluar dari Truk dan menuju ke tempatnya untuk menaruh dan menjual kan barang dagangan sangat ibunya.
" Mas sudah selesai, punya aku sudah kamu turunkan," Ucap Aira
" Sudah Neng, itu barang Neng terus dibawa kemana itu," Jawab Aldi
" Aku mau bawa ke kios aku juga aku antar ke tempat yang sering dititipkan mas," Ucap Aira
Aldi membopong kerupuk dengan besar keatas pundaknya untuk mengantarkan barang krupuk milik Aira. Aira sontak kaget dan menolaknya karena sudah ada tugas yang membawanya, tetapi rasa suka Aldi yang membuat dirinya melakukan untuknya.
" Tidak usah mas, ini udah ada yang ambil sendiri, turunkan, " Ucap Aira
" Tidak apa, ku bantu ayo bawah kemana," Jawab Aldi
" Mas ini, ya sudah ayo mas ikuti aku, " Ucap Aira
Aldi mengikuti Aira menuju tempat untuk memberikan krupuk itu, dengan rasa gembira Aldi merasa seneng bahwa Aira mulai berbicara banyak kepadanya, Aldi berharap semakin hari dia semakin kenal dan bisa menyampaikan rasa sukanya kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments